Cek Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Gigi Berantakan
Gigi berantakan tak hanya membuat kita merasa tidak nyaman, tapi juga menjadi permasalahan yang bisa mengganggu penampilan dan mengurangi rasa percaya diri.
Memiliki gigi yang tertata rapi merupakan dambaan semua orang, tapi pada kenyataannya tidak semua gigi bisa tumbuh dengan rapi.
Gigi berantakan dalam dunia medis disebut dengan maloklusi.
Maloklusi secara umum terbagi menjadi tiga bagian, yakni yang ditandai dengan gigi atas yang tumpang tindih dengan bagian bawah, gigi tonggos di mana gigi dan rahang atas lebih maju dibanding rahang dan gigi bawah, dan rahang yang maju ke depan hingga gigi bawah lebih maju dibanding gigi dan rahang atas.
Baca Juga: Cari Tahu Jenis Behel Gigi, Fungsinya dan Tahapan Pemasangannya!
Gejala Gigi Berantakan
Foto Ilustrasi Gigi Berantakan (airwayandsleepgroup.com)
Gejala dari gigi berantakan sebenarnya bisa dilihat secara kasat mata, apalagi jika kasusnya sudah parah.
Moms bisa melihat struktur gigi menjadi sangat berantakan. Tapi jika gejalanya masih ringan, ada beberapa hal yang bisa kita lihat, yaitu:
1. Gigi Berjejal
Gejala gigi berantakan yang pertama adalah gigi yang berjejal atau yang disebut dengan nama overcrowding. Gejala ini menjadi yang paling umum.
Jadi gigi akan saling tumpang tindih satu sama lain sehingga membuat ruang terbatas untuk gigi lain yang tumbuh. Contoh gigi berjejal adalah gigi gingsul.
2. Gigi Tonggos
Moms pasti tahu gejala gigi tonggos.
Bagian gigi akan terlihat lebih maju sehingga jarak horizontal antara ujung gigi atas dan bawah tidak sama atau overjet.
Gigi tonggos bisa mengakibatkan gangguan makan dan berbicara.
Baca Juga: Sebelum Pasang Gigi Palsu, Simak Dulu 12 Fakta Penting Ini
3. Gigi Berlebih
Gigi berlebih adalah gigi berjarak antara ujung gigi atas dan gigi bawah. Jarak ini menyebabkan gigi atas terlalu turun ke bawah dan mengakibatkan gigitan terlalu dalam.
Gigi berlebih disebut dengan nama overbite.
4. Gigi Silang
Gigi silang atau crossbite adalah posisi gigi yang tertukar karena posisi gigi atas lebih masuk daripada gigi bawah.
Gigi silang bisa terjadi pada bagian gigi mana saja. Mulai dari gigi depan, kiri, hingga kanan.
Baca Juga: Mengenal Abses Gigi, dari Gejala hingga Penanganannya
5. Susunan Gigi Renggang
Spacing atau gigi renggang adalah kondisi gigi berantakan di mana terdapat celah lebar di antara gigi. Jadi antar satu gigi dengan gigi lainnya tidak bisa rapat.
Jika gigi renggang terdapat pada bagian depan maka sebutannya adalah diastema.
6. Gigitan Terbuka
Gigitan terbuka menjadi salah satu gejala gigi berantakan.
Gigitan terbuka ini pada bagian atasnya sama sekali tidak menyentuh gigi bawah. Sebabnya ada celah lebar di antara keduanya.
7. Gigi Tidak Tumbuh Sepenuhnya
Gigi tidak tumbuh sepenuhnya atau yang dinamakan dengan sebutan impaksi gigi adalah kondisi umum di mana gigi tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh.
Hal ini disebabkan adanya lekung rahang yang kecil atau posisi benih gigi yang miring.
Baca Juga: Ingin Cabut Gigi? Simak Kisaran Biayanya, Hingga Proses dan Perawatannya
8. Gigi Ompong
Gejala gigi berantakan yang terakhir adalah gigi ompong.
Gigi ompong adalah kondisi di mana tidak ada gigi pada area yang seharusnya.
Dengan adanya gigi ompong maka akan timbul pergeseran di gigi-gigi sebelahnya.
Penyebab Gigi Berantakan
Foto Ilustrasi Penyebab Gigi Berantakan (www.springtownsmilestx.com)
Jika sudah tahu gejalanya, sebenarnya apa sih yang bisa menyebabkan gigi berantakan? Ada 8 penyebab gigi berantakan, yaitu:
1. Tekanan Gigi Atas dan Bawah
Penyebab gigi berantakan yang pertama adalah adanya tekanan pada gigi atas dan bawah.
Jika gigi terlalu sering mendapatkan tekanan, maka bisa menyebabkan pembengkakan pada ligamen tempat gigi tumbuh.
Pembengkakan ligamen ini bisa membuat jaringan penyokong gigi melonggar sehingga gigi akan mudah bergeser atau berubah posisi.
Baca Juga: Mengenal Posisi Gigi Miring pada Gigi Bungsu, Tidak Harus Selalu Dioperasi!
2. Bruxism
Bruxism merupakan kondisi di mana seseorang terbiasa untuk menggemeretakkan giginya pada saat tertidur di siang hingga malam hari.
