8 Perbedaan Darah Haid dan Hamil, Jangan Tertukar Lagi!
Masih banyak perempuan belum mengetahui perbedaan darah haid dan hamil.
Bagi Moms yang sedang menunggu kehamilan, tentu mengetahui perbedaan darah haid dan hamil merupakan hal yang penting.
Sebab, dari beragam tanda awal kehamilan, ada salah satu tanda yang sering kali menyebabkan keraguan.
Hal tersebut dikarenakan tanda-tanda hamil tersebut memang mirip dengan haid.
Gejala awal kehamilan yang dimaksud adalah perdarahan implantasi atau flek tanda hamil.
Daripada bingung, simak lebih lanjut perbedaan darah haid dan hamil di bawah ini.
Baca Juga: 10+ Manfaat Journaling, Redakan Cemas dan Picu Kreativitas!
Apa Itu Pendarahan Implantasi?
Sebelum mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, Moms harus tahu penjelasan pendarahan implantasi itu sendiri.
Pendarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah dari vagina pada masa awal kehamilan.
Ketika mengalaminya, banyak wanita yang menganggap bahwa pendarahan ini merupakan gejala menstruasi, sehingga tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
Melansir Advances in Anatomy, Embryology and Cell Biology, kondisi ini terjadi karena perdarahan akibat melekatnya embrio pada rahim ketika sel telur dibuahi oleh sperma.
Embrio yang menempel pada dinding rahim kemudian akan berkembang menjadi janin.
Pada kondisi tersebutlah terjadi perdarahan yang sering disalah artikan sebagai darah haid atau menstruasi.
Flek tanda hamil juga bisa muncul karena infeksi atau iritasi.
Umumnya iritasi dipengaruhi oleh kondisi permukaan serviks yang memang lebih sensitif saat hamil.
Sementara itu, darah haid adalah darah yang keluar dari vagina akibat siklus bulanan yang dialami oleh setiap perempuan.
Siklus ini terjadi secara alami dan termasuk bagian dari proses organ reproduksi untuk mempersiapkan kehamilan.
Perdarahan ini biasanya muncul sekitar seminggu setelah ovulasi atau sekitar 6 hingga 12 hari setelah pembuahan.
Perdarahan implantasi akan keluar lebih dulu sebelum perkiraan awal siklus menstruasi baru Moms.
Baca Juga: 5+ Penyebab Pendarahan Setelah Berhubungan Seks saat Hamil
Perbedaan Darah Haid dan Hamil
Lantas, apa perbedaan darah haid dan hamil yang perlu untuk diketahui?
Berikut informasi selengkapnya perbedaan darah haid dan hamil:
1. Jumlah Aliran Darah
Perbedaan darah haid dan hamil bisa diketahui dari jumlah aliran darah.
Ketika haid, umumnya darah yang dikeluarkan berjumlah banyak berlangsung selama 3-7 hari.
Hal ini berbanding terbalik dengan bercak darah karena proses implantasi.
Biasanya, perdarahan yang terjadi karena implantasi cenderung ringan dan tidak berjumlah banyak.
Perdarahan ini juga berlangsung lebih singkat daripada menstruasi, yaitu beberapa jam ataupun hari, yakni maksimal 3 hari.
2. Warna
Perbedaan darah haid dan hamil juga bisa dilihat melalui warnanya.
Umumnya, bercak darah karena menstruasi memiliki warna yang lebih terang.
Hal ini berbeda dengan flek tanda hamil muda yang cenderung pink, kemudian menjadi gelap ketika perdarahan mulai berhenti.
Tidak hanya itu, darah menstruasi biasanya terdapat gumpalan-gumpalan darah, sedangkan flek tanda hamil tidak memiliki gumpalan.
Baca Juga: 15+ Tanda Kehamilan 1 Minggu Setelah Berhubungan Seks
3. Kram pada Dinding Rahim
Perbedaan darah haid dan hamil selanjutnya adalah rasa kram yang dialami.
Sakit karena kram sebetulnya dapat dirasakan baik ketika menstruasi maupun hamil.
Bedanya, rasa kram akibat implantasi lebih ringan dibandingkan dengan yang disebabkan oleh menstruasi.
Selain itu, kram yang dirasakan karena implantasi juga dapat dirasakan pada satu sisi perut saja.
Sementara itu, kram perut saat menstruasi cenderung muncul di beberapa sisi.
4. Gumpalan Darah
Apabila darah atau flek yang keluar bergumpal, maka bisa dipastikan itu adalah darah haid atau darah menstruasi.
Pasalnya, darah yang keluar saat masa perdarahan implantasi tidak akan bercampur dengan jaringan.
Gumpalan darah haid adalah campuran sel darah, jaringan dari lapisan rahim, dan protein dalam darah yang membantu mengatur alirannya.
Meskipun tampak menyeramkan, tetapi gumpalan darah biasanya adalah bagian alami dari menstruasi.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengeluarkan Darah Haid yang Tidak Keluar
5. Ciri Khas Lain
Adapun perbedaan darah haid dan hamil satu ini juga perlu dipahami.
