Peran Penting Asam Linoleat bagi Perkembangan Anak Sejak Dini
Asam linoleat atau yang lebih dikenal dengan nama asam lemak esensial omega-6 dibutuhkan Si Kecil untuk menunjang perkembangan otak dan tubuhnya.
Salah satu jenis asam lemak esensial ini tidak dapat diproduksi dengan sendirinya oleh tubuh, sehingga harus didapatkan dari asupan makanan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan asupannya untuk memastikan kebutuhan Si Kecil terpenuhi dengan baik.
Baca juga: Anjuran Psikolog Anak, Ini 12+ Cara Menghadapi Balita Aktif dan Sulit Diatur
Apa Saja Manfaat Asam Linoleat untuk Si Kecil?
Foto: istockphoto
Jenis asam lemak esensial ini tidak dapat diproduksi dengan sendirinya oleh tubuh.
Tugasnya untuk mengatur sistem saraf, membangun sel, memperkuat sistem kardiovaskular, dan menunjang sistem kekebalan tubuh harus ditunjang dari asupan makanan sehat.
Jika asupan asam linoleat tidak terpenuhi dengan baik, Si Kecil bisa saja mengalami sejumlah gangguan kesehatan, termasuk berbagai penyakit kulit.
Asam linoleat juga dapat menunjang perkembangan otak Si Kecil, juga mengendalikan gula darah tubuh, berat badan, serta konsentrasi anak.
Di dalam asam linoleat terkandung omega-3 dan 6.
Melansir dari jurnal berjudul Attention Deficit Hyperactivity Disorder, omega-3 dapat gejala seperti hiperaktif, impulsif, dan kesulitan fokus pada anak.
Gabungan antara omega-3 dan 6 yang membentuk asam linoleat dapat menunjang pembentukan struktur dan fungsi sistem saraf serta visual Si Kecil.
Asupan Asam Linoleat Berdasarkan Usia Si Kecil
Melansir dari Baby Center, asupan asam linoleat untuk anak dibedakan berdasarkan usianya.
Semakin besar anak, maka kebutuhan asupan tersebut akan meningkat. Berikut ini rekomendasinya:
Anak Berusia 1-3 Tahun
- Omega-6 sebanyak 7.000 miligram atau 7 gram per hari.
- Omega-3 sebanyak 700 miligram atau 0,7 gram per hari.
Anak Berusia 4-8 Tahun
- Omega-6 sebanyak 10.000 miligram atau 10 gram per hari.
- Omega-3 sebanyak 900 miligram atau 0,9 gram per hari.
Kandungan asam lemak omega-6 dalam makanan biasanya berlimpah, sehingga Moms hanya perlu memastikan asupan omega-3 anak terpenuhi dengan baik.
Asam lemak omega-6 ini banyak terdapat dari makanan olahan yang mengandung minyak, seperti minyak kedelai.
Baca juga: Mengulik Makanan Tambahan Balita, Manfaatnya hingga Contoh Makanannya
Apa Saja Sumber Asam Linoleat untuk Anak?
Omega-3 dan 6 penting untuk kesehatan, pertumbuhan, dan perkembangan balita.
Sayangnya, ada beberapa asam lemak omega-3 dan 6 yang tidak bisa dibuat sendiri oleh tubuh.
Kandungan tersebut bisa didapatkan dari sejumlah makanan. Berikut ini makanan sumber omega-3 yang baik untuk Si Kecil:
- 1 sendok teh minyak biji rami: 2,395 miligram
- 1 sendok makan biji rami: 1.597 miligram
- 1/4 cangkir biji kenari: 2.293 miligram
- 1 sendok makan selai kacang: 4.950 miligram
- 1 sendok teh minyak kenari: 466 miligram
- 1 sendok teh minyak biji gandum: 310 miligram
- 1 sendok teh minyak kedelai: 300 miligram
- 1 sendok teh minyak canola: 411 miligram
- 1 buah telur: 100 miligram
- 4 ons tahu: 300 miligram
- 1 ons salmon: 425 miligram
- 1/2 cangkir kedelai: 500 miligram
- 1/2 cangkir kangkung: 100 miligram
Carilah makanan yang telah diperkaya dengan omega-3, seperti selai kacang, susu, yoghurt, jus jeruk, margarin, dan telur.
Banyaknya asupan omega-3 yang disarankan akan disesuaikan dengan usia dan nafsu makan mereka.
Kacang-kacangan dan biji-bijian tidak direkomendasikan untuk Si Kecil yang belum bisa mengunyah, karena dapat menimbulkan bahaya tersedak.
Sebagai jalan tengah, Moms bisa mengolah kacang dan biji-bijian tersebut menjadi selai. Kemudian, oleskan pada roti.
Sedangkan asupan lemak omega-6 bisa didapatkan dari makanan olahan yang mengandung minyak safflower, bunga matahari, jagung, dan kedelai.
Berikut ini rekomendasinya:
- 1 sendok teh minyak safflower: 3.360 miligram
- 1 sendok teh minyak bunga matahari: 2.966 miligram
- 1 sendok teh minyak jagung: 2.400 miligram
- 1 sendok teh minyak kedelai: 2.300 miligram
Tidak Disarankan Dikonsumsi Berlebihan
Foto: istockphoto
Meskipun sangat bermanfaat untuk menunjang otak dan pertumbuhan Si Kecil, penggunaannya tidak disarankankan terlalu banyak.
Jika hal tersebut terjadi, alih-alih mendapatkan manfaat, anak justru bisa saja mengalami gangguan kesehatan karena hal tersebut.
Sebagai aturan umum, pilih sebagian besar lemak yang kaya omega-3 dan hindari lemak trans dan lemak jenuh.
Berikut ini penjelasan dan alasannya masing-masing.
Lemak Trans
Lemak ini sering diidentifikasi pada label sebagai minyak terhidrogenasi parsial.
Kandungannya ditemukan di makanan yang diolah dengan cara digoreng, dipanggang, dan pada margarin atau mentega.
Kandungan tersebut juga ditemukan di beberapa produk susu dan daging.
Lemak Trans
Lemak ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kadar kolesterol baik (HDL).
Kandungan tersebut juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Lemak Jenuh
Sebagian besar lemak ini berasal dari sumber hewani, seperti daging dan produk susu.
Beberapa asupannya, termasuk daging berlemak, krim, mentega, dan keju.
Kandungan tersebut juga ditemukan dalam makanan yang dipanggang dan digoreng.
Baca juga: Memahami Seputar Gizi Balita, dari Kebutuhan hingga Penilai Status Gizinya
Kandungan asam linoleat memang baik untuk Si Kecil. Namun, memberikan omega-6 secara berlebihan juga tidak disarankan.
Hal tersebut dapat meningkatkan risiko peradangan dan sejumlah penyakit yang terkait dengan peradangan.
Asupannya perlu diperhatikan, agar manfaatnya bisa dirasakan dengan baik.
Selain asam lemak omega-3 dan 6, Moms juga perlu memperhatikan asupan vitamin, mineral, dan zat besi untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Itulah manfaat asam linoleat bagi perkembangan otak dan tubuh Si Kecil. Mulai sekarang perhatikan asupannya ya, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441838/
- https://www.cgbabyclub.co.uk/toddler/health/the-importance-of-omega3-and-6-for-toddlers.html#
- https://www.babycenter.com/toddler/feeding/essential-fatty-acids-in-your-childs-diet_10324690
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.