10 Penyebab Mata Bengkak dan Cara Mengobatinya, Ketahui Yuk!

Daftar isi artikel
Kondisi mata bengkak bukan sekadar mengganggu penampilan saja.
Ketika bengkaknya cukup parah, bisa sampai mengganggu kemampuan seseorang untuk melihat.
Apakah kondisi ini bisa menjadi masalah kesehatan yang serius?
Penyebab Mata Bengkak
Ada beberapa penyebab mata bengkak, mulai dari penumpukan cairan hingga infeksi pada mata yang parah.
Akan tetapi pada kebanyakan kasus, pembengkakan hilang dalam waktu 24 jam.
Mengatasi masalah mata yang bengkak juga bisa dilakukan dengan perawatan sederhana di rumah, sepertri mengompres mata.
Namun, semua tergantung dari penyebabnya.
Berikut ini kemungkinan penyebab mata bengkak yang mungkin terjadi:
1. Bintit

Melansir dari Medpark Hospital, bintitan adalah infeksi akut dan menyakitkan yang biasanya disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan pembengkakan pada kelopak mata atas atau bawah
Jenis bintit yang paling umum menginfeksi kelenjar air mata yang berada di dasar bulu mata.
Bintit juga terkadang terjadi di dalam kelopak mata karena kelenjar minyak yang terinfeksi.
Bintit biasanya diawali dengan benjolan merah, gatal, nyeri, dan bengkak.
Selama beberapa jam atau beberapa hari, mereka mulai menyerupai jerawat, dimana menjadi berkepala putih.
Dalam kebanyakan kasus, infeksi hanya menyerang satu kelenjar air mata atau minyak dan tidak memerlukan pengobatan.
2. Chalazion
Chalazion tampak seperti bintit, tetapi bukan infeksi.
Melansir dari Medical News Today, mata yang bengkak karena chalazion terjadi ketika kelenjar minyak di kelopak mata tersumbat.
Orang yang pernah mengalami satu kali cenderung lebih sering mengalami chalazion. Selain itu, benjolan juga bisa tumbuh cukup besar.
Meski begitu, chalazion jarang melukai. Mereka biasanya muncul sendiri setelah beberapa hari, seperti jerawat.
3. Alergi

Jika mata gatal, merah, berair dan disertai dengan kelopak mata yang bengkak, penyebabnya bisa jadi alergi mata.
Debu, serbuk sari, dan alergen umum lainnya dapat mengiritasi mata, memicu reaksi alergi, dilansir dari Web MD.
Alergi mata jarang berbahaya, tetapi bisa cukup mengganggu.
4. Kelelahan
Kelelahan bisa membuat kelopak mata menjadi bengkak.
Medical News Today menjelaskan, ketika seseorang lelah atau tidak cukup tidur, tubuh dapat menahan cairan, yang menyebabkan pembengkakan di sekitar mata. Ini sering disebut sebagai bengkak periorbital
Bengkak di pagi hari juga mungkin terjadi, terutama jika orang tersebut tidak tidur nyenyak. Kondisi ini muncul akibat adanya kantung mata.
5. Menangis
Menangis meningkatkan aliran darah ke area sekitar mata, menyebabkan pembuluh darah melebar.
Ini menyebabkan mata kemerahan dan pembengkakan, dilansir dari Healthline.
Kelopak mata bengkak yang terjadi setelah seseorang menangis juga bisa jadi akibat dari penumpukan cairan.
Selain itu, menggosok atau menyeka mata saat menangis dapat mengiritasi kulit halus di sekitarnya, memperburuk pembengkakan dan kemerahan pada mata.
6. Selulitis Orbital

MSD Manuals menjelaskan, selulitis orbital adalah infeksi jauh di dalam jaringan kelopak mata yang dapat menyebabkan mata menjadi bengkak.
Ini dapat menyebar dengan cepat dan seringkali sangat menyakitkan.
Bahkan luka kecil pun dapat memasukkan cukup banyak bakteri untuk memicu selulitis orbital.
Jika kelopak mata sangat nyeri, merah, bergaris, atau bengkak, seseorang harus mencari perawatan medis darurat.
7. Penyakit Graves
Penyakit graves adalah kelainan endokrin yang menyebabkan tiroid terlalu aktif.
Kondisi ini dapat menyebabkan tiroid secara keliru melepaskan sel untuk melawan infeksi yang tidak ada di mata, seperti yang dijelaskan pada laman JEC Eye Hospital.
Antibodi yang dilepaskannya dapat menyebabkan mata menjadi bengkak dan meradang.
8. Herpes Okuler
Herpes okuler adalah infeksi herpes di dalam dan sekitar mata juga dapat membuat mata menjadi bengkak.
Meskipun siapa pun dapat terkena herpes mata, namun penyakit ini paling sering terjadi pada anak-anak.
Herpes okuler dapat terlihat sangat mirip dengan pinkeye, tetapi tidak selalu menghasilkan lesi yang berbeda.
9. Blepharitis

