Ciri-Ciri dan Cara Mengatasi Suami Puber Kedua
Pubertas kedua pada laki-laki biasa dikenal juga dengan nama andropause. Tetapi pubertas kedua ini bukannya meningkatkan hasrat seksual pria, namun malah menguranginya, seperti fungsi organik lainnya.
Ketika pria sedang melalui tahap "pubertas kedua" sering memulai semacam konfrontasi emosional, di mana perasaan malu dan frustrasi mengambil alih momen keintiman pasangan. Bagaimana kondisi ini mempengaruhi pria?
Baca Juga: 6 Hal Yang Perlu Diketahui tentang Seks Menjelang Menopause
Sangat penting bagi Moms untuk mengingat bahwa kondisi ini adalah proses alami yang merupakan bagian dari proses penuaan manusia dan di mana akan ada banyak perubahan baik fisik maupun emosional.
Tanda Suami Mengalami Puber Kedua
Di bawah ini akan dijelaskan beberapa tanda yang mungkin menunjukkan bahwa suami Moms sedang melalui pubertas kedua.
1. Perubahan Fisik
Foto: womansday.com
Sehubungan dengan perubahan fisik, rendahnya hormon testosteron akan menyebabkan kelemahan otot, kekuatan tulang berkurang, berkurangnya potensi seksual, penurunan kekuatan dan jumlah ejakulasi.
Selain itu, kulit juga menjadi kering dan keriput, keringat di malam hari, dan juga peningkatan kadar kolesterol.
Baca Juga: Penyebab & Pengobatan Kurang Hormon Testosteron Pada Pria
2. Perubahan Emosional
Foto: Orami Photo Stocks
Ketika kita berbicara tentang perubahan emosional, yang dimaksudkan di sini adalah bahwa biasanya kondisi ini memengaruhi harga diri suami Moms yang mengalaminya.
Hal ini dikarenakan pria merasa tidak mampu untuk menyenangkan diri sendiri dan keinginan pasangan selama berhubungan seksual.
Berdasarkan jurnal Andropause, gejala-gejala gangguan emosional di kalangan suami termasuk kemurungan, lekas marah, gugup, depresi, jengkel, merasa lelah, konsentrasi yang buruk, memori yang menurun, manajemen stres yang lebih buruk dan teknik koping yang berhubungan dengan stres, bisa juga mengalami gangguan mood yang berkepanjangan.
3. Tanda Lainnya yang Mungkin Dialami
Foto: triadjournal.com
Tanda pubertas kedua lainnya yang mungkin dialami oleh suami kita seperti mengalami payudara bengkak atau terasa lunak, ukuran testis yang menurun, atau rambut rontok. Kadar testosteron yang rendahpada pria juga dikaitkan dengan osteoporosis.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Osteoarthritis sejak Dini
Hal ini merupakan kondisi di mana tulang kita menjadi lemah dan rapuh. Ini adalah gejala yang jarang terjadi.
Mengatasi Pubertas Kedua Suami
Foto: completeneurologicalcare.com
Apakah ada cara untuk mengatasinya? Bagaimana Moms bisa membantu suami? Perawatan pertama yang bisa dilakukan seperti suntikan intramuskuler, konsumsi obat oral dan aplikasi gel pada perut dan bahu.
Semua ini dilakukan dengan tujuan untuk mengisi kembali hormon testosteron yang hilang.
Terapi untuk mengatur kadar testosteron dapat menjadi pilihan, namun, perlu untuk mempertimbangkan ukuran dan kondisi prostat suami kita, karena banyak dari prosedur ini malah merangsang perkembangan kanker.
Baca Juga: Kanker Prostat VS Infertilitas Pria
Untuk mendukung suami melalui pubertas kedua ini, Moms terlebih dahulu harus mendapatkan informasi cukup tentang kondisi yang dialami oleh suami kita.
Dukungan untuk pasangan akan memperkuat hubungan antara kita berdua dan karenanya dapat menikmati hidup secara normal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.