Mengenal Play Therapy, Terapi Bermain untuk Mengatasi Masalah Psikologis Anak
Bermain adalah dunia Si Kecil. Bahkan, kegiatan ini bisa dijadikan bentuk terapi untuk anak yang disebut terapi bermain atau play therapy. Yuk, Moms, mengenal play therapy lebih jauh!
Permainan terapeutik, termasuk play therapy, adalah disiplin ilmu yang konon sudah ada sejak tahun 1919 dan berdasarkan sejumlah teori psikologi.
Terapi bermain menggunakan bermacam-macam teknik bermain dan seni kreatif. Tujuannya untuk mengatasi kondisi psikologis dan emosional ringan, sedang, hingga kronis yang menimbulkan masalah perilaku dan/atau membuat Si Kecil tidak menyadari potensinya.
Terapi bermain memang terlihat seperti kegiatan bermain biasa. Namun, dari kegiatan ini, terapis terlatih bisa mengamati dan mendapat pemahaman terkait masalah Si Kecil.
Baca Juga: Terapi Kesehatan untuk Pernapasan Si Kecil
Terapis lalu dapat membantu anak mengenali emosinya dan mengatasi trauma. Melalui bermain, Si Kecil bisa memelajari cara menghadapi masalah dan mengarahkan perilakunya menjadi lebih baik.
Meski play therapy bisa diterapkan untuk semua umur, biasanya terapi ini digunakan untuk anak-anak usia 3-12 tahun. Penelitian yang dilakukan Play Therapy United Kingdom (PTUK) menyebutkan bahwa 71% anak yang dirujuk ke terapi bermain menunjukkan perubahan positif.
Mengenal Play Therapy dan Cara Kerjanya
Foto: Pixabay from Pexels
Lingkungan yang aman, rahasia, dan penuh perhatian diciptakan untuk memungkinkan Si Kecil bermain dengan batasan sesedikit mungkin. Meski namanya terapi, tidak ada obat-obatan yang dilibatkan.
Terapi bermain bisa dijalankan tanpa arahan (Si Kecil yang memutuskan apa yang dilakukan di sesi terapi), dengan arahan (terapis yang menentukan), atau campuran keduanya.
Beberapa anak mungkin tampak ragu di awal, tapi lambat laun kepercayaan pada terapis akan tumbuh. Saat Si Kecil mulai percaya diri dan ikatan dengan terapis menguat, anak akan menjadi lebih kreatif dan lebih verbal saat bermain.
Baca Juga: Hydrotherapy atau Terapi Air, Manfaatnya Banyak untuk Perkembangan Bayi!
Satu sesi biasanya berlangsung selama 30-45 menit. Terapi bisa dilakukan secara individu maupun dalam kelompok. Teknik yang biasa dilakukan adalah:
- Visualisasi kreatif
- Terapi cerita
- Drama – bermain peran
- Boneka peraga dan topeng
- Bermain pasir
- Menggambar
- Musik
- Menari dan bergerak
- Bermain tanah liat
Banyak yang bisa diungkap dari cara Si Kecil berinteraksi dengan mainan yang berbeda-beda dan bagaimana perubahan perilakunya dari sesi ke sesi.
Si Kecil bisa menggunakan mainan untuk memeragakan ketakutan dan kecemasan, untuk menenangkan diri, maupun untuk menyembuhkan dan mengatasi masalah.
Manfaat Play Therapy
Foto: Skitterphoto from Pexels
Terapi bermain hadir karena sebagian anak tidak dapat memproses emosi mereka sendiri atau menjelaskan masalah mereka kepada orang tua atau orang dewasa lain. Terapi bermain khususnya efektif untuk anak-anak yang tidak bisa atau tidak ingin membicarakan masalah mereka.
Menurut situs web Healthline, beberapa potensi manfaat terapi bermain adalah:
- Lebih bertanggung jawab atas perilaku tertentu
- Mengembangkan strategi menghadapi masalah dan keterampilan memecahkan masalah secara kreatif
- Menghargai diri sendiri
- Empati dan menghargai orang lain
- Mengurangi kecemasan
- Belajar benar-benar merasakan dan mengekspresikan perasaan
- Keterampilan sosial lebih kuat
- Hubungan keluarga lebih kuat
- Mendorong penggunaan bahasa
- Meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar
Jika Si Kecil terdiagnosis penyakit mental atau fisik, play therapy tidak menggantikan obat-obatan atau treatment lain yang dibutuhkan. Terapi bermain bisa digunakan sendiri maupun bersama terapi lain.
Baca Juga: Akhirnya Hamil setelah 3 Bulan Terapi PCOS, Begini Perjuangannya Fitrop
Kondisi yang Bisa Diatasi dengan Play Therapy
Foto: Sharon McCutcheon from Pexels
Beberapa studi mengindikasikan bahwa 20% anak memiliki beberapa jenis masalah psikologis. Sekitar 70% di antaranya terbantu dengan penggunaan terapi berbasis psikologi seperti bermain dan seni kreatif.
Terapi bermain berguna untuk anak yang…
- Tidak menyadari potensi akademik maupun sosialnya secara penuh
- Sering bermimpi buruk atau terganggu tidurnya
- Berisiko atau sudah dikeluarkan dari sekolah
- Mengalami trauma
- Mengalami kekerasan emosional, fisik, maupun seksual
- Anak adopsi atau anak angkat
- Menderita karena orang tua berpisah atau cerai
Baca Juga: Hipnoterapi, Bisakah Mengatasi Infertilitas?
- Mengalami cemas, stres, atau fobia
- Mengalami kedukaan atau kehilangan
- Menarik diri atau terus menerus murung
- Sakit, cacat, atau autis
- Sulit berteman
- Sering bertengkar dengan teman atau saudara
- Mem-bully orang lain atau menjadi korban bullying
- Menunjukkan perilaku yang tidak layak
- Tidak mau bermain
Ukuran keparahan masalah emosi, perilaku, dan mental anak akan diperoleh melalui pengisian kuesioner sederhana yang memiliki 25 pertanyaan.
Setelah lebih mengenal play therapy, apakah Moms merasa Si Kecil perlu menjalani terapi tersebut?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.