Kenali Pengawet Natrium Benzoat yang Memiliki Manfaat Bagi Tubuh
Beberapa orang pasti tidak asing dengan kata natrium benzoat. Namun, tak banyak orang tahu manfaat natrium benzoat.
Natrium benzoat adalah pengawet yang ditambahkan ke beberapa makanan kemasan, minuman, kosmetik, dan produk perawatan untuk memperpanjang umur simpan.
Pengawet ini berbentuk bubuk kristal tidak berbau yang terdiri dari gabungan asam benzoat dengan natrium hidroksid.
Melansir World Health Organization (WHO), natrium benzoat tidak terjadi secara alami, tetapi ditemukan dibanyak tanaman, termasuk kayu manis, cengkeh, tomat, beri, plum, apel, dan cranberry.
Selain itu, bakteri tertentu menghasilkan pengawet ini saat memfermentasi produk susu, seperti yogurt.
Lantas, apa kegunaan dan manfaat dari natrium benzoat? Nah Moms daripada penasaran, yuk kita simak di bawah ini.
Baca Juga: Kenali Lebih Dalam Tentang Hiponatremia, Kondisi Tubuh Kekurangan Natrium
Penggunaan Natrium Benzoat
Foto: indiamart.com
Natrium benzoat merupakan pengawet yang sering dicampurkan ke makanan dan minuman.
Selain digunakan dalam makanan dan minuman, natrium benzoat juga ditambahkan ke beberapa obat, kosmetik, produk perawatan pribadi, dan produk industri.
1. Makanan dan Minuman
Natrium benzoat adalah pengawet pertama yang diizinkan Food and Drug Administration (FDA) dalam makanan dan mengelompokkannya sebagai zat yang Umumnya Diakui Aman atau Generally Recognized As Safe (GRAS).
Sebagai bahan pengawet pada makanan dan minuman, pengawet ini bekerja dengan menghambat pertumbuhan bakteri, jamur, dan mikroba lain yang berpotensi berbahaya pada makanan dan minuman, sehingga mencegah pembusukan.
Pengawet ini sangat efektif digunakan untuk makanan asam.
Oleh karena itu, pengawet ini biasanya digunakan dalam olahan, seperti soda, jus lemon botolan, acar, jeli, saus salad, kecap, dan bumbu lainnya.
2. Pengobatan
Natrium benzoat dapat digunakan sebagai pengawet dalam beberapa obat bebas dan resep, terutama dalam obat cair seperti sirup obat batuk.
Pengawet ini juga bisa menjadi pelumas dalam pembuatan pil. Bahkan, pengawet ini membantu obat tablet menjadi lebih lembut dan cepat dicerna saat menelannya.
3. Tangani Penyakit Tertentu
Natrium benzoat dalam jumlah besar bisa mengobati peningkatan kadar amonia dalam darah. Amonia adalah produk sisa dari pemecahan protein dan dapat berbahaya jika kadarnya sangat tinggi dalam kondisi medis tertentu.
4. Produk Kecantikan dan Perawatan Tubuh
Natrium benzoat dapat menjadi pengawet dalam kosmetik. Selain itu, pengawet ini juga dicampurkan untuk produk perawatan rambut, tisu basah, pasta gigi, dan produk kumur.
Baca Juga: 5 Makanan Tinggi Protein Ini Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama
Manfaat Natrium Benzoat
Dalam dosis yang lebih besar, natrium benzoat dapat membantu mengobati kondisi medis tertentu.
Pengawet ini mengurangi kadar amonia produk limbah yang tinggi dalam darah, seperti pada seseorang dengan penyakit hati atau kelainan siklus urea yang membatasi ekskresi amonia melalui urine.
Melansir The Journal of Neuropsychiatry and Clinical Neurosciences, para ilmuwan telah mengidentifikasi cara kerja pengawet ini dalam memberikan efek pengobatan. Pengawet ini mengikat senyawa yang tidak diinginkan atau memengaruhi aktivitas enzim tertentu yang meningkatkan atau menurunkan kadar senyawa lain.
Berikut ini manfaat natrium benzoat pada penyakit tertentu, seperti:
1. Skizofrenia
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit ini sering didefinisikan sebagai kelainan mental kronis. Biasanya gejala dari skizofrenia ditandai dengan delusi, gerakan gelisah, dan kesulitan dalam menjalankan aktivitas.
Sebuah penelitian menemukan natrium benzoat terbukti mampu meningkatkan efek obat skizofrenia dan mengurangi gejala sebesar 21 persen dibandingkan obat lain.
Bahkan, obat yang mengandung pengawet ini diberikan kepada pasien yang biasanya resisten atau tidak tahan terhadap pengobatan.
2. Multiple Sclerosis (MS)
Foto: Orami Photo Stock
Multi sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang.
Dilansir Neurochemical Research, natrium benzoat dapat memperlambat perkembangan multiple sclerosis. Pengawet ini bekerja dengan merangsang produksi mielin, pelindung saraf yang rusak.
3. Depresi
Foto: Orami Photo Stock
Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus-menerus merasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan.
Dalam satu studi kasus selama 6 minggu, seorang pria dengan depresi berat diberi 500 mg natrium benzoat setiap hari. Hasilnya adalah mengalami penurunan gejala sebesar 4 persen dan menunjukkan cara kerja otak yang lebih baik terkait dengan depresi.
