Bayi Mulai Makan, 4 Masalah Ini Mungkin Akan Terjadi
Sebelum bayi memasuki usia mulai makan pada usia 6 bulan, Moms pasti semangat mempersiapkan peralatan makan untuk Si Kecil.
Mulai dari mencari menu MPASI rumahan yang enak dan sehat, juga membeli bahan-bahan untuk camilan bayi di rumah. Tampak menyenangkan bukan?
Tanpa mengurangi rasa itu, Moms juga harus mempersiapkan masalah-masalah yang akan mengikuti saat bayi mulai makan.
Salah satunya adalah bayi memuntahkan kembali makanan saat suapan pertama.
“Hampir setiap bayi muntah,” kata Susan B. Roberts, PhD, seorang profesor nutrisi di Tufts University dan penulis Feeding Your Child for Lifelong Health (Bantam).
Menurutnya, hal tersebut adalah sesuatu yang normal. “Ini biasanya terjadi karena sistem pencernaan bayi masih belum matang. Sfingter esofagus atau otot yang menahan isi lambung bayi tidak menutup rapat seperti anak lain yang lebih tua,” jelas Susan.
American Academy of Pediatrics mengingatkan untuk bayi mengonsumsi makanan sehat dengan berbagai macam tekstur.
Salah satu masalah yang timbul adalah seperti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sekitar 20-50 persen anak yang sedang berkembang akan mengalami kesulitan makan.
Baca Juga: 5 Mitos Seputar MPASI Pertama yang Sering Disalahpahami
Masalah Saat Bayi Mulai Makan
Untuk mengetahuinya, Moms perlu mengetahui apa saja masalah yang akan Moms hadapi saat bayi mulai makan seperti di bawah ini.
1. Gumoh
Foto: healthline.com
Biasanya, gumoh tidak perlu dikhawatirkan jika bayi memiliki berat badan yang pas, berkembang sesuai umur dan cukup makan.
Untuk mengurangi gumoh, Moms bisa mengatur jadwal makan sesuai saat bayi menunjukkan tanda lapar.
Selain itu, saat makan pertahankan posisi semi-tegak lurus saat menyusui, dan sendawa secara teratur setelah makan.
Moms bisa meminimalkan makanan dalam perut bayi dengan memberinya makan minimal selama setengah jam setelah menyusui.
Tidak ada yang lebih menarik bagi bayi selain dunia di sekitarnya, sehingga sebagian bayi lebih suka bangun dan pergi daripada duduk dan makan.
Karena bayi memiliki perut kecil, camilan sedikit-sedikit sepanjang hari akan membuat Si Kecil tetap bertenaga. Ini juga akan menghindari terlalu banyak gumoh pada buah hati.
“Hidangkan camilan yang sehat dan bernutrisi. Anggap setiap camilan merupakan hidangan makan sepanjang hari. Makanan menyenangkan kaya vitamin dan mineral seperti sereal, potongan pisang, atau stik keju adalah pilihan yang bagus,” tambahnya.
2. Picky Eater
Foto: zerotothree.org
Masalah lain saat bayi mulai makan adalah Si Kecil menjadi picky eater atau memilih-milih makanan.
Cobalah untuk tidak terlalu khawatir; biasanya alasan bayi menjadi picky eater hanyalah untuk pencari perhatian. Selama Si Kecil tumbuh normal, hal tersebut tidak akan menjadi masalah.
“Tetapi untuk memastikan dia mendapatkan berbagai macam nutrisi, multivitamin adalah kuncinya. Dan dengan cara tanpa tekanan, jangan terus memperkenalkan sejumlah kecil makanan baru ke piringnya bersamaan dengan makanan favorit lama,” terang Susan.
Karena bayi dan balita makan sangat sedikit, pastikan semua yang Moms berikan adalah makanan bergizi.
Selain itu, cobalah untuk menjaga keseimbangan asupan makanan Si Kecil dengan membatasi kelebihan satu makanan tertentu. Dan tentunya, jangan memaksakan Si Kecil untuk makan.
Baca Juga: Cari Tahu Pentingnya Memberikan Protein Hewani saat MPASI Pertama
3. Menolak Makanan karena Terlalu Banyak Susu
Foto: verywellfamily.com
Alasan paling umum untuk anak sehat yang menolak makanan padat adalah karena sudah kenyang dengan susu, baik dari ASI atau susu formula.
Anak hanya membutuhkan sejumlah kalori tertentu sesuai usianya untuk memenuhi pertumbuhan dan kebutuhan energinya.
Jadi, bila kalori ini telah disediakan oleh susu, hanya ada sedikit nafsu makan bayi untuk makanan padat.
Jika perlu, kurangi jumlah susu formula pada Si Kecil dan lihat responsnya terhadap makanan. Jika tidak lagi menolak makanan, seimbangkan asupan makanannya dengan ASI atau susu formula.
Kalau bayi yang disusui sehat dan berkembang baik, mengurangi jumlah menyusui dapat mendorong nafsu makan yang lebih besar untuk makanan padat.
4. Alergi Makanan atau Intoleransi
Foto: parentinghow.com
Bisa saja bayi menolak makanan karena merasakan gejala alergi. Jika bayi memiliki alergi makanan, biasanya Si Kecil akan akan menunjukkan gejala seperti diare, ruam, asma atau demam segera setelah bayi menyantap makanan tersebut.
Jika begitu, Moms bisa memperkenalkan menu tunggal dulu sehingga dapat mengidentifikasi dengan tepat reaksi setelah bayi memakan makanan tertentu.
Ketika makanan baru diperkenalkan, biarkan selama 3 hari sebelum memperkenalkan makanan baru karena beberapa gejala mungkin tidak terlihat selama berhari-hari.
Baca Juga: 5 Sayur Terbaik untuk MPASI Pertama Bayi
Nikmati waktu-waktu bayi mulai makan ini. Tangan lengket dan wajah yang penuh dengan makanan akan Moms rindukan suatu hari nanti.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.