Gemeretak Gigi Pada Anak, Bahayakah?
Jika suara mengorok mungkin tak lagi asing atau tak mengganggu Mama, mungkin suara gigi yang bergemeretak di malam hari bisa lain lagi ceritanya.
Suara gemeretak gigi ketika tidur yang disebut sebagai bruxims ini ada yang hanya samar-samar terdengar, tapi ada juga yang sampai membuat ngilu bagi yang mendengarnya. Banyak anak yang menggemeretakkan gigi mereka saat tidur, dan orang tua tidak menyadari sebagai hal yang bisa berpengaruh pada pertumbuhan gigi. Mama, ternyata kebiasaan menggemeretakkan gigi saat tidur ini dapat mengikis permukaan gigi, lho!
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Balita Rewel Saat Tumbuh Gigi
Penyebab bruxims bisa bermacam-macam. Bayi mungkin menggemeretakkan giginya hanya karena belum terbiasa dengan gigi yang baru tumbuh sehingga mulut mereka terasa berbeda. Sedangkan anak-anak yang lebih besar mungkin menggemeretakkan gigi secara tidak sadar karena adanya ketidaknormalan dalam struktur rahang atau kondisi mulut mereka.
Kebiasan ini sebaiknya memang disadari lebih awal agar bisa cepat dihentikan. Terutama karena bruxims bisa merusak email gigi. Apalagi lapisan di bawah email gigi sangat sensitif dan juga lebih rentan keropos, sehingga bisa berisiko cepat rusak atau malah membusuk.
Tangani Segera!
Coba perhatikan saat si kecil minum air es. Jika dia merasakan ngilu pada gigi-giginya, mungkin Mama harus sedikit bergadang untuk memperhatikannya saat tidur. Perhatikan apakah si kecil memang benar-benar beradu gigi saat tidur atau tidak. Namun, mengadu giginya ataupun tidak, jika si kecil mengeluh giginya ngilu, bawalah ia ke dokter gigi untuk diperiksa.
Kondisi gigi yang ngilu bisa disebabkan oleh gigi berlubang ataupun email yang terkikis. Nah, email gigi yang terkikis ini mungkin karena kebiasaannya menggemeretakkan gigi tersebut. Dokter akan memeriksa kondisi giginya untuk mengetahui lebih lanjut.
Untuk penanganan, bagi anak usia 4 tahun, ada dokter gigi yang menyarankan penggunaan pelindung mulut untuk menghilangkan suara gemeretak. Namun ada juga yang menyarankan untuk menunggu sampai gigi permanen mulai tumbuh di sekitar usia 6 atau 7 tahun. Pada usia tersebut, kebanyakan, kebiasaan gemeretak gigi ketika tidur bisa berhenti sendiri. Namun jika gigi permanen si kecil juga mulai menunjukkan gejala terkikis, dokter gigi mungkin akan memakaikannya pelindung mulut, kemudian merujuk si kecil untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis ortodonti.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.