7 Penyebab Kucing Mencret dan Cara Mengatasinya dengan Tepat
Kucing kesayangan sedang mencret? Jangan panik, Moms. Yuk, ketahui penyebab dan cara mengatasi kucing mencret!
Untuk mengetahui gejala kucing mencret, Moms bisa mengamati kebiasaan hewan peliharaan tersebut saat di rumah.
Terutama, jika mereka sudah terlatih menggunakan kotak pasir untuk buang air.
Jika tiba-tiba kucing di rumah buang air besar sembarangan dan bentuknya cair, sudah jelas ada masalah dengan pencernaannya.
Apa penyebab kucing mencret? Bagaimana cara mengatasi kucing mencret?
Cari tahu jawabannya di bawah ini, ya, Moms!
Baca Juga: 10 Penyebab Kucing Muntah Busa, Pecinta Kucing Wajib Tahu!
Penyebab Kucing Mencret
Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kucing mencret.
Berikut adalah 7 penyebab kucing mencret, mengutip dari Pet Health Work:
1. Parasit
Parasit dapat mengiritasi saluran pencernaan kucing, yang melibatkan usus kecil maupun besar.
Jumlah parasit yang signifikan bisa membuat kucing mencret lebih sering. Kondisi ini umumnya terjadi pada kucing-kucing muda.
2. Infeksi
Infeksi virus atau bakteri juga bisa membuat kucing mencret.
Kondisi ini biasanya lebih sering terjadi pada kucing-kucing muda.
3. Pola makan
Kucing memang cenderung berhati-hati dengan apa yang mereka makan.
Akan tetapi, tak jarang juga, mereka mengonsumsi benda-benda yang tidak biasa, seperti rumput, tali, dan lainnya.
Kondisi tersebut bisa saja menjadi penyebab kucing mencret, lho.
Bahkan, mengubah jenis atau merek makanan kucing juga bisa membuat hewan kesayangan Moms mengalami BAB cair.
4. Stres
Bukan hanya manusia yang bisa stres, hewan pun bisa mengalaminya, termasuk kucing.
Kondisi ini menyebabkan gangguan atau iritasi usus bagian bawah atau kolitis.
Jika sudah demikian, maka gejala kucing mencret mungkin tak bisa dihindari lagi.
5. Gangguan Inflamasi Primer
Seperti penyakit radang usus pada manusia, gangguan inflamasi primer juga bisa terjadi pada kucing.
Kondisi ini membuat hewan kesayangan Moms mengalami mencret-mencret.
6. Obat
Sudah jadi rahasia umum bahwa antibiotik jenis tertentu dapat mengganggu saluran pencernaan, tak terkecuali pada hewan.
Beberapa jenis obat juga bisa membuat kucing "keracunan" sehingga menyebabkan terjadinya mencret.
7. Sembelit
Biasanya, kondisi ini terjadi pada kucing yang lebih tua. Mereka cenderung mengalami masalah di usus besar yang menyebabkan sembelit.
Dalam kasus ini, kucing menjadi lebih banyak mengeluarkan kotoran bertekstur cair.
Hal yang perlu diingat, Moms adalah orang yang paling mengenal kucing peliharaan sendiri.
Jika khawatir pada kesehatan kucing kesayangan, maka jangan ragu untuk menghubungi dan membawanya ke dokter hewan.
Baca Juga: Hewan Peliharaan untuk Si Kecil
Cara Mengatasi Kucing Mencret di Rumah
Ada cukup banyak kondisi yang dapat menjadi penyebab kucing mencret.
Jika kucing mencret secara teratur, maka sebaiknya Moms memeriksakannya ke dokter hewan.
Sebab, bisa saja, kucing tersebut membutuhkan pengobatan khusus yang hanya bisa didapatkan di dokter hewan.
Meski begitu, Moms tak perlu panik berlebihan.
Sebelum ke dokter hewan, ada beberapa perawatan sederhana di rumah yang juga bisa Moms lakukan untuk membantu mengatasi kucing mencret.
Perawatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tetap Beri Makan
Beberapa tahun silam, sebagian dokter hewan berpikir bahwa puasa singkat untuk "mengistirahatkan usus" merupakan solusi untuk mengatasi gangguan gastrointestinal (GI) pada kucing.
Kini, para dokter hewan menyadari bahwa usus kucing membutuhkan nutrisi untuk menyembuhkan diri.
Artinya, Moms tetap perlu memberikan 'anabul' makanan bergizi di rumah sekalipun ia sedang sakit.
