24 Januari 2018

Mendandani Balita Seperti Orang Dewasa, Positif atau Negatif?

Pertimbangkan dengan baik manfaat dan resikonya.

Mungkin Moms sekarang sering melihat di sosial media banyak orang tua yang mendandani anak seperti orang dewasa.

Para balita ini bahkan dibelikan baju dan aksesoris yang mahal, serta diajari cara berpose seperti orang dewasa pada umumnya di Facebook atau Instagram. Tidak tanggung-tanggung, biasanya barangnya pun bermerek mahal lho, Moms!

Sebenarnya apa ya alasan orang tua ini anak seperti orang dewasa, dan bukan seperti pada balita pada umumnya?

Budaya Pamer di Media Sosial

mendandani balita seperti orang dewasa positif atau negatif 1
Foto: mendandani balita seperti orang dewasa positif atau negatif 1
glitzmedia.co

Seperti yang kita tahu, media sosial berisi informasi yang bisa dilihat dengan mudah oleh siapapun. Namun, belakangan ini lebih sering disalahgunakan oleh sebagian besar orang sebagai ajang pamer untuk apa yang dimilikinya.

Alasannya bisa macam-macam, tapi sebagian besar melakukannya demi mendapatkan banyak like dan followers, serta dikenal banyak orang.

Nah, salah satu cara untuk mendapatkan like dan follower ini adalah dengan memamerkan gaya balita yang unik, gaya, serta berbeda dari balita kebanyakan. Beberapa orang tua bahkan mencoba ‘melangkah’ lebih jauh, dengan mendandani anak seperti orang dewasa lengkap dengan baju dan aksesorisnya.

Para orang tua ini beranggapan bahwa semakin si kecil terlihat dewasa, semakin banyak pula yang like dan followers yang mereka punya. Karena itulah kadang mereka tak segan untuk membeli banyak barang mewah untuk anaknya, dengan harapan dia bisa menjadi terkenal secara instan.

Baca Juga : Tips Memilih Baju Anak yang Modis

Dampak Mendandani Anak Seperti Orang Dewasa

mendandani balita seperti orang dewasa positif atau negatif 2
Foto: mendandani balita seperti orang dewasa positif atau negatif 2
cameoblogdotcom.wordpress.com

Pada tahun 2013, pemerintah Perancis resmi melarang program atau acara kontes kecantikan yang pesertanya adalah anak kecil. Ada beberapa alasan yang mendasari larangan ini, yang juga berhubungan erat dengan topik yang sedang kita bahas:

Pertama, para balita yang didandani layaknya orang dewasa ini rentan dijadikan sebagai objek seksual oleh para orang tuanya. Mereka dipakaikan baju ketat, sepatu high heels, makeup tebal dan berpose layaknya model orang dewasa. Tentu hal ini sangat tidak perlu dan akan jadi berbahaya jika dijadikan panutan oleh balita lain, bukan?

Kedua, kontes kecantikan ini akan mengganggu perkembangan tubuh dan otak balita. Sebuah riset yang dilakukan American Psychological Association mengatakan bahwa balita yang didandani seperti orang dewasa dan ikut kontes kecantikan beresiko tinggi mengidap gangguan makan, memiliki rasa percaya diri yang rendah, dan bahkan depresi.

Yang ketiga, gaya glamor dan berlimpah barang mewah akan membuat balita tumbuh dengan pola pikir yang salah. Mereka akan berpikir bahwa like dan follower adalah segalanya, dan hanya limpahan harta yang bisa membuat mereka bahagia. Akibatnya, mereka akan tumbuh menjadi pribadi materialistis dan sangat konsumtif.

Dandani & Lakukan Aktivitas Sesuai Umurnya

shutterstock 154240508
Foto: shutterstock 154240508
shutterstock.com

Sebenarnya tidak ada yang melarang jika Moms ingin mendandani si kecil seperti orang dewasa. Tapi coba perhatikan, apakah manfaatnya sepadan dengan resiko yang akan didapat?

Tentu Moms dan si kecil bisa terkenal dan mendapatkan ribuan like setiap harinya, tapi kalau balita jadi tidak bebas berekspresi dan beraktivitas sesuai dengan umurnya karena tuntutan gaya, bukan tidak mungkin dia bisa terkena gangguan makan atau bahkan depresi.

Dengan fokus pada penampilan fisik, perkembangan intelektual, emosional, dan spiritual balita jadi beresiko terganggu, sehingga balita beresiko tumbuh dengan sifat egois dan materialistis.

Jadi, rasanya tidak perlu mendandani anak seperti orang dewasa ya, Moms. Akan lebih baik jika kita mendandani balita sesuai dengan umurnya, seperti misalnya memakai baju yang lucu dan imut. Biarkan dia menjadi balita, dan jangan renggut masa kecilnya dengan memaksakan kehendak yang kita inginkan.

Bagaimana pendapat Moms mengenai fenomena ini?

(WA)

Sumber : babble.com, ktwsblog.net

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.