Analgesik, Dekongestan, Antihistamin, Ini Arti Istilah Obat Untuk Anak
Siapa nih, Moms yang sering dibuat bingung dengan istilah obat untuk anak seperti analgesik, antihistamin, dekongestan, dan sejenisnya?
Setiap orang tua memang sebaiknya memahami makna dari istilah obat yang biasanya tertulis di kemasan.
Dengan memberikan obat yang tepat, gejala sakit bisa cepat reda dan Si Kecil terhindar dari efek samping akibat penggunaan obat yang salah.
Ini Arti Istilah Obat untuk Anak
Supaya tidak bingung lagi, perhatikan dulu arti dari beragam istilah obat yang biasa kita temui sehari-hari ini ya, Moms.
1. Analgesik
Foto: verywellhealth.com
Analgesik adalah golongan obat pereda rasa sakit, yang dapat meredakan rasa sakit tanpa menyebabkan ketidaksadaran. Jenis analgesik yang aman untuk dikonsumsi anak berusia di atas 3 bulan dan dibawah 12 tahun adalah ibuprofen dan paracetamol.
Analgesik bisa digunakan untuk rasa sakit akibat infeksi telinga, radang tenggorokan, sakit perut, patah tulang, dan berbagai kondisi lain.
Analgesik hanya bisa meredakan rasa sakit tanpa menyembuhkan masalah kesehatan penyebab sakit tersebut, dan harus diminum sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Baca Juga: Sedang Musim Sakit, Ini Cara Mengobati Flu pada Anak
2. Antibiotik
Foto: freepik.com
Walau istilah obat untuk anak ini sudah sering kita dengar, rupanya masih ada orang tua yang salah kaprah dengan penggunaan antibiotik.
Menurut National Health Services, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mencegah infeksi atau mengobati penyakit akibat infeksi bakteri. Antibiotik tidak efektif untuk penyakit akibat infeksi virus, seperti salesma atau flu.
Pemberian antibiotik untuk anak sebaiknya dilakukan di bawah pengawasan dokter, dan harus diminum sampai tuntas untuk mencegah resistensi bakteri.
3. Antihistamin
Foto: raisingchildren.net.au
Antihistamin adalah golongan obat untuk meredakan gejala alergi dengan menghambat efek histamin yang dilepaskan oleh tubuh saat terkena paparan alergen. Namun, pastikan tidak mengandung brompheniramine, chlorpeniramine maleate (CTM), atau diphenhydramine.
Minum antihistamin dapat meredakan gejala alergi ringan seperti hidung tersumbat, bersin, gatal, ingusan, mata berair, atau ruam di kulit.
Baca Juga: 5 Aturan Pemberian Obat Warung untuk Anak
4. Ekspektoran
Foto: familydoctor.org
Ekspektoran adalah obat yang berfungsi untuk mengencerkan dahak dan membuatnya lebih mudah mengalir di tenggorokan, sehingga penderita batuk bisa mengeluarkan dahak dan bernapas dengan lebih lega.
Satu-satunya jenis ekspektoran yang aman untuk anak adalah guaifenesin, tapi sebaiknya tidak diberikan pada anak berusia di bawah 4 tahun.
5. Topikal
Foto: freepik.com
Moms mungkin pernah membaca peringatan pada kemasan obat yang bertuliskan “hanya untuk penggunaan topikal,” tapi apa artinya ya?
Maksud dari istilah obat untuk anak ini adalah obat hanya boleh digunakan pada area tubuh tertentu, tapi umumnya merujuk pada penggunaan di permukaan kulit atau selaput lendir tergantung dengan jenis penyakitnya. Obat topikal bisa berbentuk krim, busa, jel, lotion, salep, obat hirup, atau obat tetes.
Baca Juga: 6 Bahan Alami untuk Mengobati Batuk pada Anak
Menurut sebuah artikel ilmiah yang dilansir oleh National Institutes of Health, ada empat golongan obat yang sebaiknya tidak diberikan pada anak, yaitu dekongestan, antitusif, dan jenis antihistamin tertentu.
Apa Moms tahu istilah obat untuk anak lain yang sering ditemukan pada kemasan obat warung?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.