Heat Exhaustion, Kondisi Saat Tubuh Mengalami Kelelahan Akibat Terlalu Panas
Heat exhaustion kerap terjadi pada orang tua dan orang yang berolahraga di luar ruangan terlalu berat dan saat panas terik.
Dehidrasi biasanya jadi salah satu gejalanya. Berikut informasi lengkap untuk Moms pahami. Simak, yuk!
Apa Itu Heat Exhaustion?
Foto: tidur (Orami Photo Stock)
Heat exhaustion adalah kondisi saat tubuh terlalu panas dan tidak bisa mendinginkannya sendiri.
Biasanya kondisi ini terjadi akibat aktivitas fisik yang berlebihan dalam cuaca yang panas.
Ada 2 jenis heat exhaustion, yaitu:
- Berkurangnya cairan, tanda-tandanya termasuk haus berlebihan, lemah, sakit kepala, dan kehilangan kesadaran.
- Penipisan garam, tanda-tandanya termasuk mual dan muntah, kram otot, dan pusing.
Tenang Moms, kondisi ini biasanya akan membaik dengan minum air putih dan beristirahat di tempat yang sejuk.
Akan tetapi, ketika heat exhaustion sudah cukup parah dan dibiarkan, bisa mengarah pada heat stroke atau serangan panas yang membahayakan organ tubuh.
Gejala Heat Exhaustion
Foto: lelah setelah olahraga (Orami Photo Stock)
Melansir dari laman Cleveland Clinic, gejala heat exhaustion bisa terjadi secara perlahan atau muncul tiba-tiba.
Moms mungkin mengalami ruam merah atau kram panas pada otot baik di area lengan maupun kaki.
Adapun berbagai gejala heat exhaustion, yaitu:
- Pusing atau keliyengan dan penglihatan kabur.
- Demam, biasanya lebih dari 37,7 derajat Celsius.
- Kelelahan, kelemahan, hingga pingsan.
- Mual dan muntah.
- Napas cepat dan dangkal.
- Keringat berlebihan tetapi kulit tubuh terasa dingin.
- Kaki atau bagian pergelangannya bengkak.
- Detak jantung cepat, lemah, atau tekanan darah rendah saat berdiri sehingga mengalami pusing.
Pada anak-anak, gejalanya mirip dengan orang dewasa, yaitu:
- Terlihat sangat lelah.
- Sangat haus.
- Tubuh dingin padahal berkeringat.
Pada anak yang lebih besar ia mungkin mengeluhkan kram perut atau kaki.
Baca Juga: 5 Obat Alami untuk Mengatasi Kelelahan dan Keletihan, Coba di Rumah!
Penyebab Heat Exhaustion
Foto: anak kepanasan (Orami Photo Stock)
Dengan mengetahui penyebabnya, Moms mungkin akan lebih mudah menghindari heat exhaustion.
Berikut beberapa penyebab kelelahan karena panas:
1. Kegagalan Tubuh Mendinginkan Dirinya Sendiri
Panas tubuh jika dikombinasikan dengan panas lingkungan menghasilkan suhu inti tubuh.
Nah, agar tetap stabil, tubuh perlu mengatur dan mempertahannya di suhu 37 derajat Celsius.
Dalam cuaca panas, tubuh akan mendinginkan diri salah satunya dengan berkeringat. Penguapan melalui keringat ini membantu mengatur suhu tubuh.
Namun, ketika Moms berolahraga atau terlalu banyak bekerja dalam cuaca panas dan lembap, tubuh kurang mampu mendinginkan dirinya sendiri.
Akibatnya, tubuh akan mengalami kram panas. Ini adalah bentuk paling ringan dari penyakit yang berkaitan dengan kepanasan.
Jika kram panas tak kunjung disadari, Moms berisiko terkena heat exhaustion ini.
2. Dehidrasi
Dehidrasi mengurangi kemampuan tubuh berkeringat dan mempertahankan suhu normal.
3. Minum Banyak Alkohol
Alkohol tak hanya buruk bagi organ tubuh, tetapi juga memengaruhi kemampuan tubuh mengatur suhunya sendiri.
4. Pakai Pakaian yang Tidak Menyerap Keringat
Saat beraktivitas di luar ruangan, apalagi di cuaca panas, heat exhaustion dapat terjadi ketika Moms atau Si Kecil mengenakan pakaian yang tidak menyerap keringat.
Untuk itu, Moms bisa memilih pakaian berbahan katun yang menyerap keringat, atau baju olahraga yang lebih nyaman agar terhindari dari heat exhaustion.
