20 November 2023

Kolik Abdomen: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasi

Batu empedu bisa menyebabkan kolik abdomen

Apakah Moms pernah mengalami sakit perut yang tiba-tiba dan sangat tajam? Hal tersebut bisa merupakan gejala dari kolik abdomen.

Kolik abdomen dapat terjadi pada siapa saja dan umumnya bukan masalah kesehatan yang serius.

Namun, jika gejala ini cukup sering terjadi, bisa jadi ada masalah kesehatan yang menjadi penyebabnya.

Pada kebanyakan kasus, gejala sakit perut parah ini dapat membaik seiring waktu, dibantu dengan perawatan rumahan.

Namun, jika penyebabnya adalah masalah medis tertentu, pengobatan lebih lanjut mungkin diperlukan.

Baca juga: Tanya Jawab dengan Dokter soal Pelekatan Menyusui yang Benar

Apa Itu Kolik Abdomen?

Ilustrasi Kolik Abdomen
Foto: Ilustrasi Kolik Abdomen (Freepik.com/jcomp)

Kolik abdomen adalah kondisi medis yang ditandai dengan nyeri perut hebat yang hilang-timbul.

Nyeri ini dapat disebabkan oleh kontraksi otot, penyumbatan, atau peradangan pada organ di dalam rongga perut, seperti lambung, usus, kantong empedu, ginjal, dan saluran kemih.

Kolik abdomen bisa terjadi pada bayi maupun orang dewasa dan bisa muncul secara tiba-tiba.

Selain itu, bisa juga terjadi hanya sekali atau berulang kali dalam kurun waktu beberapa hari, beberapa bulan, atau bahkan bertahun-tahun.

Kolik abdomen atau nyeri perut hebat bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu:

  1. Kolik usus
  2. Kolik ginjal
  3. Kolik bilier
  4. Kolik menstruasi
  5. Kolik pada bayi

Selain karena penyakit-penyakit di atas, kolik abdomen juga bisa disebabkan oleh penyakit lain, seperti:

Baca Juga: 6 Posisi Menyusui Bayi Baru Lahir yang Benar, Kata Dokter!

Penyebab Kolik Abdomen

Sebenarnya, cukup sulit untuk mendiagnosis secara pasti apa penyebab dari kolik abdomen.

Sebab, seringkali rasa nyeri yang terjadi hanya sebentar dan tidak konsisten.

Berikut beberapa hal yang kemungkinan bisa menjadi penyebab kolik abdomen.

1. Dehidrasi

Ilustrasi Air Putih
Foto: Ilustrasi Air Putih (Orami Photo Stocks)

Pada beberapa kasus, kolik abdomen bisa terjadi karena masalah yang mudah diatasi seperti dehidrasi.

Kehilangan elektrolit akibat dehidrasi yang disebabkan keringat, muntah, dan diare dapat menyebabkan kejang otot di seluruh tubuh, termasuk perut.

Hal ini terjadi karena otot membutuhkan elektrolit seperti kalsium, potasium, dan magnesium untuk bekerja dengan baik.

Ketika kadar elektrolit ini rendah, otot mulai bekerja secara tidak normal dan tegang.

2. Gas Berlebih dalam Perut

Ilustrasi Sakit Perut
Foto: Ilustrasi Sakit Perut (hopkinsmedicine.org)

Ini adalah kemungkinan penyebab paling umum dari kolik abdomen.

Pada beberapa kondisi, gas berlebih dalam perut dapat menyebabkan nyeri ringan hingga berat.

Beberapa masalah yang dapat menyebabkan adanya gas berlebih dalam perut adalah:

3. Virus Perut

Ilustrasi Virus Perut Penyebab Kolik Abdomen
Foto: Ilustrasi Virus Perut Penyebab Kolik Abdomen (bbc.com)

Virus perut, seperti norovirus, dapat menyebabkan kram hebat yang mungkin datang dan pergi.

Kram perut biasanya disertai dengan muntah, yang mungkin dapat membuat nyeri sedikit mereda.

