Hati-Hati, Ini 4 Bakteri Penyebab Diare yang Harus Dihindari
Moms perlu tahu sejumlah bakteri penyebab diare dan bagaimana ciri-cirinya jika terkena penyakit ini.
Dengan mengetahuinya, kita bisa menjaga kesehatan keluarga dengan mencegahnya.
Terlebih lagi, untuk Si Kecil yang rentan terkena dehidrasi.
Moms perlu memperhatikan apakah tinja berubah menjadi encer atau berair, serta buang air besar lebih sering.
Jika iya, artinya Moms atau anggota keluarga lainnya terkena diare.
Baca Juga: Mengenal Diare Persisten, Diare yang Dapat Mengancam Jiwa
Penyebab Umum Diare
Foto Wanita Mengalami Sakit Perut (Orami Photo Stock)
Diare adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya sembuh tanpa intervensi.
Jika berkelanjutan tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, Moms perlu menemui dokter.
Jika dibiarkan, tubuh bisa mengalami dehidrasi.
Bukan hanya bakteri penyebab diare, melainkan ada banyak faktor lainnya.
Mengutip dari Mayo Clinic, ada beberapa penyebab umumnya, terdapat beberapa bakteri penyebab diare.
Berikut ini perinciannya:
1. Virus
Virus dapat menyebabkan diare, beberapa di antaranya virus Norwalk atau norovirus, adenovirus enterik, astrovirus, cytomegalovirus, dan virus hepatitis.
Adapun rotavirus merupakan penyebab umum diare akut pada anak.
Jadi, Moms harus waspada agar Si Kecil tidak terkena virus ini.
2. Bakteri dan Parasit
Ada banyak jenis bakteri penyebab diare. Apakah Salmonella penyebab diare? Ya, tentu saja.
Selain salmonella, paparan bakteri patogen, seperti E. coli atau parasit melalui makanan atau air yang terkontaminasi, juga menyebabkan diare.
3. Obat-obatan
Antibiotik ternyata dapat menyebabkan diare juga lho!
Selain dapat membunuh bakteri jahat, antibiotik juga membunuh bakteri baik.
Obat lain yang menyebabkan diare, yaitu obat antikanker dan antasida yang mengandung magnesium.
4. Intoleransi Laktosa
Jika belum tahu, laktosa adalah gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu lainnya.
Orang yang mengalami kesulitan mencerna laktosa, mengalami diare setelah makan produk susu.
Intoleransi ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia, karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa menurun seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Mengenal Susu Bebas Laktosa, Kaya Nutrisi untuk Pengidap Intoleransi Laktosa
5. Fruktosa
Penyebab lainnya, yaitu fruktosa.
Ini adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu.
Kadang-kadang fruktosa ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu.
Namun, fruktosa dapat menyebabkan diare pada orang yang kesulitan mencernanya.
6. Pemanis Buatan
Berbagai macam pemanis buatan semacam sorbitol, erythritol, dan manitol, dapat menyebabkan diare.
Kandungan ini biasa terdapat dalam permen karet dan produk bebas gula lainnya.
Perhatikan kandungan ini dalam makanan dan minuman agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan.
7. Operasi
Tidak hanya makanan dan minuman saja, tetapi operasi juga dapat menjadi penyebab diare.
Operasi pengangkatan sebagian usus atau kandung empedu terkadang dapat menyebabkan diare.
8. Gangguan Pencernaan Lain
Ada berbagai macam penyebab diare karena beberapa kondisi yang perlu diperhatikan.
Misalnya, irritable bowel syndrome (IBS), penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit Celiac, kolitis mikroskopis, dan pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan (SIBO).
Baca Juga: 8 Urutan Proses Pencernaan Makanan pada Manusia
Bakteri Penyebab Diare
Foto Ilustrasi Bakteri (Orami Photo Stock)
Setidaknya ada empat jenis bakteri penyebab diare yang umum dikenal.
Ketahui satu per satu jenis bakteri penyebab diare ini, yaitu:
1. Salmonella
Salah satu bakteri penyebab diare adalah Salmonella.
Biasanya bakteri ini terdapat dalam makanan.