2. Diet Kucing
Kucing Moms mencret? Bila ya, cobalah untuk memberikannya diet rendah lemak yang hambar, seperti ayam rebus tanpa kulit.
Meningkatkan asupan serat juga baik, karena nutrisi ini merupakan ‘penyeimbang’ yang bagus untuk kucing sembelit maupun mencret.
Jika keluhan tidak membaik, maka segera ajak anabul Moms berobat ke dokter.
Dengan demikian, ia bisa mendapatkan makanan yang diformulasikan khusus untuk menjaga keseimbangan bakteri baik pada ususnya.
Baca Juga: 15 Jenis Kelinci yang Menggemaskan, Cocok Jadi Peliharaan!
3. Obat
Dalam beberapa kasus, obat cacing atau probiotik yang mendukung kesehatan usus kucing dapat diresepkan.
Banyak probiotik tersedia yang berguna untuk mengatasi kucing mencret.
Meski begitu, kualitas dan efektivitas dari suplemen tidak selalu diketahui.
Itu sebabnya, Moms tetap harus berkonsultasi dengan dokter hewan.
Hal ini penting untuk diperhatikan, khususnya jika tidak ada perbaikan kondisi atau bahkan kesehatan kucing memburuk.
Hal ini karena kemungkinan besar kucing peliharaan Moms membutuhkan perawatan yang lebih intensif.
Faktanya, kehilangan cairan merupakan salah satu aspek paling serius dari kucing mencret akut atau berkepanjangan.
Terlebih, jika keluhan mencret disertai muntah. Hasilnya, hewan kesayangan Moms sangat mungkin untuk mengalami dehidrasi.
Nah, untuk memperbaiki kondisi ini, maka kucing membutuhkan cairan intravena yang biasanya diberikan di bawah kulit, di atas bahu.
Penting untuk diingat, jangan pernah menganggap bahwa semua obat untuk manusia aman diberikan kepada kucing.
Beberapa obat manusia bahkan berbahaya bagi kucing, terutama yang mengandung asam asetilsalisilat (aspirin) atau asetaminofen (Tylenol).
Keduanya sangat beracun untuk kucing.
Baca Juga: Jenis Hamster yang Cocok untuk Dipelihara Beserta Harganya
Rekomendasi Obat Diare Kucing Mencret
Salah satu cara mengatasi kucing mencret adalah dengan memberikannya obat diare khusus.
Nah, dalam hal ini, Orami telah merangkum beberapa obat diare kucing yang bisa Moms dan Dads berikan kepada anabul di rumah.
Berikut ini beberapa rekomendasi obat diare kucing mencret yang bisa Moms temukan di e-commerce.
1. NutriVet Anti-Diarrhea Liquid for Cats
Obat diare untuk kucing yang pertama adalah NutriVet Anti-Diarrhea Liquid for Cats.
Sesuai dengan namanya, obat ini berbentuk cairan yang berfungsi untuk menghancurkan dan mengeluarkan racun penyebab diare pada kucing.
Namun, salah satu pertimbangan dalam membeli obat ini adalah harganya yang cukup mahal, yaitu mulai dari Rp300.000-an.
Meskipun harganya cukup mahal, Moms tak perlu khawatir karena dalam satu botol ini Moms mendapatkan jumlah produk yang sebanding, yaitu 118 ml dan bisa dipakai berkali-kali.
Pektin menjadi salah satu kandungan yang berada di obat ini dan berfungsi untuk menjaga kesehatan pencernaan.
2. Tri Daya Varuna Probiovar
Obat diare kucing selanjutnya adalah Tri Daya Varuna Probiovar. Sesuai dengan namanya obat ini dilengkapi dengan kandungan probiotik yang baik untuk pencernaan hewan.
Seperti manusia, jika hewan khususnya kucing mengalami diare ada baiknya untuk diberikan obat-obatan yang memiliki kandungan probiotik.
Selain dapat memperbaiki dan menjaga sistem pencernaan, obat ini juga mampu meningkatkan metabolisme, lho, Moms.
Cara pemberian obat ini sangat mudah, Moms hanya perlu memberikan tetesan obat yang dosisnya disesuaikan dengan anjuran pada kemasannya.
Baca Juga: Baru Punya Rumah? Ini 11 Perabot Rumah Tangga Wajib Dibeli!
3. Meyer Sulfas
Rekomendasi obat diare kucing selanjutnya adalah Meyer Sulfas.
Berbeda dengan dua obat diare kucing sebelumnya, obat ini memiliki harga yang terjangkau, lho Moms.
