Kenali Bursitis, Kondisi Peradangan pada Bantalan Sekitar Sendi!
Jangan sepelekan nyeri pada daerah persendian, bisa jadi ini petanda dari penyakit bursitis, lho.
Umumnya, ini kondisi yang rentan menyerang orang dengan usia lanjut di atas 40 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan anak muda pun bisa mengalami ini.
Untuk itu, mari ketahui gejala hingga cara pengobatan penyakit yang menyerang sendi dan otot.
Baca Juga: Dengkul Kopong: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Sakit Lutut, Nyeri Lutut, hingga Dengkul Terasa Sakit
Sakit lutut, nyeri lutut, dan dengkul yang terasa sakit memang kerap dikaitkan dengan bursitis ya, Moms.
Namun, menurut dr. Yoshi Pratama Djaja, Sp. OT (K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hip & Knee Adult Reconstruction, Trauma, and Sports, penyebab nyeri lutut bervariasi.
"Mulai dari cedera yang bersifat akut hingga penyakit sendi lutut degeneratif atau akibat proses penuaan," terang dokter yang praktik di RS Pondok Indah, Bintaro Jaya.
Kondisi ini merupakan salah satu penyebab nyeri pada sendi lutut yang diakibatkan oleh proses iritasi berulang pada bursa di sendi lutut.
Bursa adalah kantong di sekitar sendi yang berfungsi mengurangi gesekan dan menjadi bantalan pada area penekanan antara tulang, tendon, otot, dan kulit di sekitar sendi.
Baca Juga: Cari Tahu tentang Osteoartritis, dari Gejala hingga Tips Pencegahan
Penyebab Sakit Lutut Selain Bursitis
Seperti yang sudah disinggung di atas, sakit atau nyeri lutut tidak selalu disebabkan oleh bursitis, bahkan penyebabnya bisa beragam.
"Cedera olahraga atau benturan pada sendi lutut dapat mengakibatkan nyeri akut pada sendi lutut.
Proses degeneratif seperti osteoarthritis atau yang dikenal sebagai pengapuran pada sendi lutut juga dapat mengakibatkan nyeri," kata dr. Yoshi Pratama.
Jadi, dengan mengetahui penyebabnya, pengobatannya juga disesuaikan dengan penyebab nyeri lutut, Moms.
Jika nyeri disebabkan oleh bursitis, langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri adalah sebagai berikut:
- Mengurangi aktivitas yang memicu nyeri
- Menggunakan pelindung lutut
- Terapi obat-obatan untuk mengurangi proses peradangan pada bursitis
Faktor Risiko Nyeri Dengkul
Setelah Moms mengetahui penyebab nyeri dengkul selain bursitis, ini faktor risiko lainnya yang memperburuk nyeri dengkul.
1. Kelebihan Berat Badan
Obesitas bisa menjadi faktor risiko nyeri dengkul terlebih saat aktivitas naik dan turun tangga. Selain berisiko nyeri dengkul, juga berisiko osteoarthritis.
2. Kurangnya Fleksibilitas Otot
Kurangnya kekuatan dan fleksibilitas bisa meningkatkan risiko cedera lutut, nih Moms.
Otot yang kuat membantu melindungi persendian, sebaliknya otot yang lemah berisiko kesehatan persendian yang buruk.
3. Olahraga
Olahraga tertentu bisa memberikan tekanan pada dengkul seperti bermain basket dan gerakan berulang pada lutut.
Kegiatan jongkok dan berdiri terus menerus juga berisiko pada nyeri dengkul.
4. Riwayat Cedera
Memiliki riwayat cedera lutut, meningkatkan risiko kekambuhan nyeri di lutut.
Gejala Bursitis
Radang sendi ada berbagai macam, salah satunya yakni penyakit yang disebut bursitis. Apakah itu sebenarnya?
Nah, kondisi ini dijelaskan juga oleh dr. William Chandra, Sp.OT (K), Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Hip & Knee Adult Reconstruction, RS Pondok Indah, Puri Indah.
"Bursitis adalah peradangan bursa, yang merupakan bantalan seperti kantung yang alaminya ada di sekitar sendi," kata dr. William Chandra.
Bursa ini fungsinya adalah untuk mengurangi tekanan atau gesekan antara tulang dengan otot dan tendon, saat sendi tersebut bergerak.
