Kesal Balita Membuat Rumah Berantakan? Ini 4 Alasan Moms Tidak Boleh Marah!
Yuk, simak 4 alasan balita membuat rumah berantakan tidak boleh dimarahi berlebihan berikut ini.
Menjaga kerapian dan kebersihan rumah saat ada anak balita bisa jadi perjuangan tersendiri.
Meskipun Moms sudah berkali-kali membereskan dan merapikan barang-barang, berkali-kali pula si anak balita membuat rumah berantakan.
Moms juga sudah berulang kali memberi tahu anak agar tidak mencoret dinding, tetapi, si Kecil terus saja mengulanginya.
Moms pun sudah mengingatkan si Kecil agar menaruh mainannya kembali ke tempatnya setiap ia selesai bermain, tetapi, ia masih sering “lupa” dan membiarkan mainannya berserakan.
Baca Juga: Agar Rumah Tak Berantakan, Yuk Ciptakan Tempat Bermain Anak di Rumah!
Melelahkan ya, Moms?
Bagi Moms yang menyukai kerapian, keadaan ini tentu menjadi tantangan tersendiri.
Walaupun Moms sudah berusaha mencegah balita membuat rumah berantakan, namun, si Kecil seolah tidak mendengarkan dan tetap saja mengambil dan menaruh barang di sembarang tempat.
Mengapa Tidak Boleh Marah Melihat Balita Membuat Rumah Berantakan?
Sebelum Moms memarahi si Kecil, ketahui dulu alasan di balik seringnya si anak balita membuat rumah berantakan.
1. Melatih Keterampilan Motorik
Saat anak menggambar atau mencoret, tandanya ia sedang melatih ketangkasan tangannya – yang nantinya menjadi landasan si Kecil untuk belajar menulis. Keterampilan motorik balita tengah diasah, Moms.
Untuk mengurangi frekuensi balita membuat rumah berantakan, Moms dapat mengikuti saran Linda Acredolo, Ph.D., penulis buku Baby Minds ini: teruslah mengingatkan anak agar menggambar di kertas alih-alih di tembok.
Utarakan peringatan tersebut dengan nada tegas namun lembut, Moms; jangan memaksa atau membentak si Kecil.
Baca Juga: 5 Ide Sensory Play untuk Balita di Rumah, Berantakan Tapi Seru!
2. Melatih Kemandirian
Dengan membiarkan anak mengeksplorasi sekelilingnya, Moms juga melatih kemandirian si Kecil.
Meski dengan begitu balita membuat rumah berantakan, namun, ia akan belajar memilih “kegiatan” apa yang ingin ia lakukan dan mengisi waktu sendiri tanpa diarahkan.
“Anak akan merasa ia memiliki kemampuan untuk melakukan sejumlah hal secara mandiri,” terang Heidi Murkoff, penulis buku What to Expect When You’re Expecting.
3. Melatih Indera
Dikutip dari artikel psikologi yang disusun oleh The University of Iowa, Pengalaman sensorik membantu anak dalam memahami dunia secara lebih baik ketimbang hanya menonton di televisi atau gawai atau membaca buku.
Dengan menyentuh, mengambil, menaruh barang, anak belajar memahami konsep benda tersebut.
Misalnya, menyusun mainan balok berdasarkan warna akan membuat anak memahami konsep warna, bentuk, dan bahkan jumlah.
Baca Juga: Rumah Berantakan Pasca Libur Lebaran? Ini 5 Cara Membersihkannya!
4. Melatih Kreativitas
Saat balita membuat rumah berantakan, ia juga sebenarnya sedang belajar berpikir dan menjadi kreatif, Moms.
Saat mengeluarkan semua mainan dari dalam wadahnya, ia mungkin saja sedang berpikir apakah ia bisa masuk ke dalamnya bila dalam keadaan kosong.
Atau, saat mencoret dinding, si Kecil mungkin sedang ingin meniru membuat tulisan angka atau huruf yang ia lihat di televisi atau gawai.
Nah, itulah alasan mengapa Moms tidak boleh marah melihat balita membuat rumah berantakan. Sebab, berantakan bisa memberikan hal baik bagi anak-anak.
(AN/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.