21 Februari 2022

Kenali Limfoma Hodgkin, Mulai dari Gejala hingga Cara Pencegahannya

Tak pandang usia, kenali gejala dan penyebab dari Limfoma Hodgkin, yuk Moms!

Mungkin Moms sudah sering mendengar penyakit limfoma. Namun tahukah apa sebenarnya penyakit limfoma hodgkin itu?

Singkatnya limfoma hodgkin adalah salah satu jenis kanker yang menyerang kelenjar getah bening manusia.

Kemudian, dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM, Spesialis Penyakit Dalam – Konsultan Hematologi dan Onkologi Medik, Ketua Perhompedin Yogyakarta, mengatakan bahwa limfoma hodgkin merupakan kanker yang terjadi pada sistem kelenjar getah bening.

Bukan menjadi salah satu jenis kanker yang langka, ternyata pada tahun 2020 terdapat 1.188 pasien baru yang terdiagnosis limfoma hodgkin di Indonesia.

Tak pandang usia, ternyata sebagian besar pasien yang terdiagnosis limfoma hodgkin berada pada rentang 15-30 tahun.

Kemudian kelompok kedua terbanyak menyerang pada usia 55 tahun ke atas.

Lalu, seperti apa gejala dan penyebab dari limfoma hodgkin ya, Moms? Bagi Moms yang penasaran, simak informasinya di sini!

Pengertian Limfoma Hodgkin

Ini Perbedaan Gejala Infeksi Getah Bening dan Kanker Getah Bening yang Perlu Moms Ketahui.jpg
Foto: Ini Perbedaan Gejala Infeksi Getah Bening dan Kanker Getah Bening yang Perlu Moms Ketahui.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Limfoma adalah sekelompok kanker darah yang dimulai di sistem limfatik.

Sistem limfatik yang terdiri dari jaringan organ, nodus, dan pembuluh darah dan kelenjar yang menyebar ke seluruh tubuh.

Limfoma hodgkin hadir ketika salah satu jenis sel darah putih yang dikenal sebagai limfosit B bertumbuh secara tidak normal.

Kemudian limfosit B mulai terkumpul pada salah satu area dari sistem limfatik, seperti kelenjar getah bening.

Sehingga dapat dikatakan bahwa limfoma hodgkin merupakan kanker yang menyerang kelenjar getah bening manusia.

Baca Juga: Cari Tahu Perbedaan Kelenjar Getah Bening dan Kanker, Yuk Moms

Gejala Limfoma Hodgkin

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening saat Hamil, Mengapa Bisa Terjadi.jpg
Foto: Pembengkakan Kelenjar Getah Bening saat Hamil, Mengapa Bisa Terjadi.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Gejala limfoma hodgkin yang paling umum adalah adanya pembengkakan pada kelenjar getah bening yang menyebabkan hadirnya benjolan di beberapa area, seperti:

  • Sisi leher
  • Ketiak
  • Sekitar selangkangan

Namun, selain gejala yang sifatnya lokal seperti benjolan-benjolan. dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM juga menjelaskan bahwa penderita limfoma hodgkin akan mengalami beberapa gejala tambahan, meliputi:

  • Demam tanpa sebab
  • Berkeringat di malam hari secara terus-menerus selama seminggu
  • Turun berat badan lebih dari 10% dari bobot badan dalam waktu 6 bulan
  • Kulit gatal-gatal
  • Kelelahan ekstrim
  • Intoleransi terhadap alkohol

Moms disarankan untuk berkonsultasi ke dokter jika mengalami benjolan atau pembengkakan kelenjar getah bening.

Selain itu, jika melihat beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, Moms juga disarankan untuk mendapatkan tindakan medis yang tepat.

Baca Juga: Hindari 5+ Pantangan Kelenjar Getah Bening Ini!

Penyebab dan Faktor Risiko Limfoma Hodgkin

Adanya bengkak di area kelenjar getah bening
Foto: Adanya bengkak di area kelenjar getah bening

Foto: Orami Photo Stock

Hingga saat ini tidak ada penyebab pasti dari limfoma hodgkin. Namun para ahli mengklasifikasikan beberapa faktor yang dapat memicu hadirnya limfoma hodgkin.

