Wacana Pelonggaran PSBB, Bisa Jadi Perwujudan Herd Immunity yang Berisiko
Pihak pemerintah mengeluarkan wacana untuk melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini disampaikan oleh Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa (12/05) lalu, Doni mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan gugus tugas untuk menyiapkan simulasi pelonggaran.
"Bapak Presiden telah memberikan instruksi kepada gugus tugas untuk menyiapkan suatu simulasi agar apabila kita melakukan langkah-langkah pelonggaran, maka tahapan-tahapannya harus jelas," ujarnya mengutip BBC Indonesia.
Baca Juga: Mencegah Penyebaran Bakteri dan Kuman pada Si Kecil selama Masa Pandemi Covid-19
Pelonggaran PSBB yang Tuai Kritik
Foto: mediaindonesia.com
Keputusan pelonggaran PSBB ini menuai kritik, tidak hanya dari masyarakat, tetapi juga para ahli. Apalagi, ditambah dengan informasi yang menyebutkan bahwa warga dengan usia di bawah 45 tahun dibolehkan kembali beraktivitas.
"Kelompok muda usia di bawah 45 tahun secara fisik sehat, mereka punya mobilitas tinggi, dan rata-rata kalau toh mereka terpapar, mereka belum tentu sakit. Mereka tidak ada gejala," jelas Doni Monardo, Kepala BNPB sekaligus Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengutip Republika.
Padahal, mengacu pada kurva dari endcoronavirus.org, kurva Indonesia masih berada di peringkat yang dikatakan "need action" atau perlu mengambil tindakan untuk menurunkan kurva atau menekan penyebaran COVID-19.
Dengan kata lain, nampaknya masih terlalu awal untuk berencana melonggarkan kebijakan PSBB. Dampaknya bisa memengaruhi kesehatan masyarakat, ragam sektor, akibatnya negara mungkin akan sulit pulih.
Baca Juga: Kementan Luncurkan Produk Eucalyptus untuk Antivirus Corona, Apakah Efektif Digunakan?
Kemungkinan Akan Dilakukan Herd Immunity
Foto: news.northeastern.edu
Hingga saat ini, pihak pemerintah pusat masih belum secara tegas dan jelas apakah nantinya akan dilakukan konsep herd immunity sebagai upaya penanganan COVID-19.
Menurut Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), dr. James Allan Rarung, dilonggarkannya PSBB akan menjadi perwujudan dari herd immunity (kekebalan kelompok) terhadap pandemi COVID-19.
"Tentu saja efek samping dari herd immunity adalah bagi individu dalam populasi tersebut lemah, maka akan sakit dan bahkan meninggal," kata dr. James mengutip Tempo pada Minggu (17/5/2020).
Mengutip Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, ada dua cara untuk mencapai herd immunity: sebagian besar penduduk terinfeksi, atau mendapat vaksin perlindungan.
Berdasarkan perkiraan awal dari infeksi virus ini, akan dibutuhkan setidaknya 70 persen dari total populasi untuk kebal dan bisa mendapatkan perlindungan kawanan (herd immunity).
Baca Juga: 5 Jenis Buah untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh Selama Pandemi
Skenario terburuknya, tanpa menjaga jarak atau usaha memperlambat penyebaran virus), COVID-19 dapat menginfeksi banyak orang dalam hitungan bulan, dan akan membuat rumah sakit kewalahan dan tingkat kematian tinggi.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.