Kerap Menyerang Usia 40-60 Tahun, Kenali Frozen Shoulder Lebih Dalam
Apakah Moms pernah mendengar atau familiar dengan istilah "frozen shoulder"?
Frozen shoulder merupakan kondisi di mana terjadi peradangan menyeluruh pada kapsul sendi bahu, sehingga kapsul sendi menebal dan mengkerut.
Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Shoulder & Elbow, dr. Iman Widya Aminata, Sp. OT (K), dari RS Pondok Indah-Pondok Indah dan Bintaro Jaya menjelaskan seperti apa gejala dan pengobatannya.
Baca Juga: Sakit Bahu Akibat Membawa Tas, Ternyata Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala dan Penyebab Frozen Shoulder
"Gejala yang sering dikeluhkan adalah bahu menjadi kaku disertai rasa nyeri bila digerakkan (misalnya: sulit mengancingkan bra pada perempuan, atau mengambil dompet pada pria)," jelas dr. Iman.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bila kondisi ini sering terjadi pada usia 40-60 tahun, dan permepuan lebih sering mengalaminya dibandingkan pria.
"Kondisi ini dapat disebabkan oleh cedera bahu, pascaoperasi, robekan tendon otot bahu. Namun, sebagian besar kasus tidak diketahui penyebab pastinya (idiopatik)," terang dr. Iman.
Baca Juga: Nyeri Bahu dan Cara Tepat Mengatasinya Menurut Ahli Ortopedi
Pengobatan Frozen Shoulder
Menurut dr. Iman, jika seseorang mengalami frozen shoulder maka dapat diobati dengan terapi dan rehabilitasi medik.
"Gangguan frozen shoulder dapat diobati dengan tahapan awal, yaitu terapi dan rehabilitasi medik yang biasanya fasilitasnya disediakan di beberapa rumah sakit," terangnya.
Namun, bila kondisinya sudah cukup parah, bisa dilakukan tindakan operasi.
"Apabila dokter mendiagnosis gangguan yang cukup parah dan sudah harus segera dilakukan operasi, maka dokter akan merujuk pada operasi, salah satunya bisa dengan arthroscopic surgery," lanjut dr. Iman.
Baca Juga: 7 Jenis Latihan untuk Mengencangkan Miss V
Mencegah Frozen Shoulder dengan Peregangan
Kondisi frozen shoulder bisa diobati dan dicegah dengan rutin melakukan peregangan sembari Moms melakukan aktivitas sehari-hari, atau di rumah.
"Frozen shoulder bisa diobati dan dicegah melalui rutin melakukan stretching exercises di tempat Anda berkegiatan atau di rumah," kata dr. Iman.
Perenggangan ini dapat dilakukan secara berurutan, dimulai dari:
1. Pendulum Exercise
Condongkan tubuh ke depan dan letakkan satu tangan di atas meja untuk penyangga. Biarkan lengan yang lain menggantung bebas di samping.
Ayunkan lengan yang menggantung ke depan dan belakang dengan perlahan. Ulangi dengan menggerakkan lengan dari sisi ke sisi, dan ulangi lagi dengan gerakan memutar.
Ulangi seluruh urutan dengan lengan lainnya.
2. Crossover Arm Stretch
Gerakan ini dapat dilakukan sambil berdiri atau duduk. Luruskan lengan kanan ke arah kiri, dan gunakan lengan kiri untuk memberi dukungan pada lengan kanan.
Pertahankan gerakan tersebut selama 15 detik dan lakukan secara bergantian.
3. Passive Internal Rotation
Dengan menggunakan tongkat, pegang tongkat di belakang punggung dengan satu tangan, dan pegang ujung tongkat dengan tangan lainnya.
Tarik tongkat secara horizontal agar bahu merentang, hingga pada titik merasakan tarikan tanpa rasa sakit. Tahan selama 30 detik dan rileks selama 30 detik.
4. Passive External Rotation
Luruskan lengan, dan tekuk siku 90 derajat sambil memegang tongkat di kedua sisinya.
Dorong tongkat secara horizontal sampai pada titik merasakan tarikan tanpa rasa sakit. Tahan 30 detik, dan kemudian rileks selama 30 detik.
5. Sleeper Stretch
Baringkan tubuh dengan posisi miring. Tekuk bahu dan siku hingga 90 derajat pada bahu yang akan diregangkan (lengan di bawah).
Pada lengan yang tidak diregangkan (lengan di atas), arahkan telapak tangan tepat di atas pergelangan tangan yang hendak diregangkan.
Secara perlahan, arahkan lengan yang direngangkan ke atas dan ke bawah, hingga pada titik di mana merasakan tarikan tanpa rasa sakit.
Nah, ternyata frozen shoulder bisa dicegah dengan beberapa cara di atas. Jangan ragu untuk mencobanya ya Moms! Lebih baik mencegah ketimbang mengobati kan?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.