Ini Penyebab Gumoh pada Bayi dan Cara Mengatasinya, Catat!
Jika Moms sering melihat bayi mengeluarkan cairan susu yang baru saja ditelannya, hal tersebut disebut sebagai gumoh. Namun Moms tidak perlu khawatir, karena gumoh tidak berbahaya.
Gumoh adalah hal yang umum terjadi pada bayi setelah menyusu. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh adalah aliran balik isi lambung ke dalam kerongkongan dan dikeluarkan melalui mulut yang berlangsung secara involunter.
Keadaan ini sering ditemukan pada bayi dan merupakan salah satu keluhan yang sering disampaikan oleh orang tua pada saat kunjungan ke dokter.
Bayi mengalami gumoh ketika dia terlalu banyak menelan udara saat menyusu atau ketika terlalu banyak minum susu. Dalam ilmu medis, istilah gumoh disebut refluks.
Baca Juga: Minum Antibiotik Saat Menyusui, Berdampakkah Pada Si Kecil?
Berdasarkan jurnal Gastroesophageal Reflux in Children, gumoh terjadi secara normal pada bayi, seringnya secara fisiologis dan akan memuncak pada usia 4 bulan. Namun keadaan ini bisa sembuh seiring dengan berjalannya waktu.
Lantas, sebenarnya apa penyebab gumoh pada bayi? Apakah gumoh berbahaya? Bagaimana cara mengatasinya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini.
Perbedaan Gumoh dan Muntah
Foto: Orami Photo Stock
Menurut dr. Frieda Handayani, Dokter Spesialis Anak, Rumah Sakit Pondok Indah, Moms harus bisa membedakan antara gumoh dan muntah, karena kedua hal ini tidaklah sama.
“Gumoh biasanya dikeluarkan tanpa paksaan, sedangkan muntah biasanya dengan paksaan dan disertai kontraksi otot perut,” jelas dr. Frieda.
Dokter Frieda mengatakan bahwa ketika muntah, akan terjadi kontraksi otot perut dan diafragma dengan kuat dan bertenaga.
Baca Juga: Redakan Diare dan Muntah pada Bayi dengan Makanan Ini
Bukan hanya itu saja, muntah juga biasanya disebabkan kerena berbagai hal seperti infeksi, adanya sumbatan pada usus, atau akibat efek kimia (obat).
Sedangkan saat mengalami gumoh, tidak akan ada reaksi apa-apa yang terjadi pada bayi. Si Kecil akan berada dalam kondisi nyaman.
Penyebab Gumoh pada Bayi
Foto: eatright
Gumoh pada bayi sebenarnya bukan serta merta karena bayi merasa kekenyangan, melainkan ada faktor lain yang mendasarinya. Apa saja penyebab gumoh pada bayi? Berikut ulasannya.
1. Isi Lambungnya Naik
Penyebab gumoh pada bayi yang utama adalah karena isi lambungnya naik. Hal ini wajar saja, karena cincin otot yang berada di kerongkongan dan lambung bayi, belum bisa menutup dengan sempurna, sehingga susu yang dikonsumsi bayi akan kembali ke kerongkongan.
Jadi bayi tetap rawan mengalami gumoh hingga mekanisme otot sphincter tersebut mampu berfungsi maksimal, biasanya setelah berusia 1 tahun.
Hal ini wajar terjadi, terutama pada bayi yang usianya baru beberapa minggu. Kondisi ini disebabkan sistem pencernaan yang belum berkembang secara sempurna.
Biasanya, gumoh pada bayi akan berkurang hingga berhenti dengan sendirinya ketika ia sudah berusia 4-5 bulan.
2. Efek Kekenyangan
Kapasitas lambung bayi baru lahir rata-rata masih kecil, sekitar 1 ons saja per tiap kg berat tubuhnya. Nah, bila bayi diberikan asupan yang melebihi kapasitas tersebut, tak heran bila kemudian ia mengalami gumoh.
Untuk itu, usahakan memberi Si Kecil susu yang volumenya tak melebihi kapasitas lambungnya. Biasakan untuk menyendawakan bayi setelah menyusu.
Baca Juga: Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?
3. Alergi Susu
Penyebab gumoh pada bayi yang lainnya karena Si Kecil memiliki intoleransi atau alergi terhadap susu yang diminumnya, biasanya susu formula tertentu atau susu sapi.
Bila ibu merasa bahwa inilah alasan kenapa bayi sering gumoh, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter.
4. Perlekatan Kurang Baik
Penyebab gumoh pada bayi selanjutnya adalah perlekatan yang kurang baik saat menyusu.
“Penyebab gumoh pada bayi bisa karena sistem perlekatan pada payudara yang kurang baik. Bayi yang menyusu dengan baik tidak akan rewel dan proses menyusui akan menjadi menyenangkan. Jika ada yang tidak beres dengan proses pelekatan, sebaiknya segera mengunjungi dokter laktasi,” ujar dr. Aini, konselor laktasi yang saat ini aktif praktik di RSIA Permata Bekasi dan RSIA Kemang Medical Care, saat berbincang-bincang melalui Kulwap Orami Community.
Namun, jika gumoh terjadi terlalu sering, sehingga menyebabkan penurunan berat badan pada Si Kecil dan membuat ia menjadi mudah rewel, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Hal ini bisa menjadi tanda pada gangguan kesehatan tertentu.
Baca Juga: 4 Masalah Pencernaan yang Paling Sering Diderita Bayi
Tips Meredakan Gumoh pada Bayi
Foto: Orami Photo Stock
Untuk Moms yang khawatir dan ingin meredakan gumoh yang terjadi pada Si Kecil, coba beberapa tips di bawah ini yuk.
1. Jangan Memberikan Susu Berlebihan
Jika Si Kecil sering gumoh, Moms bisa mencegah dan meredakannya dengan tidak memberikan anak susu secara berlebihan.
“Disarankan untuk memberi anak susu dalam jumlah sedikit namun sering,” jelas dr. Frieda.
Jangan memaksa Si Kecil untuk terus makan atau minum susu jika sudah terlihat kenyang.
2. Sendawakan Anak setelah Minum Susu
Mungkin terdengar agak aneh, namun cara ini sangat disarankan dan efektif meredakan gumoh. Moms jangan lupa untuk sendawakan Si Kecil setiap usai menyusu.
Baca Juga: Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?
3. Posisikan anak untuk Tegak
Jangan biarkan anak bermain dengan aktif setelah diberikan susu. Usahakan untuk membuat bayi duduk tegak setelah menyusu meskipun hanya sebentar. Misalnya posisikan anak dalam keadaan tegak (selama 5-10 menit). Tepuk punggung bayi dengan lembut dan perlahan hingga ia bersendawa.
Menurur dr. Frieda, hal ini akan sangat membantu proses pencernaan Si Kecil.
4. Posisikan Bayi dengan Tepat
Pastikan seluruh bibir Si Kecil menutup puting susu serta daerah berwarna hitam di sekitarnya (aerola) sehingga mengurangi kemungkinan udara yang masuk dan tertelan bayi selama menyusu.
Itulah beberapa penyebab gumoh pada bayi yang perlu Moms ketahui. Jangan khawatir dan bantu bayi redakan gumoh dengan beberapa cara di atas juga ya Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.