Kisah Qarun yang Kaya Raya, Takabur Hingga Dibinasakan
Kisah Qarun yang tenggelam bersama hartanya menjadi salah satu cerita yang tercatat dalam Alquran
Moms tentu pernah mendengar istilah harta karun.
Hal ini ternyata diambil dari istilah harta Qarun, salah satu kerabat Nabi Musa yang bergelimang harta.
Dibalik kehidupannya yang kaya raya, ternyata tersimpan sifat kikir atau pelit hingga kesombongan.
Sikap buruk itulah yang akhirnya membawa malapetaka hingga Allah memberikan azab yang pedih untuk dirinya.
Yuk, simak kisah Qarun dan ambil hikmahnya bersama!
Baca Juga: 3 Kisah Inspiratif Islami tentang Kebaikan, Yuk Terapkan!
Kisah Qarun dan Kekayaannya
Qarun merupakan anak dari paman Nabi Musa yang juga merupakan bagian dari kaum Bani Israil yang saleh.
Ia memiliki nama lengkap Qarun bin Yashhar bin Qahits bin Lawi bin Ya'qub.
Nama Qarun terkenal di kalangan umat Nabi Musa.
Beberapa riwayat mengatakan bahwa sebelumnya Qarun adalah seorang hamba yang miskin dan saleh.
Ia memohon kepada Nabi Musa untuk mendoakannya agar dirinya memiliki sejumlah harta.
Doa itu pun dikabulkan, Qarun berkembang menjadi orang yang kaya raya hingga terkenal di seantero negeri.
Baca Juga: 9+ Doa dan Cara Mengusir Jin dari Rumah Menurut Islam
Sayangnya, ketenaran namanya ini bukanlah karena kebaikannya, melainkan karena kesombongan dan sifat kikir.
Penyebab kesombongan Qarun berasal dari harta kekayaannya yang sangat melimpah.
Alih-alih membelanjakan hartanya di jalan Allah, ia justru lupa terhadap Dzat Pemberi Rezeki dan Maha Kaya.
Dalam kisah Qarun ini, ia enggan membantu fakir miskin.
Hidupnya bahkan semakin sombong, angkuh, hingga menentang perintah Tuhannya.
Hal ini tertuang dalam salah satu ayat Alquran yang berbunyi:
إِنَّ قارُونَ كانَ مِنْ قَوْمِ مُوسى فَبَغى عَلَيْهِمْ وَآتَيْناهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفاتِحَهُ لَتَنُوأُ بِالْعُصْبَةِ أُولِي الْقُوَّةِ
Artinya: "Sesungguhnya Qarun adalah termasuk kaum Musa, maka ia berlaku aniaya terhadap mereka,
dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat." (Q.S. Al-Qashash:76)
Kisah Qarun digambarkan sebagai sosok sombong dan suka pamer kemewahan.
Dalam tafsir para ulama, Qarun keluar dengan baju mewah diiringi dengan 300 gadis berbaju merah.
Belum lagi dengan sekitar 4.000 kendaraan kuda yang menyertainya di belakang.
Baca Juga: Kisah Nabi Ayub yang Mengajarkan tentang Arti Kesabaran
Siapa yang tak iri melihat harta benda dan kemegahan Qarun.
Namun, tak sedikit pula kaumnya yang mengingatkan.
"Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri (farihin)."
Dalam Tafsir Ath-Thabari, para ulama mengartikan kata farihin sebagai takabur atau sombong, zalim, berbuat kerusakan, arogan, dan tidak mau bersyukur terhadap nikmat.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri.
Sama seperti kisah Qarun yang angkuh dan sombong, serta tidak bersyukur kepada Allah atas semua yang dianugerahkan kepadanya.
Selain itu, Qarun juga pernah menerima nasihat untuk tidak membanggakan kebahagiaan dunia.
"Carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu kebahagiaan negeri akhirat.
Dan janganlah lupa akan bagianmu kepada daripada dunia."