"Faktor risiko timbulnya limfoma hodgkin, pertama infeksi virus, penurunan sistem imun, riwayat keluarga, jenis kelamin dan terakhir adalah usia," ujar dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM pada acara Media Briefing Limfoma Hodgkin: Dari Tantangan Menuju Harapan, Selasa 15 Februari 2022.

Dijelaskan secara rinci, berikut ini faktor risiko hadirnya limfoma hodgkin pada tubuh:

  • Terpapar virus Epstein-Barr, 40% pasien limfoma hodgkin memiliki riwayat terinfeksi virus Epstein-Barr.
  • Penurunan sistem imun, orang dengan penyakit autoimun atau mengonsumsi obat penekan sistem imun lebih berisiko terkena limfoma hodgkin.
  • Riwayat keluarga, seseorang yang memiliki keluarga inti dengan riwayat limfoma hodgkin berisiko lebih tinggi untuk terkena juga.
  • Jenis kelamin, limfoma hodgkin lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita.
  • Usia, limfoma hodgkin umumnya timbul pada kelompok usia 15-30 tahun dan pada usia lebih dari 50 tahun.

Baca Juga: Mengenal Kanker Limfoma atau Kelenjar Getah Bening, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Diagnosis Limfoma Hodgkin

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan jamur
Foto: Pembengkakan kelenjar getah bening dapat disebabkan jamur

Foto: Orami Photo Stock

Pada saat berkunjung ke dokter, dokter pasti akan memutuskan diagnosis melalui beberapa tes dan pemeriksaan.

Menurut dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM umumnya terdapat 4 langkah pemeriksaan guna menghasilkan diagnosis limfoma hodgkin.

"Cara pertama wawancara medis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan selanjutnya melakukan tindakan biopsi serta melakukan pemeriksaan radiologi untuk mengetahui stadium dari limfoma itu sendiri," jelas dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM.

Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan dokter untuk mendiagnosis limfoma hodgkin:

  • Wawancara medis. Pada tahap pertama dokter akan melakukan pemeriksaan gejala-gejala dan benjolan pada pasien.
  • Tes darah. Dokter mungkin melakukan tes darah seperti hitung darah lengkap atau tes tingkat sedimentasi eritrosit untuk mengukur kadar sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
  • Biopsi kelenjar getah bening. Akan dilakukan pengambilan jaringan kelenjar getah bening untuk menguji keberadaan sel-sel abnormal.
  • Pemeriksaan Imunohistokimia. Dokter akan menggunakan tes laboratorium untuk menganalisis sampel biopsi guna menentukan sel limfoma dan jenisnya.
  • Tes Radiologi. Tes pencitraan seperti X-Ray, pemindaian PET, atau CT scan dapat membantu dokter untuk mencari kelenjar getah bening yang membesar dan membantu menentukan stadium penyakit.

Setelah diagnosis berhasil dipastikan oleh dokter, umumnya ia akan menentukan stadium limfoma hodgkin yang berada di tubuh.

Terbagi ke dalam 4 stadium, berikut ini penjelasan mengenai stadium limfoma hodgkin:

  • Stadium 1 (tahap awal). Kanker ditemukan di satu wilayah kelenjar getah bening, atau kanker ditemukan hanya di satu area saja.
  • Stadium 2. Kanker ditemukan di dua daerah kelenjar getah bening di satu sisi diafragma, yang merupakan otot di bawah paru-paru, atau kanker ditemukan di satu daerah kelenjar getah bening dan organ di dekatnya.
  • Stadium 3. Kanker ditemukan di daerah kelenjar getah bening baik di atas dan di bawah diafragma, atau kanker ditemukan di satu daerah kelenjar getah bening dan satu organ di sisi berlawanan dari diafragma.
  • Stadium 4. Kanker ditemukan di luar kelenjar getah bening dan telah menyebar luas ke bagian lain dari tubuh, seperti sumsum tulang, hati, atau paru-paru.