Baca Juga: Ternyata Kecemasan Berlebih Bisa Jadi Penyebab Diare! Kenali Penyebab Lainnya dan Cara Mencegahnya
4. Penyakit Urine Sirup Maple
Foto: Orami Photo Stock
Penyakit bawaan ini menghambat pemecahan asam amino tertentu, membuat urine berbau manis. Jika penyakit ini tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan kritis hingga kematian.
Sebuah penelitian pada seorang balita menemukan natrium benzoat dapat membantu fase kritis pada penyakit ini.
5. Panic Disorder
Foto: Orami Photo Stock
Serangan panic disorder merupakan gangguan mental yang memiliki ciri khas gejala kecemasan dan ketakutan yang berlebih.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa mengonsumsi 500 mg natrium benzoat setiap hari, akan membantu mengurangi gejala panic disorder sebanyak 61 persen dalam 6 minggu.
6. Meningkatkan Ingatan
Foto: Orami Photo Stock
Seiring bertambah usia, lupa merupakan hal yang sering terjadi. Kemampuan mengingat dan memproses sesuatu memang berkurang secara bertahap dari waktu ke waktu.
Ternyata, mengonsumsi natrium benzoat dapat meningkatkan konigtif agar tidak mudah lupa.
Baca Juga: 12 Aturan Sehat Mengonsumsi Makanan Sebelum dan Setelah Donor Darah
7. Menurunkan Kolesterol
Foto: Orami Photo Stock
Natrium benzoat juga menurunkan kolesterol, dengan cara menghambat enzim yang disebut reduktase HMG-CoA. Dengan cara inilah pengawet ini memiliki efek anti-inflamasi.
8. Mengurangi Peradangan
Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh melemah. Penderita autoimun akan menyebabkan peradangan.
Konsumsi natrium benzoat bisa menjadi cara pencegahannya. Pengawet ini melawan penyakit autoimun dengan mengurangi peradangan. Kerjanya melalui penghambatan proliferasi sel T.
Terlepas dari manfaat, pengawet ini hanya diberikan sebagai obat resep dalam dosis yang dikontrol dengan hati-hati sehingga tidak terjadi efek samping.
Baca Juga: 5 Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Setelah Minum Obat
Apakah Natrium Benzoat Menyebabkan Kanker?
Foto: Orami Photo Stock
Selama ini hal yang menjadi perhatian besar atas penggunaan natrium benzoat adalah kemampuannya untuk diubah menjadi benzena, yang tak lain merupakan racun penyebab kanker (karsinogen).
Benzena dapat terbentuk dalam soda dan minuman lain yang mengandung natrium benzoat dan vitamin C (asam askorbat).
Khususnya, minuman diet lebih rentan terhadap pembentukan benzena, karena gula dalam soda biasa dan minuman buah dapat mengurangi pembentukannya.
Faktor lain, termasuk paparan panas dan cahaya, serta periode penyimpanan yang lebih lama, dapat meningkatkan kadar benzena.
Melansir Food and Drug Administration (FDA), pada tahun 2005, 10 dari 200 soda dan minuman buah lainnya yang diuji oleh FDA mengandung lebih dari 5 bagian per miliar benzena. Hasil ini merupakan melewati batas air minum yang aman untuk dikonsumsi.
Khususnya, soda diet rasa buah dan minuman jus melebihi 5 ppb benzena. Sejak itu, kesepuluh minuman ini telah diformulasi ulang untuk menghasilkan tingkat yang dapat diterima atau telah menghilangkan natrium benzoat seluruhnya.
Oleh karena itu, Moms harus berhati-hati dan jangan sering mengonsumsi minuman soda diet dan minuman jus kemasan terlalu sering.
Baca Juga: 15 Manfaat Daun Afrika untuk Kesehatan, Bisa Mengobati Kanker Payudara
Dosis Aman Konsumsi Natrium Benzoat
Foto: Orami Photo Stock
World Health Organization (WHO) telah mengatur asupan harian yang diperbolehkan mengonsumsi natrium benzoat, yakni dari 0 hingga 5 mg per kilogram berat badan.
Pengawet ini sendiri tidak akan terakumulasi dalam tubuh. Bahan pengawet ini akan dicerna dan dikeluarkan melalui urine dalam 24 jam setelah dikonsumsi.
Dalam konteks penggunaan untuk produk kosmetik dan perawatan tubuh, pengawet ini dianggap memiliki risiko kesehatan yang rendah.
Wah ternyata natrium benzoat tidak hanya memperpanjang umur simpan makanan dan minuman saja ya Moms. Pengawet ini juga memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh.
Namun, jika mengonsumsi berlebihan akan memberikan efek samping, seperti alergi, nafsu makan semakin turun, hingga sakit kepala.
Jika ingin mengonsumsinya, ada baiknya ikuti anjuran WHO atau rekomendasi dari dokter ya.
- https://www.who.int/ipcs/publications/cicad/cicad26_rev_1.pdf
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23686042/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26399250/
- https://www.healthline.com/nutrition/sodium-benzoate#bottom-line
- https://www.fda.gov/food/chemicals/questions-and-answers-occurrence-benzene-soft-drinks-and-other-beverages
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.