Ternyata Ini Alasan Adanya Larangan Menutup Mata saat Berhubungan Biologis
Saat berbicara, menggoda, berciuman, atau berhubungan seks dengan Dads, kontak mata adalah salah satu hal paling intim yang dapat dilakukan dengan pasangan. Moms tahu apa yang Dads katakan, karena mata adalah jendela jiwa yang mampu mengungkapkan hal-hal bahkan sebelum Dads mengatakannya.
Meski begitu, banyak orang yang kesulitan melakukan kontak mata, terutama pada saat-saat intim. Seringkali terasa jauh lebih mudah untuk berpaling atau membiarkan mata berkeliaran di sekitar ruangan, atau melakukan apa saja selain menatap mata pasangan saat berhubungan biologis.
Meski tidak ada larangan menutup mata saat berhubungan biologis, namun penting untuk berusaha melakukan kontak mata dengan pasangan meskipun awalnya terasa tidak nyaman. Melakukan kontak mata akan membantu membangun keintiman dan meningkatkan kepercayaan, yang merupakan kunci dari hubungan yang sehat.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim ilmuwan Jepang dari Society for Neuroscience mengungkapkan untuk pertama kalinya apa yang terjadi di otak secara real time ketika dua orang saling memandang atau melakukan kontak mata.
Menariknya, penelitian ini juga memberikan lebih banyak bukti tentang kekuatan saraf tersembunyi seseorang. Hasilnya, otak dapat membedakan antara percakapan langsung atau tunda misalnya saat melakukan video call dari wajah orang lain, meski tidak secara sadar melihat perbedaannya.
Baca Juga: Apa Saja Manfaat Kontak Mata dengan Bayi?
Manfaat Melakukan Kontak Mata
Foto: Orami Photo Stock
Ada banyak sumber yang menyatakan bahwa kontak mata sangat penting untuk membangun dan menjaga kedekatan dalam hubungan. Karena itu juga sebenarnya tidak ada larangan menutup mata saat berhubungan biologis.
Berikut ini beberapa manfaat kontak mata yang jika dilakukan dapat meningkatkan kepercayaan diri:
1. Meningkatkan Kepercayaan
Kontak mata adalah bentuk komunikasi visual yang sangat penting yang menunjukkan kejujuran dan keterbukaan. Sekalipun seseorang mengatakan yang sebenarnya, orang lain lebih cenderung berpikir bahwa seseorang berbohong jika menghindari kontak mata dengan mereka.
Mampu melakukan kontak mata adalah keterampilan hidup yang penting secara umum, tetapi juga sangat penting dalam hubungan romantis Moms. Melakukan kontak mata akan membuat Moms tampak lebih dapat dipercaya dan tulus di hadapan pasangan, yang akan mendorong komunikasi yang lebih terbuka dan jujur.
2. Buktikan Seseorang Memperhatikan
Kontak mata tidak hanya penting saat berbicara, tetapi juga penting saat mendengarkan. Melakukan kontak mata saat Dads berbicara sangatlah penting, karena itu menunjukkan bahwa Dads memiliki perhatian yang tidak terbagi dari Moms.
Jika Dads mencoba untuk mengomunikasikan sesuatu tetapi moms sedang menggunakan ponsel atau menonton TV, Dads mungkin merasa seolah-olah Moms tidak mendengarkannya. Hal ini dapat menyebabkan Dads merasa tidak didengarkan atau tidak terlihat dalam hubungan tersebut.
2. Menggoda
Menggoda atau flirting adalah bagian penting dan sangat menyenangkan dari setiap hubungan. Dan kontak mata dapat memainkan peran besar dalam hal itu. Menggunakan mata dapat menambah dimensi baru saat flirting yang dapat meningkatkan keceriaan dan intrik seksual dalam hubungan.
Jika Moms dan Dads tidak terbiasa dengan kontak mata dalam waktu lama, Moms bisa juga lho memulainya dengan jenis kontak mata yang menyenangkan ini. Kontak mata genit tidak membutuhkan keintiman yang dalam, tetapi dapat membantu Moms menjadi lebih nyaman.
Baca Juga: Tips Anti Canggung Membahas Seks dengan Suami
3. Meningkatkan Hubungan
Percaya atau tidak, banyak terapis hubungan dan pelatih keintiman merekomendasikan latihan kontak mata untuk membantu pasangan yang kesulitan menjalin hubungan. Inilah mungkin yang menjadi salah satu larangan menutup mata saat berhubungan biologis.
Moms bisa mulai latihan kontak mata dengan cara duduk berhadapan dengan Dads dengan nyaman, dan saling menatap mata untuk jangka waktu tertentu. Latihan ini sering disebut latihan 'menatap mata' dan digunakan untuk meningkatkan perasaan kedekatan, kasih sayang, dan dukungan dalam hubungan.
4. Meningkatkan Chemistry Romantis
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 1989 oleh Journal of Research in Personality menemukan bahwa kontak mata yang berkelanjutan setidaknya selama dua menit, menyebabkan tubuh manusia memproduksi phenylethylamine, bahan kimia yang berhubungan dengan jatuh cinta.
