Mana Lebih Baik: Gula Pasir, Gula Batu, atau Gula Merah?
Dalam mengonsumsi makanan maupun minuman sehari-hari tentulah Moms menggunakan gula sebagai bahan pemanisnya. Gula memang memiliki dampaknya masing-masing tergantung dari jenisnya.
Sebenarnya mana yang lebih baik, gula pasir, gula merah, atau gula batu? Mari kita ulas satu persatu!
Gula Pasir
Gula pasir memang akan berubah menjadi gula darah yang kemudian berubah menjadi energi yang tersimpan dalam otot. Namun, mengonsumsi gula pasir secara berlebihan tentulah berdampak buruk bagi kesehatan.
Mengonsumsi gula pasir secara berlebih ternyata dapat mampu mengganggu mekanisme jantung untuk memompa darah dengan kata lain dapat meningkatkan risiko gagal jantung.
Tak hanya itu, bila gula pasir tak dapat diproses dengan baik oleh pankreas, maka gula tersebut akan tertimbun menjadi gula darah dan lemak yang berujung akan menyebabkan diabetes.
Dokter menganjurkan bahwa sebaiknya seseorang harus membatasi konsumsi gula sehari-hari. Sebaiknya jangan mengonsumsi gula lebih dari 50 gram atau setara empat sendok makan dalam satu hari.
Baca Juga: Hati-hati, 7 Makanan Balita Ini Mengandung Gula Tersembunyi
Gula Batu
Gula batu merupakan larutan gula cair jenuh yang dikristalisasi, kebanyakan orang menggunakannya saat meminum teh panas. Kandungan nutrisi yang pada gula batu hampir sama dengan gula pasir, yaitu jenis gula sukrosa.
Meskipun lebih baik untuk pankreas ketimbang gula pasir, ternyata gula batu termasuk dalam jenis gula dengan kandungan pati, serat dan gula dalam jumlah yang cukup tinggi, lho.
Sehingga sebenarnya sama saja bila mengonsumsi gula yang berlebih akan menimbulkan resiko obesitas, diabetes, dan berbagai jenis penyakit komplikasi lain.
Tak hanya itu, bagi yang gemar mengunyah atau memakan langsung gula batu, ternyata sangat buruk untuk gigi. Karena memiliki efek yang sama seperti ketika Moms terlalu banyak memakan permen.
Gula Merah
Terakhir adalah gula merah, gula ini terbuat dari pohon kelapa atau aren yang lebih banyak digunakan sebagai bumbu dapur.
Tahukah Moms, dibanding dengan gula pasir dan gula batu ternyata gula merahlah yang terbaik. Karena gula merah memiliki kandungan multivitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan.
Selain itu, gula merah dapat membersihkan racun-racun dari darah dan juga berfungsi mendetoks pencernaan. Meski demikian tetap saja pankreas mempunyai batas kemampuan saat mengubah gula menjadi energi, sehingga konsumsi gula tetap harus dibatasi.
Baca Juga: Biasa Tak Sarapan? Hati-hati Gula Darah Tinggi!
Pemanis yang Aman Dikonsumsi
Meskipun memiliki dampak buruk bagi tubuh, tentu saja sulit untuk mengurangi kadar gula bagi Moms yang memang gemar makanan atau minuman manis.
Guna mengantisipasi hal tersebut lebih baik Moms memilih jenis pemanis yang memang aman untuk dikonsumsi seperti stevia.
Jenis pemanis ini terbuat dari daun stevia dengan tingkat kemanisan 200 kali lebih manis ketimbang gula biasa meski takarannya yang sama. Dalam olahan yang sangat murni, jenis pemanis ini sangat aman digunakan oleh semua orang.
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.