Faktor yang Meningkatkan Risiko Heat Exhaustion
Foto: orang kepanasan (Orami Photo Stock)
Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami heat exhaustion:
1. Berusia Sangat Muda dan Lansia
Bayi dan anak-anak di bawah 4 tahun dan lansia di atas 65 tahun berisiko tinggi terkena kelelahan akibat panas.
Ini karena pada anak, kemampuan tubuh untuk mengatur suhu belum sepenuhnya berkembang.
Sementara pada lansia, ini disebabkan karena penyakit hingga obat-obatan.
Baca Juga: 5 Minuman untuk Dehidrasi, Bantu Gantikan Cairan Tubuh dengan Cepat
2. Obat-obatan Tertentu
Ada jenis obat tertentu yang bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk tetap terhidrasi dan merespon panas dengan tepat, misalnya:
- Obat tekanan darah tinggi
- Masalah jantung (beta blocker, diuretik)
- Obat alergi (antihistamin)
- Obat penenang
- Antipsikotik
Selain itu, beberapa obat-obatan terlarang, seperti kokain dan amfetamin, dapat meningkatkan suhu inti tubuh.
3. Kegemukan
Memiliki berat badan di atas normal atau kegemukan dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan menyebabkan tubuh menahan lebih banyak panas.
4. Perubahan Suhu yang Tiba-tiba
Jika Moms tidak terbiasa dengan suhu panas, biasanya rentan terhadap heat exhaustion.
Selain itu, bepergian dari iklim hangat ke dingin atau sebaliknya juga bisa meningkatkan risikonya.
Pengobatan Heat Exhaustion
Foto: minum air putih (Orami Photo Stock)
Jika Moms mengalami heat exhaustion, hal pertama yang bisa dilakukan adalah berhenti melalukan apa pun.
Segera cari tempat untuk istirahat yang teduh sambil minum banyak air.
Selain itu, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Melonggarkan pakaian
- Berbaring telentang
- Mandi air hangat atau dingin
- Meletakkan kain basah dingin di wajah atau dada
- Dalam kasus yang parah, bisa meletakkan kantong es di bawah setiap ketiak dan belakang leher
- Minum 1 liter per jam yang mengandung elektrolit
Selain itu, Moms juga bisa membuat larutan rehidrasi dengan cara sebagai berikut:
- Rebus 5 gelas air.
- Setelah matang, tambahkan 6 sdt gula dan garam.
- Dinginkan sebelum diminum.
- Tambahkan perasan buah alami berupa lemon atau madu.
Selain itu, beberapa makanan dan minuman juga bisa jadi formula untuk rehidrasi, yaitu:
- Bubur
- Air kelapa hijau
- Jus jeruk atau pir
- Teh tanpa kafein
- Sup wortel
Baca Juga: 5 Cara Mengurangi Kelelahan selama Kehamilan, Moms Perlu Tahu
Pada kebanyakan orang, gejala heat exhaustion akan mulai membaik dalam waktu 30 menit.
Namun, jika gejalanya tak kunjung membaik setelah 30–60 menit, carilah bantuan medis. Dokter biasanya akan memberikan 2 liter cairan dan elektrolit melalui infus.
Jika ini tak mengurangi gejala, dokter akan melakukan pemeriksaan darah dan tes lain untuk mencari tahu penyebabnya.
Kelelahan akibat panas yang ditangani dengan segera biasanya akan pulih dalam waktu 24–48 jam.
Cara Mencegah Kelelahan Akibat Panas
Foto: orang olahraga (Orami Photo Stock)
Adapun cara untuk mencegah heat exhaustion, yaitu:
- Minum banyak cairan selama dan setelah olahraga.
- Tidak olahraga saat matahari sedang terik, misal di siang hari.
- Tidak terlalu lama berkegiatan di panas sinar matahari yang sedang terik.
- Selalu membawa minuman elektrolit untuk berjaga-jaga.
- Mengenakan pakaian yang longgar saat olahraga.
- Tidak meningkatkan beban olahraga terlalu cepat, melainkan secara bertahap.
- Berolahraga di area dengan ventilasi yang baik, lebih baik lagi di luar ruangan.
Itulah beragam informasi seputar heat exhaustion, Moms. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heat-exhaustion/symptoms-causes/syc-20373250#:~:text=Heat%20exhaustion%20is%20a%20condition,heatstroke%20being%20the%20most%20severe.
- https://www.webmd.com/fitness-exercise/heat-exhaustion#1
- https://www.nhs.uk/conditions/heat-exhaustion-heatstroke/
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21480-heat-exhaustion
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/319570
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.