06 November 2024

10 Manfaat Interaksi Sosial untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Cari tahu juga jenis-jenis interaksi sosial yang bisa diajarkan pada Si Kecil

Manfaat interaksi sosial bagi anak sangat penting dalam membentuk keterampilan sosial dan emosional mereka sejak dini.

Melalui interaksi dengan keluarga, teman, dan lingkungan sekitar, anak dapat belajar banyak hal yang berguna untuk perkembangan karakternya.

Dengan membiasakan anak untuk berinteraksi, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan dalam bersosialisasi dan mampu menjalin hubungan yang sehat di masa mendatang.

Jenis-Jenis Interaksi Sosial

Jenis Interaksi Sosial yang Dilakukan Anak
Foto: Jenis Interaksi Sosial yang Dilakukan Anak (Freepik.com/jcomp)

Ketika mencoba berkehidupan sosial bersama orang lain, mungkin Si Kecil membutuhkan dampingan dari orang tua.

Dengan begitu, Moms dapat mengajarkan beberapa jenis interaksi sosial yang dapat dicoba oleh Si Kecil di sekolah.

Seperti dilansir dari Very Well Mind, berikut ini beberapa jenis interaksi sosial yang bisa dilakukan oleh Si Kecil:

1. Berbagi

Salah satu jenis interaksi sosial yang harus diajarkan kepada Si Kecil adalah kebiasaan berbagi.

Kesediaan untuk berbagi makanan ringan atau berbagi mainan bisa sangat membantu anak-anak untuk berteman dan berteman.

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Psychological Science, anak-anak semuda usia dua tahun mungkin menunjukkan keinginan untuk berbagi dengan orang lain tetapi hanya ketika mereka memiliki jumlah yang lebih.

Moms dapat memulai kebiasaan berbagi pada Si Kecil dengan ajarkan cara berbagi mainan atau makanan kepada temannya.

2. Bekerja sama

Jenis interaksi sosial selanjutnya adalah bekerja sama.

Bekerja sama berarti melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama.

Moms dapat mulai menanamkan kebiasaan ini dengan bicara tentang pentingnya kerja tim dan bagaimana pekerjaan menjadi lebih baik ketika semua orang ikut serta.

3. Mendengarkan

Mungkin terdengar sepele, namun ternyata mendengarkan termasuk ke dalam interaksi sosial lho, Moms.

Mendengarkan juga merupakan komponen penting dari komunikasi yang sehat.

Tanamkan di dalam diri Si Kecil untuk tidak mencela orang lain ketika mereka sedang berbicara.

4. Menjaga Kontak Mata Ketika Berbicara

Kontak mata yang baik adalah bagian penting dari komunikasi. Sehingga mengajarkan kontak mata dengan orang lain juga penting Moms.

Untuk pertama kali, Moms dapat mengajarkannya dengan minta mereka untuk menceritakan kisah dan lakukan kontak mata yang tepat saat mereka berbicara.

5. Menggunakan Tata krama

Mengucapkan tolong dan terima kasih serta menggunakan tata krama yang baik dapat membantu anak mendapatkan perhatian.

Manfaat Interaksi Sosial bagi Anak

Manfaat Interaksi Sosial bagi Anak
Foto: Manfaat Interaksi Sosial bagi Anak (Freepik.com/prostooleh)

Berikut beberapa manfaat interaksi sosial untuk tumbuh kembang anak:

1. Mengembangkan Keterampilan Bahasa

Manfaat interaksi sosial pertama dalam tumbuh kembang anak adalah mengembangkan keterampilan bahasa.

Sosialisasi membantu anak-anak dalam belajar untuk membuat koneksi yang diperlukan untuk memahami dan mengkomunikasikan ide-ide dan menggunakan simbol.

Setiap kali mereka berinteraksi dengan anak lain, mereka melatih komunikasi dan mengembangkan keterampilan dasar dan pemahaman yang lebih baik.

Anak yang terbiasa bersosialisasi akan dengan mudah untuk belajar dan berbagi ide.

Dengan begitu, interaksi sosial dapat membantu menghasilkan kosakata yang lebih banyak.

2. Mendorong Imajinasi dan Kreativitas

Manfaat interaksi sosial bagi anak selanjutnya adalah dapat mendorong atau meningkatkan imajinasi dan kreativitas yang dimiliki Si Kecil.

Menghabiskan waktu dengan anak-anak lain memberi Si Kecil kesempatan untuk mendapatkan wawasan dan inspirasi dari anak-anak lain.