Baca Juga: Kandungan Surat Yusuf Ayat 87 tentang Larangan Berputus Asa
Dalam buku Tafsir fi Zhilail-Quran, Sayyid Qutb memandang ayat ini sebagai keseimbangan.
Maksudnya adalah seseorang yang dikaruniai harta kekayaan hendaknya selalu berorientasi kepada akhirat.
Namun, Allah pun tidak melarang siapa saja untuk mengambil sebagian hartanya untuk kepentingan duniawi selama sesuai kebutuhan.
Sedangkan menurut Ath-Thabari, maksud dari penggalan arti ayat tersebut adalah sebagai berikut:
"Wahai Qarun, janganlah engkau membanggakan diri kepada kaummu dengan banyaknya hartamu.
Akan tetapi, carilah kebaikan akhirat dari harta-harta yang telah Allah anugerahkan kepadamu, dan menggunakannya dalam ketaatan kepada Allah di dunia ini.
Dan janganlah engkau tinggalkan bagian dari keberuntunganmu dari dunia.
Hendaklah engkau mengambil bagianmu untuk akhirat, dengan melakukan sesuatu yang dapat menyelamatkanmu dari hukuman Allah." (Tafsir Ath-Thabari)
Baca Juga: 10 Hadis dan Ayat Alquran tentang Rezeki, Masya Allah!
Kisah Qarun Ditenggelamkan Bersama Hartanya
Kisah Qarun tak berhenti dari kebiasaannya memamerkan harta.
Selain sombong, ia juga sangat pelit bahkan menolak mengeluarkan zakat.
Ketika datang perintah zakat, Nabi Musa AS pergi menemui Qarun dan memintanya mengeluarkan zakat sebesar satu dinar dari setiap seribu dinar hartanya.
Qarun juga diperintahkan berzakat satu dirham dari setiap seribu dirham, satu kambing dari setiap 1.000 kambing, dan seterusnya.
Qarun pun menghitung seluruh hartanya dan menyadari bahwa jumlah zakatnya ternyata sangat besar.
Alih-alih mengeluarkan zakat, sifat kikir yang dimiliki dirinya justru mencuat.
Ia mengatakan bahwa amalan tersebut hanya akan mengurangi kekayaannya saja.
Baca Juga: Kumpulan Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Inspiratif
Qarun pun mengumpulkan sekelompok bani Israil dan mencoreng nama baik Nabi Musa.
"Selama ini kalian taat terhadap apa yang diperintahkan Musa.
Tahukah kalian jika sekarang Musa ingin mengambil harta kalian," fitnah Qarun pada Nabi Musa.
Ia seakan lupa bahwa semua harta benda yang dimilikinya merupakan titipan Allah.
Allah lah yang Maha Memberi dan Allah pula yang dapat mengambil kembali kemewahan itu kapan pun Dia mau.
Akibat kesombongan dan kekikirannya itu, seketika Allah melaknat Qarun.
Anak dari paman Nabi Musa ini ditenggelamkan ke dalam Bumi, seperti yang tercatat dalam Alquran:
فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ فَمَا كَانَ لَهُ مِنْ فِئَةٍ يَنْصُرُونَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُنْتَصِرِينَ
"Maka Kami benamkan Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi.
Maka tidak ada baginya suatu golongan pun yang menolongnya terhadap azab Allah.
Dan tidaklah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (diri)." (Q.S. Al-Qashash: 81)
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf yang Dapat Menjadi Teladan Bagi Anak
Dalam kisah Qarun ini, Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Musa AS untuk memerintah Bumi tentang apa pun yang diinginkannya.
Nabi Musa pun datang dengan wajah yang sangat marah.
Tak kuasa melihat aura kemarahan Nabi Musa, barulah Qarun merajuk, "Wahai Musa, sayangilah aku."
Nabi Musa tak mempedulikan perkataan anak dari pamannya itu.
Beliau lantas berkata pada Bumi, "Wahai Bumi, ambillah mereka!"
