Masalah Kesehatan Akibat Tas Anak Terlalu Berat, Cek Moms!
Masalah kesehatan bisa muncul apabila tas anak terlalu berat.
Bagi Si Kecil yang sudah memasuki usia sekolah, pergi ke sekolah dengan membawa banyak buku pelajaran dalam tas sekolahnya adalah hal biasa yang Ia lakukan sehari-hari.
Tapi apakah Moms pernah menyadari seberapa berat tas tersebut?
Tas sekolah anak bisa sangat berat jika Moms perhatikan.
Beratnya tas sekolah anak ini, bisa jadi dikarenakan guru meminta muridnya untuk membawa semua buku yang diperlukan.
Padahal jika tas sekolah anak terlalu berat bisa berisiko pada kesehatan pada tubuh Si Kecil lho Moms.
Apa saja dampak kesehatan jika tas anak terlalu berat? Berikut penjelasannya.
Baca Juga: 15+ Pilihan Merek Tas Sekolah Anak Branded, Tahan Banting!
Bahaya Tas Anak Terlalu Berat
Berikut beberapa masalah kesehatan yang muncul jika tas anak terlalu berat, simak Moms!
1. Melukai Otot dan Sendi
Menurut The American Academy of Orthopaedic Surgeons, ransel yang terlalu berat atau tidak dipakai dengan benar dapat menyebabkan masalah bagi anak-anak dan remaja.
Ransel yang digunakan secara tidak benar dapat melukai otot dan persendian. Ini dapat menyebabkan sakit punggung, leher, dan bahu yang parah, serta masalah postur.
Selain itu, ransel yang terlalu berat dapat memberikan tekanan ekstra pada tulang belakang dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Penggunaan ransel yang tidak ergonomis juga dapat mengganggu sirkulasi darah dan saraf, menyebabkan mati rasa atau kesemutan pada tangan dan lengan.
2. Mempengaruhi Bentuk Tulang
Berdasarkan beberapa penelitian, tas sekolah anak terlalu berat berbahaya karena dapat memengaruhi bentuk tulang punggung dan belakang anak dengan sangat buruk, sehingga mungkin memberikan efek jangka panjang.
Dilansir dari laman Daily Mail, meningkatnya jumlah anak-anak yang mengalami kelainan bentuk punggung karena tas sekolah anak terlalu berat, seringkali disebutkan oleh para ahli.
Anak menderita sakit punggung pada usia 14 tahun dan dokter melaporkan peningkatan kasus kelainan tulang belakang para murid, termasuk kelainan bentuk punggung yang dikenal sebagai skoliosis.
Baca Juga: Mengenal Achondroplasia, Kelainan pada Pertumbuhan Tulang
3. Kerusakan Tulang
Dilansir dari University of IOWA Hospitals & Clinics, penggunaan tas yang terlalu berat dapat menyebabkan kerusakan tulang secara permanen.
Para ahli kesehatan mengatakan anak-anak berisiko mengalami kerusakan tulang jangka panjang jika beban tas anak terlalu berat, atau lebih dari 15 persen dari berat badan mereka di atas bahu.
Selain itu, beban yang berlebihan pada tulang belakang dapat menyebabkan cedera seperti ketegangan otot, cedera ligamen, atau bahkan masalah diskus intervertebralis.
4. Kerusakan Saraf
Dilansir dari Campbell Clinic, tas anak terlalu berat bisa menyebabkan kerusakan saraf jangka panjang.
Ketika anak membawa ransel dengan beban yang melebihi kapasitas yang ideal, tekanan ekstra tersebut dapat menyebabkan saraf terjepit atau tertekan.
Saraf adalah jalur komunikasi penting yang mengirimkan sinyal-sinyal elektrokimia dari otak ke seluruh tubuh, memungkinkan kita untuk merasakan dan mengendalikan berbagai fungsi fisik dan sensorik.
Ketika saraf terjepit atau tertekan, transmisi sinyal tersebut bisa terganggu, menyebabkan gejala seperti mati rasa, kesemutan, dan nyeri pada bagian yang terkena.
5. Nyeri Bahu
Menurut Houston Neurosurgery, tas anak terlalu berat dapat menyebabkan ketegangan otot dan nyeri pada bahu.
Ketika anak membawa tas yang berat, beban tersebut menimbulkan tekanan ekstra pada otot deltoid, yang merupakan otot besar yang membentang di atas bahu.
Otot deltoid bertanggung jawab untuk mengangkat dan memutar lengan.
Jika beban yang dibawa terlalu berat, otot deltoid akan bekerja keras untuk mendukung beban tersebut.
Lama kelamaan, otot deltoid dapat menjadi tegang dan lelah karena beban yang berlebihan.
Hal ini dapat menyebabkan nyeri dan ketegangan pada bahu yang dirasakan sebagai sensasi sakit dan kaku.
Baca Juga: Kejang Otot: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Berat Ideal Tas Sekolah Anak
The American Academy of Orthopaedic Surgeons merekomendasikan para siswa untuk hanya membawa 10 persen dari berat badan mereka.
Misalnya, jika seorang anak berbobot 20 kg, maka anak tersebut hanya boleh membawa sekitar 2 kg beban tas sekolah dari berat badannya.
Anak-anak menggunakan ransel setiap hari untuk membawa buku-buku pelajarannya. Banyak siswa membawa tas sekolah yang lebih besar dengan berat yang berlebihan.
Sementara beberapa orang tua membantu membawa tas sekolah anak, sebagian membiarkan Si Kecil membawa sendiri.
Dokter mengatakan tas sekolah anak terlalu berat menyebabkan sakit leher dan punggung, ketegangan bahu, dan kelelahan.
“Karena ketika mereka membawa beban tas sekolah yang berat, mereka cenderung membungkuk terlalu banyak dan terlihat pendek. Bila tidak, hal tersebut tidak akan banyak berpengaruh,” kata Dr. Kuenzang Dorji, dokter bedah tulang belakang di rumah sakit rujukan nasional.
Namun menurutnya, pada umumnya, ia banyak mendapatkan pasien dengan keluhan sakit punggung, baik itu pelajar atau pengunjung kantor dan kebanyakan mereka lakukan dengan postur tubuh yang buruk.
Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Nyeri Sendi, Kurangi Gula dan Garam!
Nah Moms, ternyata tas sekolah anak terlalu berat bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang berat ya.
Jadi, sebaiknya selalu pastikan tas sekolah Si Kecil tidak terlalu berat ya.
- https://orthoinfo.aaos.org/en/staying-healthy/backpack-safety/
- https://uihc.org/health-topics/your-backpack-too-heavy
- https://kidshealth.org/en/teens/backpack.html
- https://www.campbellclinic.com/carrying-heavy-bags-shoulder-and-back-injuries/
- https://www.houstonneurosurgeryandspine.com/how-carrying-heavy-handbags-and-backpacks-is-hurting-your-posture-and-back/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.