11 Juni 2024

5 Jenis Kelainan Penis Anak Laki-laki, Waspada Moms!

Sebagian besar terjadi karena kondisi bawaan lahir

Pada beberapa kasus, kelainan penis anak laki-laki tidak menyebabkan masalah kesuburan maupun reproduksi di masa depan.

Namun, ada pula kelainan penis yang bisa menyebabkan rasa sakit dan mengganggu kelancaran buang air kecil.

Kelainan penis umumnya terbentuk di masa perkembangan janin saat Si Kecil masih dalam kandungan, tapi bisa juga berkembang kemudian seiring pertumbuhannya.

Baca Juga: Mengenal Balanitis pada Anak, Kondisi Radang Kepala Penis yang Patut Diwaspadai

Jenis Kelainan Penis Anak Laki-laki

Yuk Moms, baca sampai selesai untuk tahu lebih banyak tentang berbagai jenis kelainan penis pada anak laki-laki dan dampaknya.

1. Aposthia

Ilustrasi Ukuran Penis
Foto: Ilustrasi Ukuran Penis (Pexels.com)

Kelainan penis anak laki-laki yang pertama adalah aposthia.

Aposthia adalah jenis kelainan penis bawaan lahir yang termasuk langka, ketika anak laki-laki terlahir tanpa foreskin atau kulit yang menyelimuti kepala penis.

Pembentukan foreskin sangat bergantung pada hormon androgen serta reseptor androgen.

Hormon tersebut biasanya dimulai di bulan ketiga kehamilan dan mulai tertutup di bulan kelima kehamilan.

Baca Juga: Serba-serbi Bintik pada Penis, Waspada Penyakit Menular

2. Chordee

Diperkirakan sekitar 1 dari 200 anak laki-laki lahir dengan chordee.

Kondisi tersebut merupakan kelainan penis anak laki-laki bawaan lahir yaitu bagian kepala atau ujung penis melengkung secara tajam ke atas atau ke bawah.

Melansir Healthline, chordee kemungkinan terjadi akibat perkembangan penis terhenti di sekitar minggu ke-10 kandungan.

Namun, chordee juga bisa terjadi akibat melakukan prosedur sunat saat penis sedang dalam kondisi meradang.

Dengan begitu, bekas luka menjadi tebal dan menarik kepala penis ke atas atau ke bawah.

3. Penis Berselaput

Kelainan penis anak laki-laki selanjutnya adalah penis berselaput.

Menurut sebuah studi dari National Institutes of Health, penis berselaput (webbed penis) adalah kondisi bawaan lahir.

Kondisi tersebut adalah kulit penis menyambung dengan kulit testis hingga terlihat seperti selaput.

Pada sebagian kecil kasus, ada pula penis yang langsung menempel pada testis.

Kelainan ini membuat penis Si Kecil tampak jauh lebih kecil dari ukuran aslinya.

Kondisi ini harus segera dioperasi supaya tidak menyebabkan rasa sakit atau kesulitan berhubungan seksual saat dewasa nanti.

4. Hipospadia

Hipospadia merupakan kelainan penis anak laki-laki selanjutnya, nih Moms.

Pada kondisi normal, lubang kencing atau ujung saluran saluran pembuangan air seni terletak di ujung kepala penis.

Namun, ada pula kasus anak laki-laki terlahir dengan kelainan penis hipospadia.

Kondisi ini adalah lubang kencing justru berada di bagian bawah penis.

Tergantung tingkat keparahannya, lubang kencing bisa terletak di bagian kepala atau dasar penis, di tengah batang penis, atau bahkan di bawah testis.

Kelainan penis anak laki-laki yang cukup umum ini biasanya ditangani dengan prosedur operasi.

Caranya dengan memposisikan ulang lubang kencing dan meluruskan penis di sekitar usia 3-18 bulan.

Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan Pria?

5. Epispadia

Kelainan penis anak laki-laki selanjutnya adalah epispadia dan termasuk kelainan penis yang jarang ditemui.

