Melatih Anak Agar Bebas Cadel
Cadel merupakan kondisi saat anak tidak mampu melafalkan huruf dengan sempurna sesuai kaidah bahasa yang biasa digunakan. Kebanyakan anak yang cadel kesulitan melafalkan huruf S, Z, dan R dengan jelas.
Dorothy Dougherty dalam buku Teach me How to Say It Right: Helping Your Children With Articulation Problems, mengatakan bahwa umumnya anak bisa melafalkan “S” di usia 4,5 tahun dan melafalkan “r” saat berusia 5 tahun. Jadi, tak perlu khawatir bila dalam batas usia tersebut anak belum bisa melafalkan kedua huruf itu dengan fasih.
Namun, bagaimana bila setelah lewat masa 5 tahun anak masih melafalkan “S” dan “R” dengan cadel?
Latihan pelafalan kata “sulit” bisa jadi cara untuk membantu anak belajar melafalkan kata dengan baik dan benar. Begini caranya!
- Tatap wajah anak saat berbicara, agar anak melihat gerak mulut Moms. Anak akan meniru cara Moms membuka mulut dan mengucapkan kata yang Moms ucapkan.
- Ajarkan anak untuk memosisikan lidah dan giginya lebih dulu. Untuk melafalkan “S”, ajarkan anak untuk mendekatkan lidah dengan gigi depannya. Adapun untuk melafalkan “R”, posisikan lidahnya menjauh dari gigi.
- Perhatikan jarak saat berbicara dengan anak, sebaiknya tidak lebih dari 2 meter agar dia masih bisa melihat gerak bibir Moms. Sebisa mungkin, singkirkan suara-suara yang bisa mengganggu pendengaran anak seperti televisi dan radio saat mengajaknya bicara.
- Bicaralah secara perlahan, karena perbendaharaan kata anak masih terbatas sehingga ia butuh waktu untuk memahami perkataan Moms.
- Hindari bahasa bayi, misalkan mengucap kata susu menjadi “cucu”, anak adalah peniru ulung sehingga ia akan belajar berbahasa yang benar jika Moms pun berbahasa dengan baik dan benar.
- Buat permainan kata yang mengandung huruf “R” atau “S” , seperti meniru suara mobil “brum..brum..brum.”
- Jangan bosan untuk membetulkan saat anak berbicara cadel. Ulangi kata atau kalimat yang anak katakan dengan pelafalan yang benar. Bila perlu, beri tekanan pada kata-kata tertentu, terutama kata-kata yang masih sulit atau salah diucapkan anak.
- Narasikan dengan jelas apa yang Moms lakukan saat bermain atau melakukan kegiatan bersama anak. Untuk memperjelas maksud Moms, coba juga gunakan bahasa tubuh. Menurut penelitian di Universitas Chicago tahun 2009, penggunaan bahasa tubuh bisa meningkatkan kemampuan berbahasa anak.
- Jika latihan sudah cukup intensif, dan balita belum menunjukkan kemajuan, berkonsultasilah ke dokter untuk memeriksakan kondisi fisik anak, terutama lidah, rongga mulut juga telinga, sebelum memutuskan untuk membawa balita ke terapis.
Apakah anak Moms cadel? Lalu bagaimana Moms mengatasinya? Yuk berbagi di kolom komentar.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.