Cari Tahu Perbedaan Marga Jawa dengan Gelar Ningrat
Tidak seperti keluarga keturunan Batak atau Manado yang memiliki nama belakang, rupanya marga Jawa bukan sesuatu yang lumrah digunakan di keluarga Jawa, lho!
Seorang antropolog dari Amerika Serikat bernama Clifford Geertz ternyata punya jawabannya.
Ia menulis buku berjudul Religion of Java yang mengungkap alasan mengapa banyak tidak banyak keluarga yang memiliki marga Jawa.
Penelitian ini dilakukan selama bertahun-tahun, saat Geertz menetap di Kediri, Jawa Timur.
Mengapa marga Jawa tidak umum digunakan oleh suku yang hampir menempati seluruh wilayah Indonesia ini? Yuk, disimak Moms!
Baca Juga: 5 Senjata Tradisional Kepulauan Riau, Ada Pedang Janawi!
Mengapa Tidak Ada Marga Jawa?
Menurut penelitian Geertz, ternyata tidak banyak marga Jawa yang digunakan oleh suku Jawa. Pengecualian berlaku bagi kalangan ningrat.
Bahkan, orang Jawa dari kelas Abangan sering kali menamai anaknya berdasarkan hari atau neptu kelahirannya seperti Rebo, Senen, Pon, Kliwon, dan sebagainya.
Menurut dugaan, ini ditujukan agar lebih praktis dan mudah diingat saat harus melakukan ritual slametan atau perhitungan hari baik untuk hajatan lainnya.
Menariknya, orang Jawa ternyata tidak begitu memikirkan soal nama anak. Karena menurut mereka, nama bisa diganti saat diperlukan.
Saat sakit atau mengalami perubahan status sosial, nama bisa diganti. Setelah mendapatkan gelar haji, misalnya, nama juga bisa diganti atau diberi tambahan dengan yang lebih Islami.
Ketika dilakukan perubahan nama, masyarakat Jawa akan mengadakan tasyakuran dengan membuat bubur merah dan bubur putih, kemudian didoakan, dan dibagikan kepada tetangga sekitar.
Baca Juga: 13+ Makanan Khas Jawa yang Paling Terkenal Enaknya
Perbedaan Marga dan Gelar Ningrat
Karena tidak memiliki marga Jawa, umumnya gelar ningrat yang disematkan di depan nama keturunan kerjaan menjadi ciri khas dari suku Jawa.
Gelar ningrat atau kebangsawanan Jawa adalah gelar di depan nama satu orang.
Karena orang tersebut adalah keturunan raja atau panembahan atau pangeran atau bupati atau sunan atau wali di daerah Jawa Tengah atau Jawa Timur.
Tidak hanya itu, gelar tersebut juga bisa diberikan di depan nama satu orang, karena orang tersebut menjabat suatu jabatan dalam pemerintahan:
- Kerajaan Surakarta
- Kerajaan Yogyakarta
- Kadipaten Mangkunagaran
- Kadipaten Pakualaman
- Pemerintah kolonial Hindia Belanda
Selain itu, gelar kebangsawanan juga diberikan di depan nama satu orang, karena orang tersebut dipandang berjasa kepada:
- Kerajaan Surakarta
- Kerajaan Yogyakarta
- Kadipaten Mangkunagaran
- Kadipaten Pakualaman
- Pemerintah kolonial Hindia Belanda
Maka gelar ningrat bisa diberikan kepada seseorang yang berjasa bagi kerajaan, walau tidak memiliki hubungan darah.
Ini tentu berbeda dengan marga yang hadir karena faktor keturunan serta pernikahan.
Baca Juga: Bersantai di Telaga Sarangan Jawa Timur, Coba Naik Perahu!
Nama yang Umum Digunakan Suku Jawa
Walau tidak ada marga Jawa, namun ada beberapa nama yang sering ditemui pada orang Jawa.
Secara tidak langsung, nama yang berciri terdiri dari tiga suku kata ini seolah menjadi ciri-ciri dari masyarakat suku Jawa. Nama-nama tersebut adalah:
- Su/Soe: Su Kar-no, Su Har-to, Su Mar-no, Su Yat-no dsb
- Wi: Wi Do-do, Wi Ran-to, Wi Yo-ko dsb
- Dar: Dar Yan-to, Dar So-no, Dar Ma-ji dsb
- Mar: Mar Ya-di, Mar Jo-ko, Mar Ya-ti dsb
- So: So Li-hin, So I-mah, So Di-kin dsb
- Pra: Pra Bo-wo, Pra No-to, Pra Jo-ko dsb
- Nga: Nga Di-o, Nga Ti-ni, Nga Di-yem dsb
- Han: Han Do-ko, Han Jo-yo dsb
- Wa: Wa Ho-no, Wa Ti-yem dsb
- Kun/Koen: Kun Co-ro, Kun Do-yo dsb
- Kus/Koes: Kus Wo-yo, Kus Na-di, Kus Man-to dsb
- Rus/Roes: Rus Mi-ni, Rus Yo-to dsb
- Pur/Poer: Pur Wan-to, Pur Yat-no dsb
- Po: Po Ni-jan, Po Ni-yem dsb
Sayangnya saat ini penamaan tiga suku kata ini sudah jarang dipakai oleh orang Jawa karena dianggap tidak modern.
Baca Juga: 4 Resep Ayam Ingkung Khas Jawa, Rasanya Gurih dan Lezat!
Itu dia Moms informasi seputar marga Jawa yang bisa menambah wawasan.
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gelar_kebangsawanan_Jawa
- https://inibaru.id/tradisinesia/mengapa-orang-jawa-biasanya-nggak-punya-nama-keluarga
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.