Epispadia adalah kondisi uretra tidak berkembang dengan sempurna sehingga penis berbentuk pendek dan lebar dengan kelengkungan abnormal.

Kondisi ini juga bisa membuat lubang kencing berada pada tempat yang tidak biasa, seperti:

  • Di bagian sisi
  • Bagian atas
  • Terbuka di sepanjang batang penis.

Nah, kondisi tersebut menyulitkan saat buang air kecil.

Anak dengan kasus epispadia parah perlu melakukan prosedur operasi dengan metode khusus untuk mengembalikan bentuk dan fungsi penis normal.


Penyebab Kelainan Penis Anak Laki-laki

Penyebab kelainan penis anak laki-laki salah satunya adalah faktor genetik dan umumnya karena faktor keturunan, lho Moms.

Yuk, simak penyebab lainnya di bawah ini.

1. Faktor Genetik

Bayi Laki-laki
Foto: Bayi Laki-laki (Freepik.com/azerbaijan-stockers)

Beberapa kelainan penis dapat disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan.

Misalnya, hipospadia dan epispadia adalah 2 kondisi ketika bukaan uretra tidak berada di posisi yang normal pada ujung penis, dapat memiliki dasar genetik.

Jika ada riwayat keluarga dengan kelainan ini, risiko anak mengalami kondisi serupa bisa lebih tinggi.

2. Gangguan Perkembangan Janin

Kelainan penis anak laki-laki sering kali terjadi karena gangguan selama perkembangan janin.

Pada tahap awal kehamilan, perkembangan organ reproduksi internal dan eksternal bisa terganggu oleh faktor-faktor seperti paparan hormon atau mutasi genetik.

Kondisi ini bisa mengakibatkan hipospadia, epispadia, atau kelainan bentuk penis lainnya.

3. Paparan Terhadap Zat Kimia Berbahaya

Paparan terhadap zat kimia berbahaya selama kehamilan dapat meningkatkan risiko kelainan penis pada anak laki-laki.

Misalnya, paparan terhadap senyawa kimia tertentu, seperti bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam plastik, bisa meningkatkan risiko hipospadia pada bayi laki-laki.

4. Gangguan Hormonal

Hormon juga berperan penting dalam perkembangan organ reproduksi laki-laki.

Gangguan pada produksi atau respons terhadap hormon-hormon ini selama perkembangan janin dapat menyebabkan kelainan penis.

Misalnya, kurangnya respons terhadap hormon androgen selama masa kritis perkembangan bisa menyebabkan hipospadia atau epispadia.

5. Infeksi dan Inflamasi

Penyebab kelainan penis anak laki-laki selanjutnya bisa karena infeksi dan inflamasi, lho Moms.

Misalnya, infeksi pada kulup penis atau peradangan kronis pada preputium dapat mengakibatkan fimosis.

Kondisi itu adalah kulup tidak dapat ditarik kembali dengan normal.

6. Trauma atau Cedera

Cedera pada penis atau area sekitarnya juga dapat menyebabkan kelainan, seperti kelengkungan penis atau hydrocele.

Trauma pada saat bayi, misalnya, selama proses kelahiran bisa memicu pembengkakan atau perubahan struktur penis.

7. Kelainan Pembuluh Darah atau Jaringan Parut

Beberapa kelainan pembuluh darah atau pembentukan jaringan parut di dalam penis juga dapat menyebabkan kelainan penis anak laki-laki.

Misalnya, penyakit Peyronie adalah kondisi ketika jaringan parut terbentuk di dalam penis, menyebabkan kelengkungan saat ereksi.

Baca Juga: Serba-serbi Bintik pada Penis, Waspada Penyakit Menular

Sebagian besar jenis kelainan penis anak laki-laki memang tidak bisa dicegah dan dihindari, Moms.

Namun, Moms tetap perlu mengajarkan Si Kecil untuk menjaga kebersihan dan kesehatan organ intim supaya tidak terkena infeksi maupun penyakit lainnya.

Nah, apa Moms tahu masalah penis apa saja yang bisa dialami oleh anak laki-laki?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.