Beberapa orang memiliki lebih banyak bakteri di dalam dan sekitar kelopak mata mereka daripada yang lain.
Bakteri ini dapat menyebabkan kondisi yang disebut blepharitis.
Biasanya blepharitis terjadi pada orang yang memiliki memiliki kelopak mata berminyak.
Beberapa orang dengan blepharitis merasakan kelopak mata yang nyeri dan meradang.
Blepharitis adalah kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan.
Namun, bisa saja tiba-tiba menjadi lebih baik atau sebaliknya, sehingga kondisinya menjadi parah.
10. Pink Eye (Konjungtivitis)
Konjungtivitis juga dikenal dengan pink eye adalah peradangan pada konjungtiva mata, yaitu jaringan tipis dan bening yang melapisi kelopak mata dan bola mata.
Orang dengan mata merah muda biasanya memiliki bola mata berwarna merah muda atau merah dan mungkin mengalami nyeri, gatal, dan kelopak mata yang bengkak.
Bentuk konjungtivitis yang paling umum adalah infeksi virus yang hilang dengan sendirinya setelah 7-10 hari.
Namun, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan konjungtivitis.
Kadang-kadang, alergi atau iritasi seperti parfum mengiritasi mata, menyebabkan konjungtivitis.
Cara Mengatasi Mata Bengkak

Sebagian besar pembengkakan di sekitar mata biasanya hilang dalam beberapa hari.
Namun seperti dikutip dari Cleveland Clinic, perawatan sederhana di rumah juga dapat membantu mengurangi pembengkakakan pada mata.
Beberapa perawatan tersebut yaitu:
1. Membilasnya
Coba bilas mata yang bengkak dengan air jika pembengkakan dikaitkan dengan keluarnya cairan.
Air dingin biasanya dapat membuat pembengkakan mata lebih terasa menenangkan, apalagi jika disebabkan oleh alergi.
2. Kompres
Coba gunakan kompres dingin untuk mengatasi mata yang bengkak.
Berbaring dan letakkan waslap yang telah dibasahi air di atas mata yang bengkak, Moms.
3. Tetes Mata
Jika Moms memiliki alergi dan mengalami mata yang bengkak, coba obat tetes mata dengan obat mata antihistamin.
Namun ingat, ini hanya jika Moms memiliki alergi.
4. Lepaskan Lensa Kontak
Jika Moms memakai lensa kontak, segera lepaskan.
Lensa kontak akan membuat mata yang bengkak semakin parah, lho.
Namun, jika perawatan di rumah tidak mengubah kondisi mata atau bahkan membuatnya menjadi semakin parah selama 24 hingga 48, dianjurkan untuk segera menghubungi dokter mata.
Kapan Harus ke Dokter?

Jika kondisi mata bengkak disertai tanda berikut ini segera kunjungi dokter seperti dijelaskan dalam laman Web MD:
- Merasa sakit di mata
- Penglihatan kabur
- Penglihatan menurun
- Melihat floaters (melihat bayangan seperti bintik atau garis yang melayang-layang di penglihatan)
- Merasakan sensasi bahwa ada sesuatu yang menempel di mata
Terlebih jika kondisi mata yang bengkak yang tak kunjung sembuh tentu memerlukan perhatian medis.
Kanker mata mungkin jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan mata terdorong ke depan, serta membuatnya tampak seperti kelopak mata bengkak padahal sebenarnya tekanan dari kanker.
Hanya dokter yang dapat mendiagnosis apa yang menyebabkan kelopak mata membengkak.
Bahkan beberapa orang memilih untuk segera mencari pengobatan medis agar bisa mendapatkan diagnosis dan antibiotik yang akurat.
Akan tetapi, perawatan di rumah mungkin membantu seperti yang sudah disebutkan.
Pemeriksaan Kesehatan Mata

Tidak ada salahnya jika Moms rutin memeriksa kondisi kesehatan mata.
Baik ketika pernah mengalami mata bengkak atau tidak.
Salah satu alasan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin adalah untuk memeriksa glaukoma, yang secara perlahan dapat merusak saraf optik.
Selain itu, pemeriksaan dini juga bermanfaat untuk melihat potensi katarak dini, dimana penyakit ini mampu mengaburkan lensa di mata dan juga memengaruhi penglihatan.
Pemeriksaan mata juga dapat mengungkapkan tanda-tanda penyakit sistemik, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, multipel sklerosis (MS), penyakit arteri karotis, dan limfoma.
Melansir dari Cleveland Clinic, merekomendasikan untuk menemui dokter mata sekali pada usia 20-an dan 2 kali pada usia 30-an, bahkan bagi orang yang tidak mengalami masalah penglihatan apa pun.
Meski tanpa gejala sakit mata, sebaiknya jalani pemeriksaan mata sekali dalam rentang Waktu:
- 2-4 tahun untuk usia 40-54 tahun
- 1-3 tahun untuk usia 55-64 tahun
- 1-2 tahun untuk usia 65 ke atas
Semoga mata Moms dan keluarga sehat selalu ya!
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/318219
- http://www.medparkhospital.com/zh-CN/disease-and-treatment/hordeolum
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/324215
- https://www.webmd.com/eye-health/eyelid-inflammation-blepharitis
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/swollen-eyes-from-crying
- https://www.healthline.com/health/swollen-eyes-from-crying
- https://www.msdmanuals.com/home/eye-disorders/symptoms-of-eye-disorders/eyelid-swelling
- https://jec.co.id/en/article/penyebab-mata-bengkak-dan-cara-untuk-mengatasinya
- https://health.clevelandclinic.org/puffy-eyes-what-causes-them-and-what-to-do-about-it/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Baca selanjutnya
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.