Tak lama kemudian, rumah Qarun seketika mulai bergetar.
Sosok sombong nan kikir ini mulai dibenamkan hingga bagian lututnya.
Tak hanya dirinya, rumah hingga kaum pengikutnya pun ikut mengalami tragedi yang sama.
Baca Juga: Kisah Nabi Hud, Mampu Menurunkan Hujan di saat Kekeringan
Qarun kembali merajuk, "Sayangilah aku, Musa!"
Hukuman Allah dalam kisah Qarun ini seakan tidak berhenti, justru semakin menenggelamkan Qarun bersama hartanya hingga bagian pusar.
Bumi pun terus menelan Qarun hingga ke tenggorokan dan akhirnya hilang seluruhnya.
Menurut riwayat Ibu Abbas, Qarun akan ditenggelamkan bumi hingga lapisan ketujuh sampai hari kiamat.
Dari kisah Qarun ini terdapat hikmah bahwa harta benda bagaikan pisau bermata dua.
Kekayaan sejatinya adalah rezeki dari Allah, namun di sisi lain juga bisa menimbulkan rasa sombong hingga menjauhkan diri dari Allah.
Pesan Moral dari Kisah Qarun
Setelah mengetahui seperti apa kisah Qarun, Moms perlu mengetahui pesan moral yang bisa diambil dari kisah ini.
1. Pentingnya Integritas Diri
Kisah Qarun dalam Al-Qur'an memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya integritas diri.
Qarun memiliki kekayaan yang tiada batas, dan di saat bersamaan integritas dirinya sedang diuji, apakah dia akan bersabar dan bersyukur atau justru sombong dan tamak.
Qarun, yang pada awalnya memiliki niat mulia untuk menjadi kaya dan taat beribadah, justru terjerumus dalam sikap yang sombong dan keserakahan.
Ia menjadi lupa diri dan bahkan menantang Allah, sehingga Allah menenggelamkannya beserta hartanya.
Baca Juga: 6 Kisah Penting Ali bin Abi Thalib, Sahabat Nabi Muhammad SAW
2. Harta Tidak Menjamin Kebahagiaan
Kisah ini menjadi pengingat bahwa kekayaan dan harta benda tidaklah menjamin kebahagiaan.
Justru, ujian kekayaan dapat menjerumuskan manusia ke dalam kesombongan dan ketamakan.
Moms bisa memberitahukan kepada Si Kecil untuk harus selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah, dan menggunakannya di jalan Allah dengan penuh ketaatan dan kerendahan hati.
3. Rasa Bersyukur dan Peduli terhadap Sesama
Selain integritas, kisah Qarun juga mengajarkan tentang pentingnya rasa syukur dan kepedulian.
Bagi mereka yang dikaruniai kekayaan, harta tersebut harus digunakan untuk membantu orang lain dan menebarkan kebaikan.
Setiap harta yang dimiliki ada hak bagi orang lain, dan kita yang memiliki lebih dari cukup harus selalu ingat untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.
Sebagai kesimpulan, kisah Qarun memberikan pesan moral yang mendalam tentang pentingnya integritas, rasa syukur, dan kepedulian terhadap sesama.
Penting untuk harus selalu menjaga integritas diri di tengah ujian kekayaan, bersyukur atas segala nikmat Allah, dan menggunakan harta benda untuk menebarkan kebaikan dan membantu sesama.
Semoga pesan moral dari kisah Qarun ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, terutama bagi Si Kecil ya, Moms.
- https://islam.nu.or.id/hikmah/gambaran-kekayaan-qarun-dan-nasib-tragis-akibat-kesombongannya-D1F4z
- https://narasi.tv/read/shihab-shihab/kisah-qarun-pamer-harta-dan-kesombongan-yang-membinasakan
- https://www.ydsf.org/berita/kisah-qarun-dalam-al-quran-orang-kaya-binasa-tak-mau-zakat-ydsf-WEJd.html
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.