Yuk Pahami Langkah Tes Pap Smear, Tidak Perlu Takut!
Ada banyak tes kesehatan yang harus dilakukan wanita, salah satunya adalah tes pap smear.
Tes kesehatan untuk wanita sangatlah diperlukan untuk meminimalisasi risiko beragam penyakit, mulai dari yang ringan hingga berat.
Tes pap smear menjadi tes kesehatan yang wajib dilakukan oleh wanita karena tes ini berkaitan tentang kesehatan organ vital wanita.
Jadi Moms jangan menganggap remeh tes kesehatan yang satu ini.
Baca Juga: Serba-serbi Kanker Ovarium, Berbeda dengan Kanker Serviks!
Apa Itu Tes Pap Smear?
Tes pap smear merupakan tes yang dilakukan untuk mendeteksi dini kanker serviks.
Perlu Moms ketahui, Organisasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, kanker serviks menjadi jenis kanker kedua paling ganas yang dapat dialami wanita di seluruh dunia.
Dari studi yang ditulis tahun 2013, WHO menyatakan lebih dari 270.000 wanita meninggal karena kanker serviks. Lebih dari 85 persen kematian ini berasal dari negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Jadi, tak heran kalau tes ini sangatlah diperlukan supaya bisa mencegah terjadinya risiko kanker serviks.
Menurut sebuah jurnal berjudul A Study on Cervical Cancer Screening Using Pap Smear Test and Clinical Correlation, dijelaskan kalau cara mendeteksi dini kanker serviks adalah dengan melakukan pap smear.
Biaya dari tes pap smear sangatlah beragam, ada yang berada di angka Rp300.00 hingga Rp1.000.000 tergantung rumah sakit yang Moms datangi.
Baca Juga: 5 Makanan Terbaik Pencegah Kanker Serviks
Tujuan dan Manfaat Tes Pap Smear
Dilansir dari Canadian Cancer Society, ada beberapa manfaat tes pap smear yang perlu Moms pahami, yaitu:
- Membantu mencegah kanker serviks dengan menemukan perubahan sel serviks di dalam tubuh Moms.
- Membantu menemukan kanker serviks lebih awal sebelum terjadinya gejala tertentu.
- Mendeteksi kanker serviks dan mencegah sebelum menyebar sehingga sulit untuk diobati.
- Deteksi dini artinya akan lebih sedikit perawatan yang harus Moms lakukan. Hal ini berkaitan dengan peluang bertahan hidup seseorang.
Baca Juga: 4 Penyebab Kanker Serviks serta Gejala, Pengobatan, dan Pencegahannya yang Perlu Dipahami
Kapan Harus Melakukan Tes Pap Smear?
Tujuan utama pap smear adalah sebagai langkah deteksi dini terhadap kanker serviks.
Oleh sebab itu, tes ini haruslah dilakukan secara rutin oleh Moms. Lantas kapan Moms harus melakukan tes pap smear?
Secara umum, tes ini sangat direkomendasikan untuk dilakukan saat wanita berusia 21 tahun ke atau pada saat wanita.
Meski telah melakukan kegiatan seksual, tapi tes ini tidak disarankan untuk wanita di bawah usia 21 tahun.
Bagi wanita yang berusia 21-29 tahun, tes pap smear haruslah dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Lalu, pada wanita yang sudah berusia 30-65 tahun, tes ini bisa dilakukan setiap 5 tahun sekali.
Pasalnya semakin bertambah usia, maka kemungkinan untuk terkena kanker serviks akan semakin menurun seiring dengan berkurangnya aktivitas seksual.
Meski demikian, ada kasus-kasus tertentu yang mengharuskan Moms harus sering-sering melakukan tes pap smear.
Ada beberapa indikasi yang bisa Moms pertimbangkan untuk melakukan tes ini lebih sering, yaitu:
- Mempunyai keluarga dengan riwayat kanker serviks.
- Menderita penyakit seksual menular, seperti HPV, HIV.
- Pernah berganti-ganti pasangan seksual.
- Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
- Memiliki kebiasaan merokok.
- Pernah mendapatkan hasil abnormal pada pap smear sebelumnya.
- Mengalami keputihan yang warnanya tidak normal dan berwarna kekuningan dan kehijauan yang disertai rasa gatal dan bau.
- Pernah mengalami pendarahan setelah berhubungan seksual.
- Pernah mengalami pendarahan di luar jadwal menstruasi.
Baca Juga: Servisitis atau Peradangan pada Serviks, Ini Penjelasan Dokter!