Selain bercak darah, kehamilan biasanya juga ditandai oleh gejala lainnya.
Beberapa di antaranya adalah mual, muntah, payudara yang lebih sensitif, sering kencing, dan naiknya suhu badan.
Maka dari itu, ketika bercak darah muncul, perhatikan pula gejala lainnya yang timbul secara bersamaan.
Agar penanganan yang dilakukan tepat sasaran.
6. Konsistensi Perdarahan
Perbedaan darah haid dan hamil lainnya adalah dalam hal konsistensi pendarahannya.
Pendarahan implantasi biasanya akan keluar secara sedikit demi sedikit dan kadang tidak keluar, kemudian keluar lagi, seperti itu terus, belum tentu mengalir deras.
Sementara pada menstruasi, walau mungkin diawali dengan adanya flek.
Namun, kemudian darah akan keluar terus menerus dari vagina selama periode menstruasi berlangsung.
7. Durasi Pendarahan
Umumnya waktu terjadinya flek (bercak) darah hamil berkisar hanya beberapa hari, yaitu antara 3-7 hari saja sebelum tanggal menstruasi.
Kebanyakan wanita mulai bingung dengan kondisi ini karena mirip sekali dengan gejala pra-menstruasi.
Pendarahan implantasi dan pendarahan menstruasi tidak terjadi pada waktu yang bersamaan.
Umumnya pendarahan implantasi terjadi sedikit lebih awal dari waktu menstruasi.
Tunggu hingga siklus menstruasi dimulai dan lihat apakah pendarahan semakin berat atau tetap terjadi flek ringan.
Jika Moms tidak menstruasi, bercak ini akan berganti dengan flek lebih ringan hingga trimester pertama kehamilan.
8. Perbedaan Gejala Lain
Perbedaan gejala lain yang menyertai darah haid dan darah saat hamil menjadi faktor penting untuk membedakan keduanya.
Saat hamil, bercak darah sering kali disertai dengan gejala seperti mual, muntah, payudara yang lebih sensitif, sering buang air kecil, dan peningkatan suhu tubuh.
Sebaliknya, darah haid biasanya disertai dengan gejala PMS seperti kram yang lebih intens, perubahan mood, dan nyeri punggung.
Memperhatikan gejala-gejala ini dapat membantu Moms membedakan apakah bercak darah yang muncul terkait dengan kehamilan atau hanya darah haid biasa.
Baca Juga: Ragu Darah Haid atau Bukan? Ini Penjelasan Menurut Islam!
Penyebab Lain Perdarahan
Perbedaan darah haid dan hamil memanglah perlu diagnosa tepat untuk mengetahuinya.
Perdarahan di trimester pertama masa kehamilan sering kali terjadi.
Namun, kondisi ini bisa menjadi sebuah pertanda terjadinya masalah pada kandungan.
Berikut beberapa penyebab lain terjadinya perdarahan ketika hamil:
1. Kehamilan Ektopik
Kondisi seperti ini dapat terjadi pada saat sel telur sudah dibuahi, menempel di tempat lain pada luar dinding rahim.
Kehamilan ektopik ini hanyalah terjadi pada 1 sampai 2% kehamilan, yang mana mengakibatkan Moms merasa sakit yang parah di satu sisi punggung atau perut.
2. Keguguran
Hal ini bisa terjadi saat janin gagal tumbuh dan juga berkembang sebelum usia 20 minggu usia kehamilan.
Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang paling umum terjadi, bahkan bisa mempengaruhi 15 sampai 20%.
3. Hamil Anggur
Hamil anggur, kondisi ini dapat terjadi saat sel telur yang dibuahi serta plasenta berkembang dengan abnormal.
Di kehamilan anggur ini, bukan janin yang terbentuk namun massa jaringan abnormal yang terlihat seperti anggur.
4. Perdarahan Subkorionik
Melansir StatPearls Journal, perdarahan subkorionik adalah akumulasi darah antara lapisan rahim dan korion atau di bawah plasenta itu sendiri.
Ini dapat menyebabkan bercak atau perdarahan ringan hingga berat. Sebagian besar perdarahan subkorionik sembuh dengan sendirinya.
Moms tetap dapat memiliki kehamilan yang sehat setelah mengalami perdarahan ini. Meski normal, ini tetap harus dipantau, ya.
Sekitar satu persen dari semua ibu hamil mengalami perdarahan subkorionik. Ini juga lebih umum di pada ibu yang hamil melalui IVF (In vitro fertilisation).
Perdarahan subkorionik merupakan penyebab umum perdarahan trimester pertama dan sering terjadi pada kehamilan tanpa komplikasi.
5. Ketidakseimbangan Hormon
Siklus menstruasi wanita diatur oleh hormon estrogen dan progesteron.
Ketika jumlah kedua hormon tersebut tidak seimbang atau terganggu, seorang wanita bisa mengalami pendarahan dari vagina di luar masa menstruasi.
