14 September 2018

Kisah Anak Terlahir Tanpa Tangan dan Kaki yang Tumbuh Menyayangi Adik-adiknya

Meski dalam keterbatasan, Camden dapat membantu sang ibu merawat adik bayinya

Bukanlah sebuah hal yang mudah bagi seorang ibu bila mendapati Si Kecil yang memiliki kekurangan, sama seperti Katie Whiddon dan putranya, Camden, yang terlahir tanpa tangan dan kaki.

Meski merupakan seorang anak dengan kebutuhan khusus, Camden tumbuh menjadi sosok yang penyayang. Tak hanya itu, Camden juga mampu menunjukkan dirinya sebagai seorang kakak yang baik bagi adiknya yang masih bayi.

Walau tak memiliki tangan dan kaki, terlihat Camden berusaha untuk memberikan empeng untuk sang adik, Jaxton, yang sedang menangis karena empengnya terjatuh. Tak hanya sekedar mampu menenangkan sang adik yang menangis, Camden bahkan membantu mengelap saat adiknya tersebut muntah.

screenshot 4
Foto: screenshot 4

foto: instagram.com/katiewhiddon

Camden memang lahir dengan sindrom phocomelia dan amelia. Phocomelia adalah kelainan kongenital yang melibatkan malformasi anggota badan. Sementara amelia adalah cacat lahir di mana bayi terlahir dengan kehilangan satu atau lebih anggota badan.

Hal ini memang benar-benar di luar dugaan, karena saat hamil, Katie yang pada waktu itu berusia 18 tahun telah berupaya semaksimal mungkin menjaga kondisinya. Ia menjauhi alkohol, narkoba, makan dengan benar, bahkan tidak merokok. Namun, Katie harus tetap menerima kenyataan akan putranya yang akan lahir tanpa anggota tubuh yang sempurna.

Katie tetap bertekad untuk terus membesarkan Camden agar tumbuh dan berkembang sebagai anak sehat dan bahagia. Kelak Katie pun sudah berencana memberikan putranya tangan dan kaki palsu saat usianya sudah lebih dewasa.

Baca juga: Mengenal Eczema, Penyakit Kulit yang Sering Diderita Balita

Sindrom Phocomelia dan Tetra-Amelia

screenshot 3
Foto: screenshot 3

foto: instagram.com/katiewhiddon

Phocomelia

Phocomelia merupakan sebuah kondisi yang melibatkan malformasi dari lengan dan tungkai. Banyak faktor dapat menyebabkan phocomelia, namun yang paling umum terjadi karena penggunaan obat dan warisan genetik.

Sindrom Phocomelia dapat menyebabkan berbagai kelainan pada wajah, tungkai, telinga, hidung, pembuluh dan banyak perkembangan lainnya. Meskipun operasi dapat memperbaiki beberapa kelainan, banyak yang tidak dapat diobati karena kurangnya saraf dan struktur terkait lainnya.

Gejala sindrom phocomelia adalah anggota badan yang belum berkembang dan tulang pinggul tidak ada; Namun, berbagai kelainan bisa terjadi pada anggota badan dan tulang. Biasanya tungkai atas tidak terbentuk sepenuhnya dan bagian tangan dan lengan bisa hilang.

Seseorang dengan phocomelia sering kekurangan tulang paha, dan tangan atau kaki mungkin abnormal kecil atau terlihat seperti tunggul karena keterikatan. Phocomelia juga dapat menyebabkan hidung yang belum berkembang dengan lubang hidung yang ramping, telinga yang cacat, rahang kecil tidak teratur, dan bibir sumbing dengan langit-langit sumbing.

Baca juga: Benarkah Balita Tidak Boleh Sembarangan Minum Susu? Ini 3 Faktanya!

Tetra-Amelia

Sindrom Tetra-Amelia merupakan gangguan kelahiran yang sangat langka di mana seorang bayi dilahirkan tanpa tangan dan kaki. Satu atau lebih lengan atau kaki tersebut tidak pernah berkembang selama pertumbuhan janin dan akan hilang saat anak dilahirkan.

Tak hanya itu, bayi juga dapat menderita kelainan bentuk lainnya, seperti kelainan wajah, jantung, komplikasi sistem kerangka dan saraf dan malformasi genital. Komplikasi pada pernapasan umum terjadi karena paru-paru tidak berkembang dan terbentuk dengan baik. Kebanyakan kasus bayi yang dilahirkan akan meninggal dunia setelah dilahirkan karena komplikasi yang parah.

Penelitian menemukan penyebab hal ini adalah mutasi pada WNT3 gen pada orang dengan sindrom Tetra-Amelia dari satu keluarga besar. gen ini merupakan bagian dari keluarga WNT gen yang memainkan peran penting dalam pengembangan sebelum kelahiran. Sehingga sindrom ini dibawa oleh faktor keturunan meski kecil kemungkinannya.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.