Langkah Prosedur Tes Pap Smear
Tak sedikit wanita yang merasa takut untuk melakukan pap smear karena rasa kurang nyaman dan rasa sakit saat melakukan tes dan setelah melakukan tes.
Tapi sebarnya Moms tidak perlu takut karena pap smear tidak menakutkan dan menyakitkan.
Untuk langkah-langkah dari proses tes pap smear ini, Moms bisa mengeceknya di bawah ini!
1. Menemui Dokter Kandungan
Hal pertama yang perlu Moms lakukan, temukan dokter kandungan yang sudah cocok.
Ini perlu dilakukan supaya nantinya Moms bisa merasa lebih nyaman ketika melakukan proses pemeriksaan pap smear.
2. Lakukan Persiapan
Selama 24 jam sebelum pemeriksaan, pastikan Moms tidak melakukan hubungan intim dengan pasangan atau sedang tidak memakai tampon.
Moms juga tidak diperbolehkan untuk membersihkan bagian dalam vagina menggunakan sabun atau cairan berbahan kimia lainnya.
Saat melakukan tes pap smear, sebaiknya Moms juga sedang tidak menstruasi. Semua ini berkaitan tentang kesuksesan dan keakuratan hasil dari tes tersebut.
Pap smear juga tidak disarankan pada ibu hamil yang usia kehamilannya sudah di atas 25 minggu, karena dapat menimbulkan nyeri saat pemeriksaan.
3. Prosedur Pap Smear
Langkah yang dilakukan saat pap smear pun terbilang cukup sederhana.
Moms akan diminta untuk mengganti pakaian khusus pasien lalu berbaring di atas ranjang periksa dengan posisi litotomi (posisi saat akan melahirkan).
Posisi ini mengharuskan Moms untuk menekuk lutut dengan tumit ditempatkan sebagai penopang dan paha terbuka.
“Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina Moms. Spekulum tujuannya membuka area vagina menjadi lebih luas dan memberikan pandangan lebih baik untuk dokter.
Setelahnya, dokter akan menyeka leher rahim dengan sikat atau kapas untuk mengumpulkan sel-sel dari permukaannya,” ungkap Dr. Johnathan Lancaster, direktur pusat onkologi wanita di H. Lee Moffitt Cancer Center and Research Institute.
Selanjutnya, sel-sel yang sudah dikumpulkan akan dianalisis untuk melihat apakah ada sel-sel abnormal yang hadir.
Proses analisis di laboratorium ini bisa berlangsung sekitar 1-2 minggu.
Nantinya pihak rumah sakit atau klinik akan menghubungi Moms jika hasil dari tes pap smear sudah keluar.
Baca Juga: Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks jadi Vaksin Wajib, Seberapa Penting?
Bagaimana Jika Hasil Tes Pap Smear Positif?
Jika hasil dinyatakan normal, maka Moms dapat bernapas lega.
Namun, ketika hasil pap smear positif, maka bukan berarti Moms langsung terkena kanker serviks. Jadi jangan langsung panik dulu.
Hasil dari tes pap smear yang positif artinya menyatakan adanya sel-sel abnormal di leher rahim, yang dapat berada pada tingkat paling ringan sampai paling berat.
Jadi bukan berarti hasil yang positif merupakan vonis kanker serviks terhadap Moms.
Untuk itu, perlu dilakukan penanganan lebih lanjut dengan mendatangi dokter kandungan kembali.
Dengan begitu, Moms bisa mendapatkan pengobatan dengan segera.
Rata-rata ketika hasil tes positif, maka Moms akan disarankan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dengan kolposkopi.
Kolposkopi adalah pemeriksaan jaringan leher rahim, vagina, dan vulva dengan menggunakan kaca pembesar khusus (kolposkop).
Itulah yang perlu Moms pahami tentang prosedur tes pap smear.
Kalau Moms merasa tidak nyaman sebelum melakukan pemeriksaan, tidak ada salahnya untuk langsung berkonsultasi dengan dokter agar dapat menemukan penanganan yang tepat.
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5996593/
- https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-pap-smear
- https://www.cancer.gov/publications/dictionaries/cancer-terms/def/pap-smear
- https://www.webmd.com/women/pap-smear
- https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/4267-pap-smear
- https://www.acog.org/Patients/FAQs/Cervical-Cancer-Screening?IsMobileSet=false https://www.cdc.gov/cancer/cervical/pdf/cc_basic.pdf https://www.healthline.com/health/pap-smear https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/pap-smear/about/pac-20394841
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.