Kontrasepsi Mengganggu Fertilitas? Ketahui Faktanya
Beberapa orang percaya fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas saat dihentikan penggunaannya.
Namun fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas sebenarnya bukan terletak pada pilihan alat kontrasepsi itu sendiri, melainkan biasanya karena masalah usia, menurut UN National Library of Medicine National Institutes of Health.
“Masalah kesuburan akan turun setiap tahun, dimulai dari usia 25 tahun. Jadi katakanlah Moms mengonsumsi pil kontrasepsi selama 10 tahun dan usia sekarang 35 tahun. Mungkin akan memakan waktu lebih lama untuk hamil pada usia 35 tahun, tapi itu bukan karena pil. Ini karena Moms berusia 35 tahun, bukan 25 tahun lagi,” ungkap Asisten Profesor Kebidanan, Ginekologi, dan Ilmu Reproduksi di UPMC Magee-Women’s Hospital, Audrey Lance, MD.
Pertambahan usia memang akan memengaruhi kualitas dan kuantitas telur yang dapat mempersempit peluang kehamilan.
Baca Juga: Mengapa Susah Hamil Setelah Lepas Kontrasepsi?
Untuk mengetahui seberapa lama fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas sesuai dengan jenis alat kontrasepsinya, berikut ini ulasannya.'
1. Pil Kontrasepsi
Foto: mysolluna.com
Pil pengendali kehamilan bekerja dengan mencegah pembuahan. “Saat berhenti mengonsumsi pil, hormon akan segera keluar dari tubuh dengan cepat, biasanya dalam beberapa hari.
Saat hormon hilang, tubuh perlu waktu untuk kembali berfungsi normal,” ungkap Direktur Medis di WebMD Fertility Center, Amos Grunebaum, MD, seperti dikutip dari medicinenet.com.
Secara umum, tubuh sudah kembali normal berovulasi kurang dari dua sampai tiga bulan setelah menghentikan konsumsi pil.
2. Patch dan Cincin
Foto: rxlist.com
Fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas pada patch dan cincin, tidak berbeda jauh dengan konsumsi pil.
Alat ini juga menggunakan hormon untuk mencegah ovulasi dan fertilitas akan kembali ke tingkat normal dalam satu atau dua hari, setelah patch atau cincin dikeluarkan.
Baca Juga: Untuk Pengantin Baru, Yuk Kenali Jenis-Jenis Alat Kontrasepsi!
3. IUD (KB Spiral)
Foto: yellowpages.ca
Ada dua macam IUD, yaitu hormonal dan tembaga. Fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas pada IUD hormonal bekerja dengan menebalkan lendir serviks, sehingga sperma tidak dapat menembusnya.
Sedangkan pada IUD tembaga, ada ion tembaga yang bertindak sebagai pembunuh sperma, akan dilepaskan untuk mencegah kehamilan.
Dengan IUD hormonal maupun tembaga, fertilitas Moms akan kembali normal dalam waktu seminggu atau lebih, setelah IUD dilepas.
4. Suntikan Kontrasepsi
Foto: rightasrain.uwmedicine.org
Fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas hanya terjadi saat efek hormon masih berlangsung. Dapat dikatakan, suntikan kontrasepsi memberikan efek yang cukup lama dibanding pil.
Salah satu contoh suntikan kontrasepsi adalah Depo Provera yang disuntikan ke lengan atau bokong, dengan manfaat mencegah ovulasi.
Dosis hormon progestin dalam suntikan kontrasepsi lebih besar dibanding kontrasepsi oral, dan wanita mendapatkan suntikan tiap tiga bulan.
Fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas pada kontrasepsi suntikan bisa berlangsung hingga enam sampai sembilan bulan setelah suntikan terakhir.
“Jika pasien ingin menggunakan metode pengontrol kehamilan hanya sementara waktu dan ingin kembali hamil, saya tidak merekomendasikan suntikan ini karena munculnya kesuburan tidak dapat diprediksi,” ungkap Audrey Lance.
Baca Juga: Kondom, Alat Kontrasepsi Populer untuk Cegah Penyakit HIV/AIDS
5. Implan (KB Susuk)
Foto: rxlist.com
Kontrasepsi implan atau biasa disebut Nexplanon akan dimasukkan ke bagian bawah kulit lengan atas dan dapat mencegah kehamilan hingg empat tahun.
Cara kerjanya juga melepaskan hormon progestin guna mencegah kehamilan, namun dalam dosis lebih kecil dari Depo Provera. Efeknya akan langsung hilang setelah dilepaskan dan sebagian besar wanita akan kembali berovulasi dalam waktu tiga bulan.
Itulah fakta kontrasepsi mengganggu fertilitas yang perlu Moms ketahui. Kontrasepsi sendiri hanya mengganggu fertilitas saat digunakan dan tidak memengaruhi kesuburan setelah berhenti digunakan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.