Baca Juga: Asam Lambung Naik? Kenali Dosis dan Manfaat Obat Famotidine

Pengobatan Limfoma Hodgkin

asian-doctor-reviewing-xray-with-patient_njsvs78gx__F0000.png
Foto: asian-doctor-reviewing-xray-with-patient_njsvs78gx__F0000.png

Foto: Orami Photo Stock

Pengobatan limfoma hodgkin berbeda-beda, umumnya langkah pengobatan dilakukan bergantung pada stadium penyakitnya.

Namun, pilihan pengobatan utama dari limfoma hodgkin adalah kemoterapi dan terapi radiasi atau radioterapi.

Setelah dokter memberikan diagnosis dan tindakan medis, ia akan menindaklanjuti dengan pengobatan secara teratur, seperti beberapa pengobatan meliputi:

1. Terapi Radiasi atau Radioterapi

Sesuai dengan namanya, terapi ini dilakukan dengan sinar radiasi energi tinggi untuk menghancurkan sel-sel kanker di area tubuh tertentu.

Terapi radiasi umumnya berhasil membunuh sel kanker pada orang dengan limfoma hodgkin, khususnya para penderita tahap awal.

Dokter cenderung menggunakan radiasi pada dosis efektif terendah untuk meminimalkan potensi efek samping.

2. Kemoterapi

Langkah pengobatan selanjutnya adalah dengan kemoterapi. Kemoterapi merupakan langkah medis yang melibatkan penggunaan obat-obatan yang dapat membunuh sel kanker.

Obat kemoterapi dapat diminum atau disuntikkan melalui pembuluh darah, tergantung pada obat spesifiknya.

Kemoterapi yang paling umum untuk limfoma hodgkin klasik dan NLPHL disebut ABVD, umumnya menggunakan campuran dari obat-obatan berikut:

  • Adriamisin (doksorubisin)
  • Bleomisin
  • Vinblastin
  • Dakarbazin (DTIC)

3. Targeted Therapy

Targeted Therapy atau terapi yang ditargetkan ini bekerja melalui obat yang berguna untuk menyerang sel kanker tanpa merusak sel sehat seperti halnya obat kemoterapi.

Obat pada jenis ini umumnya disebut rituximab dan dapat ditambahkan ke kemoterapi jika pasien menderita NLPHL.

4. Imunoterapi

Obat imunoterapi meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk menargetkan dan menghancurkan sel kanker.

5. Transplantasi Sumsum Tulang (Stem Cell Transplant)

Tindakan ini bertujuan untuk menggantikan sumsum tulang yang sudah rusak. Transplantasi sumsum tulang dilakukan jika sel kanker pada tubuh tidak hilang melalui radiasi dan kemoterapi.

Baca Juga: Kenali Obat Antibiotik Cefotaxime: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping

Cara Pencegahan Limfoma Hodgkin

Punya PCOS, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Cepat Hamil 1
Foto: Punya PCOS, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Cepat Hamil 1

Foto: Orami Photo Stock

Karena belum ada penyebab pasti hadirnya limfoma hodgkin, Moms disarankan untuk menghindari beberapa risiko penyebab hadirnya limfoma hodgkin, seperti:

  • Menghindari berhubungan seks bebas. Karena seks bebas dapat menyebabkan infeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS dan menjadi salah satu peningkatan risiko limfoma hodgkin.
  • Menghindari penggunaan obat-obatan intravena (IV).
  • Serta terapkan pola hidup sehat.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mencegah Kanker Ovarium

Nah, Moms itulah informasi lengkap mengenai limfoma hodgkin. Jika sudah hadir salah satu gejalanya, tak usah ragu segera konsultasikan ke dokter ahli, ya!

  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hodgkins-lymphoma/symptoms-causes/syc-20352646
  • https://www.nhs.uk/conditions/hodgkin-lymphoma/
  • https://www.healthline.com/health/hodgkins-lymphoma#treatment
  • https://www.cancer.org/cancer/hodgkin-lymphoma/causes-risks-prevention/prevention.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.