Kenali Frekuensi BAB Bayi, Apakah Normal atau Diare?
Memantau popok bayi merupakan pekerjaan penting bagi setiap orang tua. Pasalnya, kesehatan bayi juga dapat diketahui melalui feses mereka.
Termasuk untuk mengetahui apakah mereka sudah mendapatkan cukup ASI. Tetapi seberapa sering frekuensi BAB bayi yang normal? Mengapa bayi sering BAB? Apakah Si Kecil diare?
Baca Juga: BAB Bayi Berlendir, Kenapa Terjadi dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
Frekuensi BAB Bayi yang Normal
Selama fase meconium (beberapa hari pertama setelah kelahiran), bayi cenderung BAB sebanyak empat atau lima kali sehari.
Warna fesesnya gelap atau hijau kehitaman selama dua atau tiga hari pertama. Setelah menyusu secara eksklusif, frekuensi BAB bayi ASI normalnya dua hingga lima kali dalam 24 jam selama enam minggu pertama kehidupan.
Ketika berusia lebih dari enam minggu, normal bagi kebanyakan bayi untuk BAB lebih jarang. Sehingga Moms tidak perlu khawatir jika Si Kecil hanya buang air besar seminggu sekali, selama fesesnya tidak keras dan kering.
“Setelah berusia sekitar enam bulan, BAB lebih dari empat kali sehari terlalu sering dan kurang dari sekali seminggu untuk bayi ASI yang sudah makan MPASI terlalu jarang,” kata dokter anak Wendy Sue Swanson, M.D., seperti dilansir dari Parents.com.
Berbeda dengan bayi ASI, bayi yang diberi susu formula biasanya buang air besar lebih jarang karena pencernaan mereka lebih lambat.
Frekuensi BAB bayi susu formula normalnya tiga atau empat kali sehari pada bulan pertama setelah dilahirkan.
Sementara setelah satu atau dua bulan pertama cenderung lebih jarang, yakni sekitar sekali sehari atau dua hari sekali.
Baca Juga: Ini 5 Cara yang Harus Moms Lakukan Saat Anak Susah Buang Air Besar
Frekuensi BAB Bayi Ketika Diare
Diare pada bayi ASI memang terkadang sulit diketahui, karena pada dasarnya feses mereka secara alami cenderung lembek. Tetapi jika tiba-tiba Si Kecil BAB lebih banyak dan lebih cair, mungkin dapat dicurigai sebagai diare.
Dikutip dari Seattle Children's Hospital, frekuensi BAB bayi diare umumnya tiga kali atau lebih dalam sehari dengan feses sangat cair.
Dua hingga lima kali BAB dalam sehari menandakan bahwa bayi mengalami diare ringan, enam hingga sembilan kali menandakan diare sedang, dan lebih dari 10 kali sehari menandakan diare parah.
Selain itu, kenali beberapa gejala lain untuk memastikan apakah buah hati diare atau hanya karena terlalu banyak mengonsumsi cairan. Beberapa gejala diare pada bayi antara lain:
- Feses mengandung lendir, darah, atau berbau menyengat.
- Tidak nafsu makan, sakit, atau demam.
Jika menunjukkan satu atau beberapa gejala di atas, segera bawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan. Diare pada bayi dapat menjadi pertanda adanya infeksi virus atau bakteri.
Baca Juga: Diare Pada Bayi, Bagaimana Cirinya dan Cara Mengatasinya?
Frekuensi BAB Bayi Ketika Mengalami Sembelit
Seberapa sering Moms khawatir bahwa si kecil mungkin mengalami sembelit atau konstipasi karena belum buang air besar selama satu atau dua hari?
Frekuensi BAB yang sebenarnya menjadi pertanda bayi sembelit adalah kurang dari sekali selama 5 hingga 10 hari.
Jadi, jika Si Kecil tidak BAB kurang dari 5 hari masih tergolong normal. Mungkin saja karen ia mengalami perubahan pola makan.
Sembelit atau konstipasi pada bayi juga bukan hanya ditandai dengan seberapa seringnya si kecil buang air besar.
Si Kecil dapat dinyatakan sembelit jika tampak kesulitan atau tidak nyaman ketika buang air besar, fesesnya keras dan kering, atau fesesnya berwarna hitam (berusia lebih dari satu minggu) dan berdarah.
Frekuensi BAB ataupun konsentrasi feses bayi cenderung berubah-ubah seiring bertambahnya usia dan perubahan pola makan mereka. Selain itu, bayi yang diberi susu formula juga tidak bisa disamakan dengan bayi ASI.
Setelah membaca penjelasan singkat di atas, apakah Moms sudah dapat mengenali kondisi Si Kecil melalui kebiasaan buang air besarnya?
(RGW/INT)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.