Untuk satu botol atau kemasan obat ini dihargai dengan Rp15.000. Moms juga dapat menemukannya dengan mudah di e-commerce Indonesia.
Salah satu fungsi obat ini adalah mampu menyembuhkan infeksi bakteri entamoeba histolytica dan amoeba proteus yang menyebabkan diare pada kucing.
Terdapat dua kandungan antibiotik dalam obat diare kucing ini, yaitu kandungan sulfadiazine dan trimethoprim yang dipercaya mampu menangani bakteri membandel.
Cara pemberian obat ini cukup mudah, Moms hanya perlu meneteskan langsung pada mulut kucing.
Namun, jika kondisi kucing semakin memburuk ada baiknya untuk segera menghubungi dokter hewan terdekat untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
4. Primacat Obat Diare
Primacat obat diare untuk kucing yang satu ini merupakan antibiotika gabungan sulphameditorine, trimethoprin, vitamin A, dan K3.
Dengan begitu, efektif membasmi mycoplasma, penyakit saluran pencernaan yang disebabkan bakteri gram postif atau negatif.
Baik itu yang disebabkan oleh bakteri, protozoa, virus, pancreatitis, maupun karena inflamatory bowel disease (peradangan lambung dan usus).
5. Royal Care Diare
Obat kucing mencret terakhir adalah Royal Care Diare.
Ini merupakan obat yang diformulasikan secara khusus untuk menekan perkembangan bakteri, dan mengobati diare yang dialami oleh kucing.
Royal Care Diare dapat diberikan untuk mengobati diare, mengurangi frekuensi buang air besar, memadatkan feses yang cair, meredakan mules akibat diare, juga dapat membantu meredakan pup berdarah pada kucing dan anjing.
Baca Juga: Asma Alergi: Gejala, Penyebab, Diagnosis dan Pengobatan
Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter Hewan
Jika kucing mencret selama lebih dari 2 hari, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter hewan.
Terlebih jika kucing kesayangan Moms menunjukkan tanda-tanda penyakit lain.
Krista Williams mengatakan, penting untuk memberi riwayat medis kucing peliharaan Moms ke dokter hewan secara terperinci.
Idealnya, Moms harus menulis dalam urutan kronologis sebelum pergi ke klinik hewan terdekat.
Jelaskan sedetail mungkin tanggal pertama Moms melihat masalah, perkembangan, dan tanda klinis.
Termasuk perubahan pola makan dan makanan apa yang telah dimakan kucing peliharaan Moms dalam 1-2 minggu terakhir.
Perhatikan juga setiap perubahan dalam rutinitas normal kucing peliharaan Moms di rumah.
Seberapa sering buang air besar? Bagaimana warna, konsistensi, dan baunya?
Cek juga apakah kucing menunjukkan gejala lain seperti muntah, kehilangan nafsu makan, lesu, atau penurunan berat badan.
Moms juga bisa mengambil tindakan pertama untuk mengobati kucing mencret di rumah.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Toxoplasma, Bisa Berdampak Fatal bagi Ibu Hamil!
Salah satu caranya adalah mengklasifikasikan jenis kotoran kucing untuk melihat apakah masalahnya dari usus halus atau usus besar.
Nyatanya, volume kotoran akan lebih besar dan berair jika masalah terjadi pada usus halus. Hal itu juga yang membuat kucing dehidrasi.
Jika kucing Moms tidak mencret tetapi terlihat lebih sering mengejan dan tidak nyaman, kemungkinan besar masalah terjadi di usus besar.
Dalam kasus ini, kotoran kucing akan terlihat lunak, berlendir, dan kadang berdarah.
Moms tidak perlu khawatir berlebihan jika kucing di rumah masih terlihat lincah, tetap makan dengan normal meski kotorannya terlihat agak lunak.
Jika kondisinya demikian, Moms bisa menunggu dengan tenang sampai kucing kembali buang air besar untuk mengambil tindakan selanjutnya.
Hal yang perlu dikhawatirkan adalah ketika kucing mencret diikuti dengan kondisi lesu atau depresi, nyeri dan tidak nyaman, kotoran terlihat berwarna kehitaman atau berdarah.
Jika kondisi tersebut terjadi pada kucing di rumah, langkah terbaik adalah mendapatkan diagnosis.
Segera konsultasi dengan dokter hewan supaya kucing Moms bisa mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat.
- https://www.pethealthnetwork.com/cat-health/cat-diseases-conditions-a-z/cat-diarrhea-when-it-serious-and-how-do-i-stop-it
- https://vcahospitals.com/know-your-pet/diarrhea-in-cats
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.