Mengutip dari Medline Plus, Salmonella bisa terdapat dalam unggas mentah, telur, daging sapi, dan terkadang pada buah serta sayuran yang tidak dicuci.
Moms dan Si Kecil juga bisa terinfeksi setelah memegang hewan, seperti reptil, kura-kura, dan kadal.
Ciri-ciri diare karena bakteri Salmonella, meliputi:
- Demam
- Diare
- Keram perut
- Sakit kepala
- Kemungkinan mual, muntah, dan kehilangan nafsu makan
Gejala biasanya berlangsung 4-7 hari.
Infeksi bisa lebih serius pada orang dewasa yang lebih tua, bayi, dan pengidap penyakit kronis.
2. Campylobacter
Bakteri penyebab diare lainnya, yaitu Campylobacter yang juga terdapat dalam makanan terkontaminasi.
Biasanya bakteri ini terdapat pada unggas mentah atau setengah matang.
Moms juga bisa mendapatkannya dari air minum terkontaminasi atau susu mentah.
Orang yang terinfeksi tidak langsung merasakan gejalanya.
Gejalanya terasa dua hingga lima hari setelahnya.
Ciri-ciri diare karena bakteri Campylobacter, meliputi:
- Diare (berpotensi berdarah)
- Kram perut
- Sakit perut
- Demam
- Kelelahan
- Mual dan muntah
Untuk mencegah infeksi bakteri penyebab diare ini, Moms harus memasak bahan makanan unggas secara menyeluruh.
Gunakan talenan atau peralatan makan terpisah untuk daging.
Pastikan membersihkannya dengan sabun dan air panas setelah menggunakannya.
Baca Juga: Sakit Perut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya
3. Shigella
Bakteri penyebab diare selanjutnya, yaitu Shigella.
Infeksinya biasa terjadi pada lapisan usus.
Shigella dysenteriae biasa ditemukan di negara-negara berkembang.
Wabah ni erat kaitannya dengan sanitasi buruk, makanan dan air terkontaminasi, serta kondisi kehidupan padat penduduk.
Ciri-ciri diare karena bakteri Shigella, yaitu:
- Nyeri atau keram perut akut tiba-tiba
- Demam akut
- Darah, lendir, atau nanah dalam tinja
- Nyeri dubur
- Mual dan muntah
- Diare berair dan berdarah
Gejala infeksi bakteri penyebab diare ini berkembang rata-rata tiga hari setelah kontak dengan bakteri.
4. Escherichia coli (E. coli)
E. coli adalah nama sejenis bakteri yang hidup di usus.
Sebagian besar jenis E. coli sebenarnya tidak berbahaya.
Namun, beberapa jenisnya bisa membuat Moms dan keluarga terkena diare.
Jenis bakteri E. coli yang paling buruk menyebabkan diare berdarah, gagal ginjal, hingga berakibat fatal pada kematian.
Hal ini paling mungkin terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Ciri-ciri diare karena bakteri E. coli:
- Mual atau muntah
- Keram perut yang parah
- Diare berair atau sangat berdarah
- Kelelahan
- Demam
Untuk menghindari infeksi bakteri penyebab diare ini, Moms perlu menangani makanan dengan aman.
Masak daging dengan baik, cuci buah dan sayuran sebelum dimakan atau dimasak, serta hindari susu dan jus yang tidak dipasteurisasi.
Kita juga bisa terinfeksi dengan menelan air di kolam renang umum yang terkontaminasi kotoran manusia.
Jadi, sebaiknya tetap berhati-hati saat membawa Si Kecil ke kolam renang umum.
Baca Juga: Infeksi Puerperalis, Infeksi Bakteri di Rahim setelah Melahirkan
Itulah penjelasan mengenai sejumlah bakteri penyebab diare.
Hindari keluarga dari terinfeksi berbagai bakteri ini, ya!
Semoga sehat selalu!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diarrhea/symptoms-causes/syc-20352241
- https://medlineplus.gov/campylobacterinfections.html
- https://medlineplus.gov/ecoliinfections.html
- https://medlineplus.gov/salmonellainfections.html
- https://medlineplus.gov/ency/article/000295.htm
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.