24 Juli 2020

Mengenal Penyebab Eksim Dishidrotik dan Gejalanya

Eksim dishidrotik membuat kulit melepuh karena iritasi atau infeksi jamur kulit

Umumnya, eksim menyebabkan lepuh kecil, gatal di tepi jari, jari kaki, telapak tangan dan telapak kaki. Kondisi ini dua kali lebih umum pada wanita daripada pria.

Tetapi, ada satu kondisi lain di mana kulit akan melepuh, yang dinamakan eksim dishidrotik. Lalu, seperti apa penyebab eksim dishidrotik dan bagaimana gejalanya?

Kondisi Kulit dengan Eksim Dishidrotik

penyebab eksim dishidrotik-1
Foto: penyebab eksim dishidrotik-1 (https://parenting.firstcry.com/)

Foto: Orami Photo Stock

Pada dasarnya, semua jenis eksim menyebabkan kulit jadi gatal dan kemerahan. Tetapi, eksim dishidrotik terlihat dan bertindak sedikit berbeda dari eksim jenis lain.

Seseorang yang mengalami penyebab dari eksim dishidrotik bisa pula menderita bentuk eksim lainnya seperti dermatitis kontak pada saat yang bersamaan.

Dilansir dari National Eczema Association, eksim dishidrotik lebih sering terjadi selama musim semi. Kulit lepuh akibat eksim dishidrotik dapat bertahan hingga tiga minggu sebelum mulai kering dan terkadang bisa membesar serta menyakitkan.

Saat kulit yang lepuh mengering, tampilannya dapat berubah menjadi kulit yang pecah atau menyebabkan kulit terasa tebal dan kenyal, terutama jika Moms menggaruk area tersebut.

Dokter juga menyebut eksim dishidrotik sebagai cheiropompholyx, dishidrosis, eksim kaki dan tangan, pompholyx dan eksim vesikular.

Gejala eksim dishidrotik meliputi, lepuh pada ujung jari tangan, jari kaki, telapak tangan dan telapak kaki, gatal, kemerahan, terkelupas, kulit bersisik dan pecah-pecah.

Baca Juga: Apa Itu Neurodermatitis alias Eksim Atopik?

Penyebab Eksim Dishidrotik

eksim dishidrosis -  penyebab.jpg
Foto: eksim dishidrosis - penyebab.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Penyebab dari eksim dishidrotik tidak jelas. Tetapi melansir National Health Service, kondisi ini mungkin dipicu atau diperburuk oleh infeksi jamur kulit yang mungkin ada di tangan dan di antara jari kaki.

Reaksi terhadap sesuatu yang menyentuh kulit, seperti logam tertentu (terutama nikel), deterjen, bahan kimia rumah tangga, sabun, sampo, produk kosmetik atau parfum juga bisa menyebabkan eksim dishidrosis

Mengutip North American Journal of Medical Sciences, pompholyx atau eksim dishidrotik lebih sering terjadi di musim semi dan musim panas, karena iklim lebih hangat dan orang mengeluarkan keringat berlebih (hiperhidrosis).

Beberapa pasien mengalami kondisi ini setiap tahun di musim panas dengan kondisi pruritus atau terbakar, erupsi vesikular pada telapak tangan, dan bagian telapak kaki.

Baca Juga: Apa Penyebab Eksim Selama Kehamilan dan Bagaimana Cara Mengobatinya?

Gejala Eksim Dishidrotik

eksim dishidrosis -  gejala.jpg
Foto: eksim dishidrosis - gejala.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Jika Moms memiliki eksim dishidrotik, Moms akan melihat adanya lepuhan yang terbentuk di jari tangan, jari kaki, tangan, dan/atau kaki. Lepuh mungkin lebih umum di tepi area ini dan mungkin akan penuh dengan cairan.

Kadang-kadang, lepuh besar akan terbentuk, yang bisa sangat menyakitkan. Lepuh biasanya sangat gatal dan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Area yang terkena mungkin menjadi retak atau sakit saat disentuh.

Lepuh bisa terjadi hingga tiga minggu sebelum mulai mengering. Saat lepuh mengering, kulitnya akan berubah menjadi retakan kulit yang mungkin menyakitkan.

Kulit yang terkena penyebab dari eksim dishidrotik mungkin akan tampak lebih tebal atau terasa kenyal.

Baca Juga: Mengenal Eksim Nummular, Inilah Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Cara Mengatasi Eksim Dishidrotik

eksim dishidrosis - pengobatan.jpg
Foto: eksim dishidrosis - pengobatan.jpg (shutterstock.com)

Foto: Orami Photo Stock

Tidak ada obat untuk eksim dishidrotik, tetapi bisa dikendalikan dan tidak menular. Moms tidak dapat tertular eksim dishidrotik dari orang lain atau menularkannya kepada orang lain.

Moms harus menghindari kontak dengan apa pun yang dapat mengiritasi kulit, termasuk sabun, sampo dan bahan kimia rumah tangga lainnya.

Gunakan emolien sebagai pengganti sabun dan kenakan sarung tangan berlapis katun ketika Moms berisiko terkena zat-zat yang berpotensi mengiritasi lainnya, seperti saat keramas atau melakukan pekerjaan rumah tangga.

Namun, sebaiknya Moms datang menemui dokter untuk mendapatkan perawatan yang penanganan yang tepat dari ahlinya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.