Mengapa Anak Perlu Mendapatkan Imunisasi Ulang?
Imunisasi adalah langkah penting yang harus Moms ambil untuk melindungi buah hati dari berbagai penyakit berbahaya. Imunisasi lengkap biasanya sudah Moms lakukan saat si kecil baru lahir hingga batita. Namun, apakah Moms sudah melakukan imunisasi ulang untuk buah hati?
Ada beberapa jenis imunisasi yang harus diulang saat anak beranjak lebih besar lho, Moms. Seberapa pentingkah imunisasi ulang untuk anak apa saja manfaatnya? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengapa Anak Harus Imunisasi Ulang?
Menurut para pakar vaksinasi dari University of Auckland di Selandia Baru, setiap jenis imunisasi memiliki ketahanan yang berbeda-beda. Tak ada jaminan bahwa sekali anak disuntik vaksin, maka ia akan kebal selamanya terhadap penyakit tersebut. Ini karena vaksin lama-lama akan hilang efeknya, apalagi dalam tubuh anak-anak.
Selain karena efeknya yang lama-lama hilang, berbagai bakteri serta virus penyebab penyakit juga mampu berevolusi jadi lebih ganas. Vaksin yang diberikan pada anak sewaktu masih bayi mungkin masih bisa melawan virus dan bakteri.
Namun, seiring berjalannya waktu virus dan bakteri tersebut beradaptasi dengan jenis vaksin yang lama. Akibatnya, imunisasi yang sudah diberikan jadi tak mempan lagi.
Oleh karenanya, para ahli terus mengembangkan macam-macam jenis imunisasi baru yang lebih kuat dan ampuh melawan virus atau bakteri. Inilah alasan Moms sebaiknya membawa anak ikut imunisasi ulang.
Jenis Imunisasi Apa Saja yang Sebaiknya Diulang?
Tak semua jenis imunisasi perlu diberikan beberapa kali sepanjang hidup si kecil. Beberapa vaksin sudah cukup kuat untuk menangkal penyakit hingga dua puluh tahun lebih. Lalu apa saja jenis imunsasi ulang untuk si kecil?
- Vaksin tifus
Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan anak berusia dua tahun ke atas untuk mendapatkan vaksin tifus (demam tifoid). Apalagi Indonesia adalah salah satu negara endemi (daerah berjangkitnya suatu penyakit secara mewabah) penyakit tifus.
Sedangkan bakteri penyebab penyakit tifus pada zaman sekarang sudah kebal terhadap obat antibiotik. Maka, WHO juga menganjurkan anak berusia di atas dua tahun untuk mendapatkan imunisasi ulang setiap tiga tahun sekali.
Baca juga: Kenali Gejala Tifus pada Anak Balita
- Vaksin tetanus
Vaksin tetanus adalah salah satu imunisasi wajib yang biasanya diberikan pada anak dengan rentang usia empat hingga tujuh tahun. Sesuai rekomendasi dari WHO, anak sebaiknya mendapat imunisasi tetanus ulang ketika memasuki usia remaja, yaitu 12 sampai 15 tahun.
Di rumah sakit atau Puskesmas tertentu, biasanya pemberian vaksin tetanus yang kedua akan dicampur dengan vaksin hepatitis B.
- Vaksin campak
Penyakit campak sangat mudah menular, apalagi kalau di lingkungan tempat tinggal atau di sekolah anak sudah ada beberapa orang yang kena campak. Pasalnya, penyakit ini bisa menyebar lewat udara.
Sesuai rekomendasi dari tim kesehatan masyarakat dari Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat, anak sebaiknya mendapatkan imunisasi ulang di usia empat sampai enam tahun. Ini karena vaksin yang pertama memang biasanya diberikan saat anak masih berusia 12 hingga 15 bulan (satu tahun).
Nah, itu dia tiga jenis imunisasi ulang untuk anak yang penting Moms perhatikan. Yuk, segera hubungi dokter anak untuk mengatur jadwal imunisasi ulang bagi si kecil.
<IA>
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.