Wangi Parfum Bisa Sebabkan Migrain, Benarkah?
Moms, pernahkah merasa sakit kepala hebat pada satu sisi kepala yang diikuti dengan sensasi berdenyut?
Jika iya, berarti Moms sedang mengalami migrain. Sakit pada satu sisi bagian kepala menjadi ciri khas umum migrain.
Menurut National Health Service UK, gejala lainnya yang terjadi saat mengalami migrain adalah peningkatan kepekaan terhadap cahaya dan suara, mual dan muntah, rasa sakit memengaruhi leher, badan terasa tidak seimbang, serta terkadang terjadi kesemutan.
Nyatanya, penyebab migrain pada masing-masing orang. Setiap orang dapat dipicu oleh salah satu atau beberapa faktor.
Namun, benarkah wangi parfum bisa menyebabkan migrain? Ini ulasan selengkapnya.
Wangi Parfum dan Migrain
Foto: medicaldaily.com
Ya, faktanya wangi parfum bisa menjadi pemicu seseorang mengalami migrain.
Menurut American Migraine Foundation, beberapa bau tertentu dapat mengaktifkan reseptor saraf tertentu di saluran hidung yang memicu serangan migrain atau memperburuk gejala yang sudah ada. Keadaan osmophobia atau keengganan mencium bau juga menjadi gejala umum dari migrain.
Namun, sebenarnya tidak terbatas pada wangi parfum saja, Moms. Beberapa aroma yang menyengat seperti bau makanan yang kuat, bau deodoran, produk pembersih alat rumah tangga, dan bahan kimia tertentu lainnya juga bisa menjadi pemicu migrain.
National Institutes of Health mengungkapkan, kepekaan indra memang memengaruhi lebih dari 50 persen namun tidak dapat disebutkan penyebab pastinya.
“Sensitivitas terhadap bau adalah gejala yang cukup unik untuk migrain. Meskipun penyebabnya belum pasti, namun ada korelasi kuat antara aroma dan memori. Bau yang kuat mengaktifkan daerah di otak seperti sistem limbik, yang penting dalam mengatur emosi dan rasa sakit,” kata Dr. Michael Marmura, dokter dari Thomas Jefferson University.
Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah Tanda Tubuh Alergi Parfum
Jika Moms menjadi salah satu orang yang sensitif terhadap aroma tertentu, ada baiknya tidak memakai atau mencoba parfum dengan bau yang sangat menyengat.
Hal ini sebaiknya juga Moms beritahu kepada keluarga dan teman agar gejala migrain tidak mudah kambuh lagi.
Faktor Pemicu Migrain Lainnya
Kepekaan terhadap indera, seperti bau dan penglihatan hanya sebagian dari faktor pemicu seseorang mengalami migrain.
Faktanya ada beberapa hal lainnya yang dapat membuat migrain, yaitu:
1. Perubahan Hormonal
Foto: medicalnewstoday.com
Dilansir dari Mayo Clinic, perubahan hormon pada wanita bisa memicu terjadinya migrain.
Fluktuasi estrogen, seperti sebelum atau selama periode menstruasi, kehamilan dan menopause, dapat memicu sakit kepala pada banyak wanita.
Selain itu, obat-obatan hormonal juga dapat memperburuk gejala migrain.
2. Stres
Foto: winfertility.com
Ada kaitan yang sangat erat antara tingkat stres yang tinggi dan gejala migrain.
Ketika Moms terus-menerus khawatir, maka hal ini bisa memicu terjadinya serangan migrain yang tentunya melelahkan.
Coba kelola stres dengan baik, caranya dengan mengetahui penyebab terjadinya stres dan mencari aktivitas lain yang mengalihkan fokus terhadap masalah tersebut.
Baca Juga: Iritasi Kulit karena Parfum, Apa Sebabnya?
3. Kualitas Tidur Kurang
Foto: health.clevelandclinic.org
Dilansir dari National Sleep Foundation, para peneliti menemukan bahwa kualitas tidur yang kurang memegang peranan penting dalam kambuhnya gejala sakit kepala.
Tidur memperbaharui dan memperbaiki semua bagian tubuh, termasuk otak. Ketika kualitas tidur terganggu, maka Moms lebih rentan untuk alami serangan migrain.
4. Pola Makan dan Minum
foto: everydayhealth.com
Faktanya, makanan olahan dan mengandung banyak MSG dapat menjadi pemicu migrain.
Terlalu banyak minuman kafein, seperti kopi, juga dapat memicu migrain. Sebaiknya penuhi cairan tubuh dengan air mineral dan jangan lupa makan tepat pada waktunya.
Baca Juga: 5 Cara Tepat Memakai Parfum Agar Tahan Lama
Jadi, ketika terjadi migrain menyerang, coba perhatikan beberapa faktor di atas dan tentunya mana yang lebih tepat menjadi pemicunya.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.