8 Jenis Obat Darah Tinggi yang Biasa Diresepkan Dokter
Untuk mengendalikan tekanan darah yang terlampau tinggi alias hipertensi, dokter mungkin perlu meresepkan obat darah tinggi tertentu.
Ini karena hipertensi yang tidak dikendalikan bisa mengarah pada berbagai masalah kesehatan yang lebih serius. Misalnya penyakit jantung, stroke, dan penyakit ginjal.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Darah Tinggi Saat Hamil
Karena itu, Moms harus berhati-hati dan mengikuti anjuran dokter dengan seksama apabila didiagnosis memiliki tekanan darah tinggi.
Yuk, pelajari lebih jauh apa saja jenis obat darah tinggi yang biasanya diresepkan dokter untuk mengendalikan hipertensi.
Kapan Harus Minum Obat Darah Tinggi?
Sebetulnya, angka tekanan darah kita memang akan selalu berubah, naik-turun dalam situasi yang berbeda. Karena itu, tidak semua orang yang ketika diukur tekanan darahnya menunjukkan angka tinggi perlu minum obat darah tinggi.
Dilansir dari situs kementerian kesehatan di Inggris, NHS, Moms mungkin akan dianjurkan dokter minum obat darah tinggi apabila:
- Angka tekanan darah Moms hampir selalu berada di atas 140/90 mmHG atau 135/85 mmHg dan Moms berisiko tinggi mengalami penyakit pembuluh darah seperti gagal jantung atau stroke.
- Angka tekanan darah Moms hampir selalu berada di atas 160/100 mmHg.
Di samping minum obat darah tinggi, Moms juga pasti diarahkan oleh dokter untuk mengubah gaya hidup demi mengendalikan tekanan darah.
Di antaranya yaitu dengan mengurangi asupan garam dan makanan tinggi lemak, rajin olahraga, tidur yang cukup, serta menjaga berat badan tetap sehat dan ideal.
Baca Juga: 7 Perubahan Gaya Hidup untuk Menurunkan Kolesterol
Obat Darah Tinggi yang Sering Diresepkan Dokter
Obat darah tinggi dikenal juga dengan istilah antihipertensi. Ada banyak kelas obat untuk antihipertensi dan masing-masing mencakup berbagai jenis obat yang berbeda pula.
Menurut Healthline, dokter juga sering meresepkan kombinasi obat yang berbeda untuk pasiennya. Karenanya, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi obat darah tinggi apa pun dan patuhi aturan minum obat dari dokter Moms.
Jangan mengubah dosis, frekuensi minum obat, merek atau kombinasi obat, atau aturan lainnya tanpa diskusi dulu dengan dokter.
Nah, berikut adalah jenis-jenis obat darah tinggi yang biasanya diresepkan dokter menurut American Heart Association:
- Diuretik untuk membuang kelebihan sodium (garam) dan air yang bisa membuat tekanan darah naik. Contohnya antara lain chlorthalidone, hydrochlorothiazide, amiloride hydrochloride, dan bumetanide.
- Penghambat-beta (beta-blocker) untuk mengendalikan detak jantung, meringankan kerja jantung, dan mengontrol aliran darah dari jantung. Misalnya acebutolol, bisoprolol, dan carteolol hydrochloride.
- ACE inhibitor untuk melemaskan dan melebarkan pembuluh darah. Di antaranya enalapril, lisinopril, perindopril, dan ramipril.
- Penghambat reseptor angiotensin II untuk membantu melebarkan pembuluh darah. Contohnya seperti candesartan, irbesartan, losartan, valsartan, dan olmesartan.
- Penghambat saluran kalsium (calcium channel blockers) untuk mencegah masuknya kalsium ke dalam sel otot pada jantung dan pembuluh darah arteri. Dengan mengurangi kadar kalsium pada sel otot, kontraksi jantung pun bisa berkurang. Jenis obat ini misalnya amlodipine, felodipine, nifedipine, diltiazem, dan verapamil.
- Penghambat-alfa (alpha-blocker) untuk mengurangi tekanan pada pembuluh arteri dan melemaskan dinding pembuluh darah. Jenis obat penghambat-alfa antara lain doxazosin, prazosin hydrochloride, dan terazosin hydrochloride.
- Central agonist bekerja pada saraf otak untuk mengendalikan kontraksi dan kemampuan pembuluh darah melemas dan mengencang. Di antaranya yaitu guanfacine hydrochloride, alpha methyldopa, dan clonidine hydrochloride.
- Vasodilator untuk melebarkan pembuluh darah sehingga aliran darah lebih lancar. Obat darah tinggi vasodilator meliputi minoxidil dan hydralazine.
Baca Juga: 4 Pilihan Obat Vertigo yang Manjur
Menemukan obat darah tinggi yang paling cocok buat Moms memang perlu waktu dan kesabaran. Selain itu, Moms juga harus disiplin dalam menggunakan obat yang diresepkan dokter.
Bila Moms mengalami efek samping dari obat darah tinggi, jangan hentikan pemakaian obat. Konsultasi dulu ke dokter supaya dosis atau jenis obatnya bisa disesuaikan lagi.
(IA/ERN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.