Lisinopril, Obat untuk Mengatasi Hipertensi dan Penyakit Jantung
Lisinopril adalah obat yang biasa diresepkan dokter untuk membantu menurunkan tekanan darah pada pengidap hipertensi.
Selain itu, lisinopril juga dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit jantung.
Misalnya gagal jantung, atau pemulihan pasca serangan jantung.
Hal ini karena lisinopril bekerja dengan cara memperlebar pembuluh darah.
Dengan begitu, darah dapat terbantu untuk mengalir dengan lebih lancar.
Beban kerja jantung dalam memompa darah pun bisa menjadi lebih ringan.
Baca Juga: Obat Amitriptyline: Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping yang Perlu Diketahui
Manfaat Lisinopril
Foto: Orami Photo Stock
Manfaat utama obat lisinopril adalah menurunkan tekanan darah.
Cara kerjanya dengan melemaskan dan memperlebar pembuluh darah, dengan menghalangi produksi angiotensin II.
Angiotensin II adalah hormon protein yang mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan retensi cairan.
Ini dapat mengakibatkan tekanan darah tinggi.
Dengan menurunkan tekanan darah tinggi, lisinopril membantu mencegah stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan masalah ginjal.
Lisinopril dapat digunakan untuk mengatasi hipertensi pada orang dewasa dan anak-anak.
Selain itu, lisinopril juga dapat digunakan dokter untuk mengatasi berbagai penyakit jantung.
Misalnya gagal jantung, dan untuk meningkatkan kelangsungan hidup setelah serangan jantung.
Menurut studi pada 2012 di European Heart Journal, penggunaan obat ACE inhibitor, seperti lisinopril selama serangan jantung dapat mengurangi risiko kematian sebesar 10 persen.
Pada pasien dengan tekanan darah tinggi, pengobatan dengan lisinopril dapat menghasilkan penurunan yang signifikan dari semua penyebab kematian.
Selain untuk mengobati hipertensi dan penyakit jantung, lisinopril dapat digunakan secara off-label untuk penyakit lain.
Misalnya, mengobati nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal yang diakibatkan oleh diabetes.
Hal ini pernah diteliti pada 2016 dan diterbitkan di jurnal American Family Physician.
Para peneliti menemukan bahwa lisinopril dan obat ACE inhibitor lainnya mungkin sama efektifnya untuk mengobati nefropati diabetik.
Baca Juga: Hati-hati! Hipertensi Bisa Menyebabkan 5 Komplikasi Penyakit Ini
Dosis dan Cara Penggunaan Lisinopril
Foto: Orami Photo Stock
Lisinopril adalah obat resep, sehingga penggunaannya harus dengan resep dan pengawasan dokter.
Dosis lisinopril pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung usia dan kondisi yang dialami.
Namun, secara umum, berikut ini dosis lisinopril berdasarkan kondisi yang ingin diobati:
1. Untuk Mengatasi Hipertensi
Dewasa
Dosis awal 10 mg 1 kali sehari. Dosis selanjutnya 20 mg 1 kali sehari.
Anak usia 6–16 tahun
Untuk anak dengan berat badan 20–50 kg adalah 2,5 mg, 1 kali sehari.
Untuk anak dengan berat badan ≥50 kg adalah 5 mg 1 kali sehari.
2. Untuk Mengobati Gagal Jantung
Dewasa: Dosis awal 2,5 mg 1 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan hingga 20–40 mg jika diperlukan.
Baca Juga: Insomnia Tingkatkan Risiko Gagal Jantung, Benarkah?
3. Untuk Perawatan Pasca Serangan Jantung
Dewasa: Dosis awal 5 mg 1 kali sehari, dalam 24 jam setelah muncul gejala.
Dosis selanjutnya adalah 10 mg 1 kali sehari selama 6 minggu.
4. Untuk Mengobati Nefropati Diabetik
Dewasa: 10 mg 1 kali sehari.
Dosis dapat ditingkatkan bila perlu menjadi 20 mg 1 kali sehari, hingga tekanan diastolik mencapai <90 mmHg.
Risiko Efek Samping Lisinopril
Foto: Orami Photo Stock
Setiap obat memiliki risiko efek samping, tak terkecuali lisinopril.
Salah satu efek samping umum dari lisinopril adalah hipotensi atau tekanan darah rendah.
Selain itu, ada juga beberapa risiko efek samping lain yang juga bisa terjadi, yaitu:
- Pusing atau sakit kepala.
- Mual dan muntah.
- Batuk kering.
- Lelah yang tak biasa.
- Hidung tersumbat atau pilek.
- Penurunan gairah seksual.
Tidak semua mengalami efek samping tersebut, tetapi tidak ada salahnya untuk waspada.
Jika mengalami efek samping yang tak kunjung reda atau semakin parah, segera hubungi dokter.
Beberapa orang juga dapat mengalami reaksi alergi parah atau efek samping yang lebih serius dari lisinopril, seperti:
- Pingsan.
- Tubuh lemas.
- Detak jantung tidak teratur atau jantung berdebar.
- Mual dan muntah.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri perut yang berat.
- Penyakit kuning.
- Bengkak pada tungkai atau lengan.
Baca Juga: Selain Nyeri Dada, Ini Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai
Interaksi Obat Lisinopril
Foto: Orami Photo Stock
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Mengonsumsi lisinopril secara bersamaan dengan obat-obatan lain berpotensi menimbulkan interaksi obat.
Untuk mencegahnya, simpan daftar semua obat yang digunakan.
Termasuk obat-obatan resep, non resep dan produk herbal.
Lalu, konsultasikan pada dokter atau apoteker sebelum menggunakan lisinopril.
Beberapa obat yang kemungkinan dapat berinteraksi negatif jika digunakan bersamaan dengan lisinopril adalah:
- Obat tekanan darah tinggi lainnya.
- Obat-obatan untuk mengatasi radang sendi.
- Lithium.
- Suplemen kalsium.
- Insulin atau obat-obatan diabetes.
- Obat antiinflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, naproxen, celecoxib, diclofenac, indomethacin, meloxicam, dan lain-lain.
- Diuretik.
Baca Juga: Morfin: Fungsi, Dosis, Penggunaan, Peringatan, dan Efek Samping
Mungkin masih ada banyak obat lain yang belum disebutkan, yang juga dapat berinteraksi jika dikonsumsi bersamaan dengan lisinopril.
Oleh karena itu, penting untuk menginformasikan semua obat-obatan yang sedang atau akan dikonsumsi pada dokter.
Meski terdengar sepele, informasi ini dapat membantu dokter memilih obat lain yang lebih aman dan sesuai dengan kondisi.
- https://doi.org/10.1093/eurheartj/ehs075
- https://www.aafp.org/afp/2016/1015/p652.html
- https://www.verywellhealth.com/lisinopril-5088834
- http://mims.com/Indonesia/Home/GatewaySubscription/?generic=Lisinopril
- http://pionas.pom.go.id/monografi/lisinopril
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.