Pemeriksaan CArisk, Bantu Ketahui Risiko 13 Jenis Kanker Lebih Dini
Kanker masih menjadi penyakit yang sangat berbahaya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2013, tercatat prevalensi penyakit kanker sudah mencapai 1,4 persen pada penduduk semua umur di Indonesia.
Bahkan disebutkan pada 2030 jumlah penderita kanker di Indonesia diprediksi meningkat tujuh kali lipat.
Mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker tentu akan merasa lebih khawatir dibandingkan yang tanpa riwayat.
Baca Juga: Cari Tahu Gaya Hidup yang Sesuai dengan Gen Tubuh Kita
Makanya melakukan tindakan pencegahan sedari dini merupakan salah satu hal yang bisa dicoba. Banyak yang mulai melakukannya dengan cara sederhana menjaga pola makan, membatasi minuman beralkohol, banyak mengonsumsi sayur-sayuran serta buah-buahan.
Namun semakin berkembangnya teknologi kesehatan, pemeriksaan yang tersedia pun sudah semakin mutakhir. Salah satunya dengan adanya pemeriksaan berbasis genetik.
Pemeriksaan Berbasis Genetik untuk Mengetahui Risiko Kanker
Foto: dok. Prodia
Selain mengonsumsi makanan sehat dan menjaga pola makan, tindakan pencegahan lainnya yang bisa dilakukan dengan dengan melakukan pemeriksaan berbasis genetik.
Melalui pemeriksaan ini, kita bisa mengetahui risiko penyakit yang diturunkan melalui gen.
Selain itu, juga bisa mengetahui risiko penyakit yang mungkin kita alami sebagai dampak dari pola hidup yang tidak sehat.
Tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit kanker belum tentu terbebas dari kanker. Mengapa? Karena sekitar 90% penyakit kanker terjadi secara sporadik atau kebetulan.
Sebagai next generation healthcare provider, Prodia menyediakan pemeriksaan berbasis gen yang dapat mengidentifikasi tiga belas jenis kanker, dengan nama CArisk (cancer risk).
Baca Juga: Yuk Moms Pelajari Jenis-jenis Kanker Payudara
Pemeriksaan CArisk dapat menganalisis risiko beberapa jenis kanker yang paling umum, yaitu kanker payudara, kanker serviks, kanker kolorektal, kanker lambung, kanker hati, kanker paru, kanker pankreas, kanker prostat, kanker kantung kemih, kanker ovarium, kanker nasofaring, kanker tiroid dan kanker getah bening.
Perlu diketahui CArisk hanya memberikan informasi terkait risiko kanker, apakah seseorang berisiko tinggi untuk terkena jenis kanker tersebut atau berisiko rendah. Jadi bukan memberikan diagnosis ya.
Dengan diketahuinya informasi genetik masing-masing individu maka akan membantu kita dalam menentukan strategi pencegahan.
Apa yang Akan Didapatkan dari Pemeriksaan CArisk?
Foto: Orami Photo Stock
Berdasarkan hasil pemeriksaan CArisk yang diperoleh, risiko kanker akan dikelompokkan menjadi risiko tinggi (high risk), risiko potensial (potential risk), risiko rata-rata (average risk) dan risiko rendah (low risk) yang merupakan cerminan dari kerentanan seseorang.
Pemeriksaan CArisk disarankan bagi mereka yang berusia 18 tahun, karena dianggap sudah mampu memberikan persetujuan, sehingga dapat sedini mungkin mencegah perkembangan terjadinya kanker.
Baca Juga: Manfaat Tes Pap Smear, Bisa Deteksi Kanker Serviks!
CArisk disediakan Prodia untuk membantu menurunkan angka kejadian kanker di Indonesia.
Selain itu, CArisk dapat menjadi pilihan masyarakat dalam melakukan tindakan preventif terhadap risiko penyakit.
Masyarakat juga dapat menekan biaya pengobatan, di mana pemeriksaan CArisk hanya perlu dilakukan satu kali seumur hidup.
Jika hasil yang diterima adalah low risk seseorang bisa mempertahankan gaya hidup sehatnya.
Sedangkan mereka yang menerima hasil high risk dapat mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat, sehingga dapat mencegah.
Moms bisa mendapatkan informasi lebih lanjut di www.prodia.co.id atau hubungi Kontak Prodia di 1500 830.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.