Menurut Mayo Clinic, gejala atau tanda-tanda mengalami kondisi ini yakni, meliputi:
- Terasa pegal atau kaku pada persendian
- Lebih sakit ketika digerakkan atau menekannya
- Terlihat bengkak dan merah
Ada sekitar 150 bursa yang tersebar di tubuh kita yang dilapisi oleh membran sendi sehingga ini dapat menghasilkan cairan sinovial atau cairan sendi.
Gejala-gejala ini dapat terjadi tiba-tiba dan bertahan selama beberapa hari atau lebih. Selain itu, setiap persendian di tubuh bisa mengalami nyeri di bursa.
Namun, gangguan ini lebih umum terjadi pada sendi-sendi yang sering melakukan gerakan yang sama berulang kali, seperti persendian pinggul, lutut, siku, dan bahu.
Gejala bursitis memang bisa berbeda-beda tergantung dari lokasi sendi yang terdampak.
Gejala bursitis pada lutut dapat bervariasi, tergantung pada bursa yang terkena dan penyebab dari peradangannya.
"Secara umum, bursitis ditandai dengan nyeri yang disertai pembengkakan dan teraba lebih hangat pada area tersebut.
Nyeri yang dirasakan dapat timbul pada saat beraktivitas ataupun saat beristirahat," jelasnya.
Baca Juga: Tanaman Sirih Gading: Fakta, Manfaat, dan Cara Merawatnya
Penyebab Bursitis
Ketika peradangan terjadi, bursa menjadi membengkak dan produksi cairan sendi pun meningkat.
Akibatnya, gerakan menjadi sulit dilakukan dan sangat menyakitkan.
Lantas, apa saja yang dapat memicu kondisi ini terjadi? Berikut penjelasannya.
1. Trauma atau Cedera
Benturan hebat pada sendi seperti jatuh dari ketinggian atau kecelakaan, dapat menyebabkan peradangan bursa sendi di sekitarnya.
Sendi yang terkena juga akan membengkak, memerah, dan menghangat.
Apabila tidak ditangani dapat terinfeksi sekunder oleh bakteri sehingga menjadi abses atau bisul besar dan menginfeksi sendi yang terkait.
2. Tekanan Berlebih
Tak hanya itu, penyebab dari kondisi ini bisa karena adanya suatu tekanan yang berlebihan dalam jangka waktu lama.
"Ada kegiatan berulang yang dapat mengiritasi bursa dan menyebabkan peradangan," jelas dr. William.
Contohnya, apabila sering bersandar pada siku atau berlutut dalam jangka waktu lama. Ini juga akrab dikenal dengan housemaid bursitis.
3. Infeksi dan Penyakit
Infeksi pada daerah persendian menjadi faktor lain yang menyebabkan nyeri ini.
Tak hanya itu, adapun beberapa jenis penyakit yang dapat memengaruhi sendi dan tulang, seperti:
- Rheumatoid arthritis
- Gout arthritis atau asam urat
- Lupus
- Diabetes
- Penyakit tiroid
Jangan pernah menunda untuk berkonsultasi dengan dokter apabila mengalami salah satu gejala di atas ya, Moms.
Baca Juga: Cari Tahu 7 Penyebab Sakit Perut setelah Makan Pisang
Faktor yang Meningkatkan Risiko
Siapa pun dapat terkena radang kandung lendir, tetapi faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko.
Berikut beberapa faktor risiko tinggi mengalami bursitis:
1. Usia
Masalah kesehatan ini lebih sering menyerang mereka yang berusia lanjut atau 40 tahun ke atas.
Untuk jenis gender pun, baik laki-laki maupun perempuan berisiko sama.
2. Pekerjaan
Ada sejumlah pekerjaan atau hobi yang dapat membuat persendian mendapatkan tekanan berlebih.
Contohnya termasuk berkebun, memainkan alat musik, pekerja fisik, pemasangan ubin lantai, dan banyak lagi.
3. Riwayat Penyakit
Memiliki riwayat penyakit tertentu juga menjadi risiko tinggi mengalami bursitis.
Misalnya saja penyakit dan kondisi sistemik tertentu seperti rheumatoid arthritis, asam urat, dan diabetes.
Kelebihan berat badan atau obesitas pun dapat meningkatkan risiko terkena radang kandung lendir pinggul dan lutut.