Misalnya ketika mereka terlibat dalam permainan dengan anak-anak lain, mereka dapat melatih imajinasi mereka.

Sehingga kebiasaan berinteraksi dapat membantu mereka memahami pemikiran abstrak dan mendorong mereka untuk berpikir sendiri.

3. Mengajarkan Keterampilan Sosial

Mengajarkan keterampilan sosial menjadi manfaat interaksi sosial selanjutnya bagi Si Kecil.

Kebiasaan bertemu orang lain memungkinkan anak untuk melatih keterampilan sosial seperti:

  • Menghormati orang lain
  • Kerja sama
  • Berbagi
  • Bergiliran

Selain itu, manfaat interaksi sosial juga dapat membantu mereka untuk mengendalikan perilaku agresif di depan orang.

4. Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Kebiasaan bertemu dan berinteraksi dengan orang lain dipercaya dapat meningkatkan kepercayaan diri Si Kecil.

Semakin banyak anak atau orang yang mereka ajak interaksi, semakin akan meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri mereka.

5. Mempelajari Emosi

Manfaat Interaksi Sosial untuk Anak
Foto: Manfaat Interaksi Sosial untuk Anak (Freepik.com/freepik)

Menghabiskan waktu bermain dan mengobrol dengan anak-anak lain memungkinkan anak-anak belajar tentang emosi.

Manfaat interaksi sosial ini hadir ketika Si Kecil belajar bagaimana bereaksi dalam situasi yang berbeda.

6. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah

Manfaat interaksi sosial selanjutnya yakni dapat membantu anak belajar cara menyelesaikan masalah dengan teman-teman mereka.

Saat bermain atau bekerja dalam kelompok, anak-anak mungkin menghadapi konflik atau tantangan yang mengharuskan mereka menemukan solusi bersama.

Ini membantu mereka memahami berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah, yang penting untuk perkembangan kognitif dan emosional mereka.

7. Membentuk Kedisiplinan

Berinteraksi dalam lingkungan sosial, seperti sekolah atau kegiatan kelompok, mengajarkan anak tentang pentingnya aturan dan disiplin.

Mereka belajar mengikuti aturan bersama dan memahami konsekuensi dari tindakan mereka.

Hal ini sangat membantu dalam membentuk karakter anak yang disiplin dan bertanggungjawab sejak dini.

8. Mengurangi Rasa Takut dan Malu

Ketika anak terbiasa berinteraksi dengan orang lain, mereka menjadi lebih terbuka dan berani mengekspresikan diri.

Dalam hal ini, manfaat interaksi sosial dapat membantu mengurangi rasa malu dan takut yang mungkin dimiliki anak saat menghadapi orang lain atau situasi baru.

Ini membuat mereka lebih siap menghadapi lingkungan sosial yang lebih besar, seperti sekolah atau kegiatan ekstrakurikuler.

9. Mengembangkan Empati dan Pengertian Terhadap Perbedaan

Dengan berinteraksi dengan teman dari latar belakang yang berbeda, anak-anak belajar untuk memahami dan menghargai perbedaan.

Hal ini membentuk empati dan pengertian mereka terhadap orang lain, serta mengajarkan pentingnya toleransi.

Anak yang berempati cenderung lebih mudah membangun hubungan yang positif dengan orang lain.

10. Membangun Jiwa Kepemimpinan

Saat interaksi dalam kelompok, anak-anak mungkin memiliki kesempatan untuk memimpin atau mengarahkan teman-temannya dalam permainan atau tugas kelompok.

Hal ini dapat membangun keterampilan kepemimpinan dan inisiatif, serta mengajarkan mereka tentang tanggung jawab dan bagaimana menghargai pendapat orang lain.


Cara Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak

Cara Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak
Foto: Cara Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi Anak (Redcross.org)

Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi, ada banyak upaya yang bisa dilakukan Moms dan Dads untuk meningkatkan kemampuan sosial anak, antara lain:

1. Orang Tua Harus Harmonis

Keluarga tidak boleh bertengkar di depan Si Kecil.

Moms dan Dads harus bekerjasama sebagai pasangan dan keluarga.

Hal ini merupakan contoh yang baik untuk meningkatkan kemampuan sosial anak.

"Kedua orang tua tidak boleh berantem, berikan contoh yang baik kepada anak," jelas Anna Surti.

2. Hindari Menyebutkan "Kalau Ada Waktu"

Moms, jika menyebutkan "kalau ada waktu," biasanya hal tersebut tidak akan terwujud.