Tak hanya itu, vagina berdarah karena gangguan pada hormon juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, misalnya:
- Masalah pada kelenjar tiroid
- Efek samping alat kontrasepsi hormonal
- Penyakit tertentu seperti polycystic ovary syndrome (PCOS)
Baca Juga: Fakta tentang Kista Payudara, Apa Bedanya dengan Tumor?
6. Kanker
Pada kasus tertentu, vagina berdarah juga bisa disebabkan oleh kanker, misalnya kanker serviks, kanker vagina, kanker rahim, dan kanker ovarium.
Penyakit kanker tersebut biasanya baru menimbulkan gejala vagina berdarah ketika sudah memasuki tahap lanjut.
7. Proses Ovulasi
Menurut American Journal of Epidemiology, sekitar 3% wanita akan mengalami perdarahan saat proses ovulasi terjadi.
Biasanya, bercak ovulasi akan terjadi dalam siklus menstruasi, tepatnya saat ovarium melepaskan sel telur.
Bagi kebanyakan wanita, hal ini dapat terjadi sekitar 11-21 hari setelah hari pertama haid terakhir.
Perdarahan yang disebabkan ovulasi biasanya berwarna merah muda atau merah tua.
Perdarahan ringan ini bisa berlangsung selama 1-2 hari.
8. Perimenopause
Perimenopause atau transisi menopause yang terjadi beberapa tahun sebelum menopause.
Perimenopause menjadi tanda bahwa ovarium memproduksi lebih sedikit hormon estrogen.
Biasanya, perimenopause akan terjadi pada saat wanita mencapai usia 40 tahun.
Namun jangan salah, ada juga wanita yang sudah mengalami perimenopause sejak usia 30 tahun.
Selama perimenopause terjadi, siklus menstruasi mulai tidak teratur.
Saat hal ini terjadi, bercak-bercak darah bisa mulai bermunculan.
9. Fibroid rahim
Penyebab pendarahan yang lainnya adalah fibroid rahim.
Sebagai informasi, fibroid rahim adalah pertumbuhan non-kanker yang terbentuk di dalam rahim. Kondisi ini dapat terjadi pada wanita yang pernah melahirkan.
10. Penyebab Langka
Kemungkinan penyebab lain dari perdarahan vagina jarang terjadi dan meliputi:
- Memasukkan benda ke dalam vagina
- Stres ekstrem
- Diabetes
- Gangguan tiroid
- Kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan
Baca Juga: 18 Penyebab Vagina Gatal dan Cara Mengatasinya, Simak yuk!
Kapan Perlu Tes Kehamilan?
Karena tidak mudah untuk mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, maka sebaiknya melakukan tes kehamilan jika menurut Moms ada kemungkinan memang hamil.
Tes kehamilan mengukur tingkat hormon human chorionic gonadotropin (hCG) dalam darah.
Hormon ini dihasilkan oleh plasenta yang memberi nutrisi pada embrio yang baru saja berkembang.
Tes kehamilan urine yang dapat dilakukan di rumah bisa dikatakan 99% akurat, selama alat tes tersebut tidak kedaluwarsa dan Moms melakukannya setelah hari pertama menstruasi yang terlewat.
Beberapa tes urine yang sangat sensitif dapat digunakan lebih awal, tetapi ketahuilah bahwa Moms berisiko mendapatkan hasil negatif saat ternyata benar-benar hamil.
Jika Moms mendapatkan hasil negatif, tetapi Moms masih merasakan gejala yang membuat berpikir kalau hamil, tunggu 7 hari dan tes ulang, ya.
Tes kehamilan dari darah yang biasanya dilakukan oleh dokter, dapat mendeteksi kehamilan segera setelah 11 hari setelah pembuahan.
Tapi Moms juga harus ingat bahwa hCG belum diproduksi sampai setelah implantasi.
Jadi, tes kehamilan pada tanda pertama pendarahan implantasi kemungkinan akan menghasilkan hasil negatif.
Artinya sabar dahulu, jangan langsung buru-buru ingin segera tes saat baru terjadi tanda pertama pendarahan implantasi, ya.
Baca Juga: Penjelasan Hasil Testpack, Bagaimana Jika Garisnya Samar?
Dengan mengetahui perbedaan darah haid dan hamil, maka bisa memberikan Moms sebuah gambaran apakah hamil atau tidak.
Apabila Moms mengalami perdarahan ketika hamil, segeralah periksakan ke dokter.
Dengan mengenal perbedaan darah haid dan hamil yang cepat, maka penanganan juga bisa dilakukan dengan tepat.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5098399/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3299419/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559017/
- https://www.healthline.com/health/implantation-bleeding-vs-period#other-bleeding
- https://health.clevelandclinic.org/what-does-the-color-of-your-period-mean/
- https://americanpregnancy.org/pregnancy-symptoms/what-is-implantation-bleeding/
- https://www.nichd.nih.gov/health/topics/pregnancy/conditioninfo/signs
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-concerns/spotting-during-pregnancy/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.