Gejala infeksi virus perut bisa berlangsung selama beberapa hari.

Beberapa orang juga mengalami demam atau nyeri otot.

Sangat penting untuk minum banyak air saat mengalami nyeri perut.

Jika gejalanya memburuk atau muncul tanda dehidrasi, segera pergi ke dokter.

Baca juga: Gusi Belakang Bengkak dan Sakit Menelan? Ini Kata Dokter

4. Nyeri dan Cedera Otot Perut

Ilustrasi Nyeri Otot
Foto: Ilustrasi Nyeri Otot (medicalnewstoday.com)

Penggunaan otot perut yang berlebihan, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, atau trauma karena jatuh atau cedera lainnya dapat menyebabkan nyeri pada otot perut atau punggung.

Cedera ini dapat menyebabkan kolik abdomen dengan nyeri yang datang dan pergi.

Nyeri perut yang muncul biasanya hanya pada posisi tertentu.

Misalnya saat mengangkat, atau setelah berolahraga, bisa menjadi tanda adanya cedera otot.

Cedera otot bukanlah keadaan darurat medis.

Kebanyakan orang dapat mengobati cedera otot di rumah dengan istirahat, kompres panas dan dingin, serta pijatan lembut.

5. Batu Empedu

Ilustrasi Batu Empedu (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Batu Empedu (Orami Photo Stock)

Nyeri di perut kanan atas yang datang dan pergi bisa menandakan adanya masalah pada kantong empedu, seperti batu empedu.

Batu empedu dapat menyumbat saluran kantung empedu, membuat sistem pencernaan lebih sulit bekerja.

Kondisi ini dapat membuat penderitanya mengalami sakit perut parah setelah makan selama beberapa jam, kemudian menghilang.

Hal ini terutama setelah mengonsumi makanan tinggi lemak.

Batu empedu terkadang menghilang dengan sendirinya.

Namun jika tidak, ini dapat memblokir saluran empedu, yang dapat memengaruhi fungsi hati.

Batu empedu yang tidak diobati juga dapat menyebabkan masalah pada pankreas.


6. Bisul Perut (Ulkus Peptikum)

Ilustrasi Bisul Perut
Foto: Ilustrasi Bisul Perut (lecturio)

Bisul perut atau ulkus peptikum adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan luka terbuka di lambung.

Gejalanya dapat bervariasi, tetapi seringkali termasuk rasa sakit parah atau kolik abdomen, disertai mual, dan muntah.

Kebanyakan tukak lambung disebabkan oleh bakteri Helicobacter pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid.

Hal ini diungkapkan dalam studi pada 2015 yang diterbitkan di jurnal American Family Physician.

Bakteri tersebut dapat mengiritasi dan mengubah lapisan mukosa pelindung saluran pencernaan.

Selain infeksi bakteri H. pylori, penyebab lainnya adalah penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen.

Baca juga: Ini Kata Dokter Kenapa Hidung Mampet tapi Tidak Keluar Ingus

7. Radang Perut (Gastritis)

Ilustrasi Radang Perut
Foto: Ilustrasi Radang Perut (paguponku.com)

Peradangan pada lapisan lambung atau disebut juga gastritis, dapat menjadi salah satu penyebab kolik abdomen.

Ini adalah kondisi yang dapat disebabkan oleh banyak hal.

Mulai dari konsumsi alkohol, penggunaan NSAID, hingga infeksi H. pylori.

Dalam beberapa kasus, gastritis juga bisa bersifat idiopatik, alias tidak ada penyebab pastinya.

Selain rasa sakit di perut bagian atas, gejala gastritis lainnya termasuk merasa kembung, cepat kenyang, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah.

8. Gastroparesis

Gastroparesis
Foto: Gastroparesis (askthescientist.com)

Gastroparesis adalah suatu kondisi di mana lambung lambat untuk mengosongkan isinya ke dalam usus halus.

Sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2015 di Journal of Clinical Gastroenterology menunjukkan bahwa gastroparesis sering terjadi pada penderita diabetes.

Namun, kondisi ini juga bisa terjadi tanpa penyebab yang jelas, yang dikenal sebagai gastroparesis idiopatik.

Selain nyeri perut yang menyebar atau kram, gejala gastroparesis lainnya termasuk mual, rasa kenyang, dan muntah setelah makan.

Dalam kasus yang parah, seseorang mungkin kehilangan berat badan.

9. Penyakit Radang Usus (Inflammatory Bowel Disease/IBD)

Mengenal Radang Usus
Foto: Mengenal Radang Usus (Health.com)

Penyakit radang usus juga bisa menjadi penyebab kolik abdomen.

Kondisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.

Gejala khas penyakit Crohn termasuk sakit perut parah disertai dengan diare tidak berdarah.

Sementara itu, gejala utama kolitis ulserativa termasuk kolik abdomen dan diare berdarah.

Cara Mengatasi Kolik Abdomen

Ilustrasi Kolik Abdomen
Foto: Ilustrasi Kolik Abdomen (Orami Photo Stock)

Kolik abdomen bisa terjadi secara tiba-tiba dan mengganggu aktivitas.

Sebagai langkah penanganan pertama, ada beberapa cara yang bisa dicoba di rumah, yaitu:

1. Kompres Hangat

Kompres hangat dapat membantu mengendurkan otot perut.

Ini sangat membantu jika penyebab dari kolik abdomen adalah ketegangan atau cedera pada otot.

Baca juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

2. Pijatan Lembut

Memijat otot perut dapat membantu mengendurkan otot yang tegang dan meredakan nyeri.

Namun, pastikan untuk memijat perlahan saja atau tidak terlalu kuat, ya.

3. Teh Chamomile

Chamomile dapat digunakan untuk menenangkan sakit perut dan dapat membantu mengatasi kram akibat kolik abdomen.

Ini juga dianggap sebagai penanganan rumahan untuk perut kembung.

4. Minum Air Putih yang Banyak

Jika sakit perut yang dialami terjadi karena dehidrasi, mengisi kembali cairan tubuh dan elektrolit dapat membantu.

Cobalah minum air putih lebih banyak, mengonsumsi minuman elektrolit, atau makan buah pisang.

Namun, penting untuk berhati-hati jika Moms memiliki riwayat gagal ginjal, karena tingkat beberapa elektrolit, seperti kalium, dapat meningkat menjadi berbahaya jika menggunakan suplemen.

5. Minum Antasida

Kenaikan asam lambung dapat menyebabkan gastritis, yang pada gilirannya dapat menyebabkan kolik abdomen.

Dalam kasus-kasus ini, minum antasida atau inhibitor pompa proton OTC dapat membantu meredakan nyeri perut dengan mengurangi asam lambung.

6. Istirahat

Baik itu karena ketegangan pada otot atau penyebab lainnya, cobalah untuk perbanyak istirahat dan hentikan semua aktivitas saat mengalami kolik abdomen.

Istirahat yang cukup dapat membantu membuat tubuh lebih rileks.

Baca juga: Perbedaan Sesak Napas dan Napas Pendek, Ini Kata Dokter!

Itulah pembahasan mengenai kolik abdomen, beberapa kemungkinan penyebab, serta cara mengatasinya.

Jika cara-cara tersebut tak kunjung membuat nyeri mereda, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Dengan segera memeriksakan diri ke dokter, Moms bisa mengetahui kemugnkinan penyebab dari sakit perut parah yang dialami.

Hal ini juga dapat membuat penanganan bisa dilakukan dengan cepat.

  • https://www.aafp.org/afp/2015/0215/p236.html
  • https://journals.lww.com/jcge/Abstract/2015/08000/Gastroparesis__A_Review_of_Current_Diagnosis_and.6.aspx
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/325078
  • https://www.healthline.com/health/stomach-spasms
  • https://www.verywellhealth.com/stomach-problems-causes-1945283

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.