Usahakan Moms atau Dads menentukan jadwal yang tepat untuk meluangkan waktu bagi Si Kecil.

Sebisa mungkin jauhkan diri dari pekerjaan, laptop, ataupun gadget lain yang menghalangi bonding dengan Si Kecil.

Jika perlu, tentukan 1 hari yang tepat hanya untuk Si Kecil.

3. Bermain Roleplay atau Bermain Peran

"Melakukan stimulasi untuk bisa meningkatkan kemampuan sosial anak, dengan contoh bikin saja roleplay alias drama-drama-an sederhana atau bermain peran," tambah Anna Surti.

Bermain peran yang bisa Moms lakukan seperti Si Kecil menjadi pembeli dan Moms menjadi penjual.

Hal ini bisa membuat Si Kecil menafsirkan bahwa apa saja yang harus dilakukan ketika menjadi pembeli.

Nantinya saat Si Kecil bertemu situasi yang sama di masa depannya, Si Kecil telah mengetahui apa yang harus mereka lakukan.

4. Bermain Roleplay dengan Membawa Konflik Tertentu

Mungkin Moms bertanya-tanya, mengapa harus bermain peran yang membawa konflik?

Tapi rupanya ini cukup efektif untuk keterampilan bersosialisasinya, Moms.

Anna Surti Ariani memberikan contoh situasi konflik sederhana seperti, ketika mainan Si Kecil direbut, apa yang kemudian harus anak-anak lakukan?

Nantinya, ini akan memudahkan Si Kecil bila dirinya menemukan situasi sejenis, Moms.

Moms juga bisa mengajarkan bagaimana tindakan yang tepat dalam konflik ini.

5. Ceritakan Pengalaman Hidup Moms

Moms pastinya memiliki teman dan sahabat bukan?

Moms bisa menceritakan pengalaman Moms saat menghadapi teman ataupun sahabat.

Ceritakan situasi tersebut secara detail dan bagikan kepada Si Kecil apa yang Moms lakukan saat itu.

Dengan begitu Si Kecil akan membayangkan bahwa suatu saat ia juga bisa bertemu dengan situasi sejenis di masa depannya.

Hal ini akan membangun memori Si Kecil bahwa orang tuanya pernah menceritakan kisah ini.

Ini jugalah yang membuat Si Kecil menjadi paham bagaimana cara berinteraksi.

6. Berdayakan Kehadiran Keluarga Besar

Menghadirkan sepupu-sepupu ataupun keluarga lainnya yang bisa menjadi teman bagi Si Kecil, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keterampilan sosial anak, lho Moms!

Tidak hanya meningkatkan sosialisasi anak, Moms juga bisa berkumpul bersama keluarga.

7. Manfaatkan Teknologi untuk Bersosialisasi

Dewasa ini, orang tua kerap menghindari anak untuk berhubungan dengan teknologi karena selalu dianggap berbahaya bagi tumbuh kembang Si Kecil.

Hal ini memang benar, tapi menurut Anna Surti Ariani, jangan memusuhi gadget, jadikan teknologi sebagai sahabat.

"Bikin kegiatan main bersama dengan menggunakan teknologi. Putar musik lagu dan bermain bersama atau berjoget bersama," ungkap Anna Surti Ariani.

Jangan lupa untuk mengabadikan momen kebahagiaan ini, ya Moms.

Bukan tanpa alasan, melainkan Si Kecil bisa mengulas momen bahagia ini.

Sebab jika di kemudian hari Moms tidak sempat untuk mengajak Si Kecil bersenang-senang, mengulas video kebersamaan ini bisa menjadi solusi dan membangkitkan rasa bahagianya kembali.

Baca Juga: Tahap Perkembangan Sosial Anak Usia 1–5 Tahun, Simak Moms!

Moms, ternyata ada berbagai manfaat interaksi sosial untuk tumbuh kembang Si Kecil, ya.

Dengan begitu jangan lupa untuk ajarkan Si Kecil berinteraksi dengan teman sebayanya, Moms!

  • https://childdevelopment.com.au/areas-of-concern/play-and-social-skills/social-skills/
  • https://www.lighthousewillis.com/blog/infants-toddlers/5-benefits-social-environment-infants-toddlers/
  • https://discoverytree.com.au/child-care-social-interaction/
  • https://www.verywellfamily.com/seven-social-skills-for-kids-4589865
  • https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0956797610395392
  • https://www.ybrecdc.org/child-care-maple-grove/why-social-interaction-is-important-for-young-children/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.