Phenylethylamine, yang dikenal sebagai PEA, adalah amfetamin alami yang diproduksi oleh tubuh yang bermanifestasi dalam sensasi detak jantung cinta baru. Ungkapan 'mabuk cinta' bisa mengacu pada perasaan PEA yang menggembirakan yang dapat membuat seseorang bersemangat.
PEA juga merangsang pelepasan dopamin (hormon kesenangan) dan norepinefrin (hormon stres/lari) yang juga berperan dalam perasaan cinta dan kegembiraan ini. Jadi meskipun PEA mungkin tidak cukup untuk membuat tetap jatuh cinta, terdapat bukti kimiawi bahwa kontak mata dapat meningkatkan chemistry romantis.
5. Meningkatkan Chemistry Seksual
Alasan larangan menutup mata saat berhubungan biologis selanjutnya berkaitan dengan ini. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kontak mata yang intens ternyata bisa merangsang gairah seksual. Kontak mata yang intens atau dalam waktu lama membantu orang merasa percaya diri dan bahkan terangsang.
Kontak mata tidak hanya dapat memanaskan suasana, tetapi juga dapat membuat seks menjadi lebih intim. Kontak mata dapat menggantikan komunikasi verbal di kamar tidur, dan Moms dapat menggunakannya untuk menunjukkan kepada pasangan Dads apa yang terasa enak.
Dan seperti yang disebutkan sebelumnya, kontak mata dapat memicu pelepasan hormon kesenangan, dopamin, yang dapat membuat seks tidak hanya lebih intim, tetapi juga lebih menyenangkan dan menggairahkan.
Baca Juga: Hal-hal yang Tidak Diketahui Tentang Seks
Karakter Orang lain Saat Melakukan Kontak Mata
Foto: Orami Photo Stock
Selain menjadi alasan larangan menutup mata saat berhubungan biologis karena manfaatnya, kontak mata juga menunjukkan sikap seseorang. Karena mata adalah jendela jiwa, kondisi diri dan karakter seseorang dapat terlihat dari matanya. Mau tahu seperti apa? Simak di sini!
1. Dominan
Orang yang melakukan kontak mata yang kuat dengan orang lain sering kali dianggap dominan. Itu karena ketika kita takut, naluri alaminya adalah mengalihkan pandangan. Jika Moms tidak kesulitan menghadapi tatapan orang lain, Moms akan menampilkan aura yang tegas dan dominan.
Ini juga berlaku dalam urusan ranjang. Larangan menutup mata saat berhubungan biologi salah satunya lebih kepada penyesalan karena harus melewatkan momen siapa yang paling mendominasi dan paling merangsang saat berada di atas kasur!
2. Jujur
Mampu melihat apa yang dilihat orang lain, memungkinkan manusia untuk saling percaya dan menyelesaikan tugas yang lebih besar daripada primata lainnya. Jika seseorang tidak tahu apa yang orang lain rasakan, otomatis orang tersebut mengira orang lain sedang merencanakan sesuatu.
Misalnya, sebuah penelitian terbaru PLos One menunjukkan video peserta dengan pembicara yang menyatakan berbagai pernyataan ambigu. Meskipun tidak mengetahui apakah pernyataan tersebut benar, peserta lebih mempercayai pembicara yang bertemu langsung daripada pembicara yang tidak.
Baca Juga: Lakukan 5 Hal Ini Sebelum Berhubungan Seks Agar Hubungan Lebih Harmonis
3. Percaya Diri
Masih terkait dengan dominasi, jika Moms tidak takut orang lain akan menghakimi, maka secara alami Moms akan lebih nyaman mengungkapkan pendapat dan menjadi diri sendiri. Dan hal tersebut akan terlihat salah satunya saat melakukan kontak mata.
Studi lain dari Consciousness and Cognition menunjukkan bahwa pandangan langsung dapat meningkatkan perilaku prososial dan bahkan mendorong untuk berperilaku lebih atraktif terhadap orang lain.
4. Ramah
Kontak mata juga dapat membuat seseorang terlihat lebih ramah lho Moms. Jika seseorang tidak mau menatap, seseorang mungkin berasumsi bahwa orang tersebut tidak tertarik dengan apa yang dikatakan atau akan susah diajak bekerja sama.
Penelitian NeuroImages menunjukkan bahwa seseorang tidak hanya cenderung menyukai orang lain yang sering melakukan kontak mata, tetapi juga menyukai jika saling bertatapan lebih lama sambil bersosialisasi.
5. Kemampuan
Karena kontak mata menunjukkan kerja sama, ada asumsi bahwa orang yang terus melakukan kontak mata akan menjadi anggota tim yang baik. Studi Journal of Clinical Psychology menunjukkan bahwa terapis yang dengan sengaja melakukan lebih banyak kontak mata dengan pasien dinilai lebih tulus dan efektif dalam bekerja.
Sejauh ini, alasan adanya larangan menutup mata saat berhubungan biologis lebih kepada pertimbangan ikatan yang dihasilkan saat melakukannya. Yakin akan memejamkan mata dan melewatkan ekspresi menggemaskan Dads?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.