Saat Pandemi, Memeluk Bayi Pun Ada Caranya
Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama berbulan-bulan di hampir seluruh negara di seluruh dunia.
Salah satu hal mahal yang selama ini tidak bisa sering dilakukan adalah kontak fisik, termasuk memeluk.
New York Times bahkan menulis cerita tentang orang-orang yang berusaha keras untuk mendapatkan pelukan dari orang yang dicintai dan menjadi viral dalam beberapa pekan terakhir karena alasan yang jelas.
Salah satunya dengan menggunakan tirai pelukan plastik yang diciptakan seorang anak berusia 10 tahun, agar bisa merasakan pelukan neneknya untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.
Sebuah jajak pendapat oleh Morning Consult / POLITICO pada Mei mengajak hampir 2.000 orang.
Hasilnya menunjukkan bahwa banyak orang melihat pelukan seseorang di luar rumah sebagai aktivitas berisiko lebih rendah daripada pergi ke pertandingan baseball stadion atau memasak di luar ruangan berisi 20 orang.
Baca Juga: Ternyata Ini Manfaat Pelukan Bagi Perkembangan Anak
Yang menarik, para ahli setuju dengan pendapat tersebut.
Elizabeth Stuart, seorang profesor di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg, mengatakan, ada bukti yang menunjukkan bahwa interaksi yang sangat berisiko adalah ketika berada di ruang tertutup selama lebih dari 15 menit dengan seseorang yang terinfeksi.
"Jadi, pelukan yang dilakukan saat menggunakan masker dan cuci tangan sesudahnya mungkin berisiko rendah,” jelasnya.
Hal serupa dikatakan oleh Linsey Marr, seorang ilmuwan aerosol di Virginia Tech. "Jika Anda tidak berbicara atau batuk sambil berpelukan, risikonya sangat rendah," terangnya.
Baca Juga: 4 Cara Mengurangi Kecemasan di Tengah Pandemi COVID-19
Bagaimana Aturan Memeluk Bayi Saat Pandemi?
Foto: Orami Photo Stock
Banyak manfaat berpelukan, terutama saat pandemi. Namun, ada beberapa aturan memeluk bayi saat pandemi yang harus dilakukan.
"Sentuhan penuh kasih sayang adalah bagaimana sistem biologis kita berkomunikasi satu sama lain bahwa kita aman, bahwa kita dicintai, dan bahwa kita tidak sendirian," kata Linsey
Moms bisa melakukannya dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tindakan pencegahan.
Ada beberapa hal sebagai aturan memeluk bayi saat pandemic yang disarankan oleh ahli yang dapat Moms ikuti.
- Pakai masker. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar semua orang memakai masker saat berada di depan umum untuk menjaga agar wajah tertutup dapat mencegah penyebaran virus. Itu juga berlaku saat melakukan pelukan.
- Peluklah di luar. Bukti menunjukkan bahwa coronavirus menyebar lebih mudah di ruang tertutup, jadi Nenek memeluk Si Kecil di luar ruangan.
- Jangan bicara atau batuk sambil berpelukan. Penyakit ini ditularkan melalui tetesan pernapasan yang dikeluarkan saat batuk atau berpelukan, jadi pastikan untuk tidak melakukannya dalam jarak dekat.
- Lakukan secara singkat. Semakin lama pelukan, semakin banyak waktu untuk menularkan virus.
- Jangan menangis dan mengusap hidung. Lebih banyak cairan berarti lebih banyak risiko, jadi tahan air mata walaupun sepertinya akan ada beberapa pelukan emosional.
- Arahkan wajah dari bayi. Mulut dan hidung adalah tempat coronavirus dapat dikeluarkan dan dibawa masuk. Untuk meminimalkan risiko keduanya, arahkan wajah menjauh dari bayi.
- Cuci tanga sebelum dan sesudahnya.
Ahli epidemiologi Universitas Chicago, Dr. Emily Landon mengatakan, risikonya akan sepadan.
"Kupikir itu mungkin baik-baik saja, tapi aku tidak bisa berjanji itu berlaku untuk semua orang. Tapi untukku, itu mungkin layak untuk dipertaruhkan," kata Emily.
Aturan memeluk ini bisa dilakukan terutama saat memeluk bayi selama pandemi.
Baca Juga: 9 Istilah Selama Pandemi COVID-19, Moms Sudah Tahu Semuanya?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.