Cara Mendiagnosa Bursitis
Selain dilihat dari gejala fisik, ada beberapa cara dalam mendiagnosa masalah kesehatan ini. Berikut tahapan umum yang dilalui:
Wawancara Dokter
Dalam menentukan apakah seseorang mengalami bursitis atau tidak, dokter spesialis bedah ortopedi akan menanyakan keluhan dan gejala yang dialami.
Ini meliputi riwayat kesehatan pasien.
- Pemeriksaan fisik
Selanjutnya, akan dilakukan pemeriksaan fisik, khususnya pada area sendi oleh dokter.
- Pemeriksaan laboratorium
Untuk memastikan diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang.
Dua metode pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan penyebab bursitis adalah pemeriksaan darah dan analisis cairan sendi dari sendi yang meradang.
- Pemeriksaan radiologis
Pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisi bursitis adalah rontgen, USG, atau MRI.
Baca Juga: Mengenal Craniosynostosis, Kelainan Tulang Tengkorak pada Bayi
Cara Mengatasi Bursitis
Pengobatan nyeri ini akan disesuaikan dengan penyebab dan kondisi seseorang.
Tujuan pengobatan bursitis adalah untuk meredakan keluhan dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.
Untuk penanganan awal, dapat dilakukan beberapa langkah berikut ini:
1. Istirahatkan Sendi yang Nyeri
Usahakan untuk tidak menggerakannya terlalu sering dan hindari aktivitas yang memberikan tekanan pada area tersebut.
Kompres area bursitis dengan kompres dingin selama 10 menit. Ini sebanyak 3-4 kali sehari, dan lakukan selama 2-3 hari.
Berikan bantalan atau bahan yang dapat menopang area nyeri bursitis saat tidur, misalnya dengan tumpukan bantal.
2. Obat-obatan
Apabila nyeri dan gejala lainnya dari bursitis tidak membaik dengan cara-cara sederhana tersebut, periksakan diri ke dokter agar dapat penanganan tepat.
Obat yang biasanya diberikan oleh dokter untuk mengatasi bursitis, meliputi:
- Obat pereda nyeri dan pengurang peradangan
- Antibiotik, digunakan apabila bursitis disebabkan dan disertai oleh infeksi bakteri
"Tak hanya itu, injeksi atau suntikan steroid pun dibutuhkan untuk meredakan peradangan pada bursa," tambah dr. William.
3. Fisioterapi
Melakukan fisioterapi secara rutin dalam jangka waktu tertentu dapat memperkuat otot-otot di sekitar persendian dan bursa.
Menurut dokter William, hal ini akan mencegah kekambuhan bursitis.
Jenis tindakan dan latihan yang dilakukan dalam terapi disesuaikan dengan kondisi pasien.
Baca Juga: Obat Sakit Kepala untuk Ibu Menyusui Berbahan Kimia dan Alami yang Aman
4. Operasi
Pada kondisi tertentu, misalnya bursitis yang semakin sering kambuh dan tidak membaik dengan pengobatan, perlu ditangani dengan operasi.
Dokter mungkin akan melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan atau membuang bursa yang meradang tersebut.
Pencegahan Bursitis
Meskipun begitu, tindakan pencegahan salah satu yang utama perlu dilakukan.
Cobalah langkah-langkah berikut ini untuk mencegah radang kandung lendir atau bursitis terjadi:
1. Hati-hati dalam Berolahraga
Yuk, lakukan pemanasan sebelum berolahraga! Mulailah latihan atau olahraga baru secara perlahan, ya.
Menurut Johns Hopkis Medicine, secara bertahap ini, akan membuat tubuh lebih lentur dan tidak 'kaget'.
2. Berisirahat
Sering-seringlah beristirahat saat melakukan tugas yang berulang. Hal ini terutama bagi mereka yang bekerja atau memiliki hobi yang cukup berisiko tinggi.
Hentikan sejumlah aktivitas yang menyebabkan rasa sakit pada persendian.
Itulah sejumlah informasi penting mengenai serba-serbi bursitis. Mulai dari sekarang lebih berhati-hati dalam bergerak ya, Moms!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/bursitis/symptoms-causes/syc-20353242
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/bursitis
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/knee-pain/symptoms-causes/syc-20350849#:~:text=Knee%20pain%20may%20be%20the,also%20can%20help%20relieve%20pain.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.