Kondisi ini umumnya tidak Moms sadari, tapi justru disadari oleh orang di sekitar.
Jadi sebaiknya Moms bertanya pada orang di sekitar kalau Moms memiliki bruxism atau tidak.
3. Usia
Faktor usia memang tidak bisa dilepaskan dari penyebab gigi berantakan. Lapisan gigi akan mulai terkikis pada saat usia seseorang semakin tua.
Lapisan luar gigi memiliki sifat paling keras dan bisa melindungi gigi. Lapisan ini akan menipis seiring bertambahnya usia.
Dengan menipisnya lapisan gigi, maka struktur gigi juga akan melemah sehingga mudah bergeser.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Korejat, Termasuk Obat Sakit Mata dan Sakit Gigi yang Alami
4. Berkurangnya Jumlah Gigi
Berkurangnya jumlah gigi memang tidak bisa kita hindari.
Jumlah gigi yang berkurang bisa merusak struktur gigi sehingga jadi berantakan.
Dengan berkurangnya gigi, maka gigi yang ada didekatkan akan mencoba mengisi kekosongan tersebut sehingga mengakibatkan gigi menjadi miring hingga bergeser.
5. Pembusukan Gigi
Pembusukan pada gigi juga dapat menjadi penyebab gigi berantakan.
Pasalnya gigi yang busuk atau berlubang akan membuat kondisi gigi di sekitarnya juga ikut memburuk. Tak terkecuali kondisi gusi dan tulang.
Rusaknya bagian tulang yang bisa menahan posisi gigi akan mengurangi kekuatan gigi sehingga gigi menjadi lebih longgar dan mudah bergeser.
6. Genetik
Faktor genetik atau keturunan bisa menjadi penyebab gigi berantakan.
Hal ini dikarenakan rahang seseorang cenderung akan mengikuti bentuk dari ayah atau ibunya.
Bagi pemilik rahang yang terlalu besar atau yang terlalu kecil bisa berpotensi memiliki gigi yang berantakan.
Baca Juga: Karang Gigi Lepas Sendiri, Berbayahakah?
7. Kebiasaan
Menurut sebuah jurnal penelitian yang berjudul Prevalensi Kebiasaan Buruk sebagai Etiologi Maloklusi, dijelaskan kalau salah satu penyebab gigi berantakan bisa dikarenakan kebiasaan buruk seseorang.
Kebiasaan buruk ini bisa berupa sering menggemeretakkan gigi, mengunyah dengan gusi, menggigit kuku, dan lain sebagainya.
8. Lingkungan
Penyebab lain dari gigi berantakan adalah karena faktor lingkungan.
Faktor lingkungan ini seperti seperti seperti sering ikut-ikutan makan makanan manis bersama dengan teman saat nongkrong, hingga jarang periksa gigi.
Baca Juga: Anak Menelan Pasta Gigi saat Menyikat Gigi, Berbahayakah?
Cara Mengatasi Gigi Berantakan
Foto Ilustrasi Cara Mengatasi Gigi Berantakan (eastrosedental.com)
Jika gigi Moms berantakan, tak perlu khawatir karena ada beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu:
1. Memasang Kawat Gigi
Cara mengatasi gigi berantakan yang pertama adalah dengan memasang kawat gigi.
Pemasangan kawat gigi sangat membantu untuk meratakan gigi serta menyelaraskan tulang rahang yang tidak normal.
Pemasangan kawat gigi ini bisa dilakukan selama 1 tahun lebih hingga gigi menjadi rapi.
2. Melakukan Pencabutan Gigi
Cara mengatasi gigi berantakan yang lainnya adalah dengan melakukan pencabutan gigi.
Pencabutan gigi sangat diperlukan jika ada gigi gingsul atau gigi yang tumpang tindih hingga gigi yang busuk atau berlubang.
Dengan melakukan pencabutan gigi, maka gigi yang ada di sekitarnya bisa tumbuh dengan lebih baik dan pastinya menjadi lebih rapi.
Baca Juga: 5 Penyebab Gigi Keropos di Usia Muda, Yuk Cari Tahu!
3. Memasang Gigi Palsu
Salah satu cara mengatasi gigi berantakan adalah dengan memasang gigi palsu.
Pemasangan gigi palsu pada bagian gigi yang kosong akan membuat gigi bisa tertata dengan lebih baik.
4. Hentikan Kebiasaan Buruk yang Merusak Gigi
Moms juga bisa menghentikan kebiasaan buruk yang bisa merusak gigi seperti menggigit kuku, kebiasaan tidur, menggemeretakkan gigi, mengatur postur tubuh yang baik saat berada depan layar komputer, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Gigi Susu Tanggal? Berikut Ini Penjelasannya!
5. Selalu Menjaga Kesehatan Gigi
Cara mengatasi gigi berantakan yang terakhir adalah dengan selalu menjaga kesehatan gigi.
Moms bisa menyikat gigi secara rutin sebanyak dua kali sehari, menggunakan benang gigi, hingga berkumur dengan menggunakan obat kumur.
Bagaimana menurut Moms penjelasan mengenai gigi berantakan di atas? Semoga sudah lengkap dan bermanfaat bagi Moms ya!
- https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/malocclusion-of-teeth
- https://www.healthline.com/health/malocclusion-of-teeth
- https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/crooked-teeth
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553375/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.