6 Cara Menghadapi Kekerasan dalam Rumah Tangga
Dalam pernikahan, dibutuhkan kesiapan dan kemauan dua belah pihak untuk saling mencintai, menghormati, dan menghargai. Tapi, apabila satu pihak saja yang berusaha demikian, tentu hubungan pernikahan jadi tidak sehat.
Apalagi jika ada kekerasan dalam rumah tangga. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan lama-lama karena selain membuat fisik lemah, batin dan mental pun lama-lama ikut sakit.
Terkadang, perpisahan memang jadi jalan keluar dan perlu diingat bahwa tidak semua perpisahan itu buruk, Moms.
Menghadapi Kekerasan dalam Rumah Tangga
Apabila Moms berada dalam rumah tangga yang penuh kekerasan dan tidak tahu bagaimana harus keluar, berikut ini cara-caranya.
1. Sadari Adanya Kekerasan
Foto: pexels.com
Untuk bisa keluar dari kondisi kekerasan dalam rumah tangga, tentu harus ada kesadaran dari diri Moms sendiri kalau Moms sedang mengalami pelecehan. Dalam pernikahan, ada banyak jenis kekerasan atau pelecehan yang terjadi.
Tidak hanya kekerasan fisik saja, tapi kekerasan pun bisa terjadi dalam bentuk emosional.
Contoh kekerasan emosional dan verbal adalah penghinaan, intimidasi, suka mengendalikan, dan kekerasan finansial, seperti mengendalikan keuangan Moms, mengambil gaji Moms, atau membatasi jam kerja Moms.
Baca Juga: Tanpa Sadar, 6 Tindakan Ini Juga Termasuk Kekerasan dalam Rumah Tangga
2. Sadari Itu Bukan Kesalahan Moms
Foto: pixabay.com
Kekerasan bukan kesalahan korban. Sayangnya, kebanyakan korban kekerasan bertahan dalam rumah tangga karena merasa memang itu salahnya dan ia pantas diperlakukan demikian.
Untuk itu, Moms harus berhenti mencari alasan pembenaran bagi pelaku.
Tidak peduli seberapa sering Moms berpikir kalau Moms bersalah, tapi Moms tidak pantas dipukul, dihina, dikendalikan, atau dimanfaatkan.
Seringnya, pelaku sendiri yang bisa memanipulasi keadaan sehingga terlihat bahwa korban adalah pihak yang salah.
3. Dokumentasikan Segalanya
Foto: pexels.com
Mendokumentasikan pelecehan sangat penting dalam rumah tangga, apalagi jika Moms memiliki anak.
Dokumen ini tentu saja untuk dijadikan bukti dan jaminan kalau Moms dan anak-anak bisa mendapatkan perlindungan yang memadai.
Dokumentasi bisa berupa jurnal yang berisi hal-hal detail, juga rekaman audio dan video yang bisa memberikan bukti lebih nyata.
Apabila Moms dilecehkan secara fisik yang menyebabkan memar atau luka, ambil foto dan buat catatan medis.
Bukti ini pun bisa dijadikan bahan pembelaan yang kuat jika suatu hari Moms menghadapi pelaku di pengadilan.
Baca Juga: Waspadai 4 Tindakan yang Termasuk Kekerasan dalam Rumah Tangga Ini
4. Sediakan Tas dan Uang Darurat
Foto: pixabay.com
Jika Moms tinggal bersama orang yang suka melakukan kekerasan, Moms harus mempersiapkan tas dan uang darurat.
Letakkan tas dan uang ini di tempat tersembunyi, atau di rumah sahabat atau di kantor. Moms tidak pernah tahu kapan keadaan bisa mengancam nyawa.
Apabila keadaan seperti ini terjadi, dengan tas dan uang darurat yang sudah disediakan, Moms tidak perlu repot-repot lagi mencari barang-barang penting saat terdesak.
5. Pergi dan Lepaskan Diri
Foto: pixabay.com
Pada akhirnya, apapun jenis kekerasan yang dilakukan pada Moms, langkah terbaik untuk keluar dari rumah tangga yang penuh kekerasan adalah pergi dan melepaskan diri.
Pelaku kekerasan tidak akan pernah berhenti dan berubah, meskipun ia sudah meminta maaf atau bahkan memohon-mohon Moms untuk kembali.
Lakukan apa yang harus Moms lakukan untuk tetap bisa melepaskan diri dari pelaku.
Termasuk memblokir nomornya, sosial medianya, mengubah nomor telepon, pindah kota, atau bahkan meminta bantuan hukum.
Ingatlah, orang ini adalah orang yang seharusnya mencintai Moms tanpa syarat sampai akhir hayat, tetapi pada nyatanya malah menyakiti Moms berulang kali.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Setelah Tahu Suami Berselingkuh?
6. Lindungi Diri Sendiri Setelah Pergi
Foto: pexels.com
Dilansir dari Help Guide, berikut ini beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk melindungi diri setelah pergi dari pelaku:
- Gunakan nomor telepon yang tidak terdaftar.
- Gunakan alamat PO Box, jangan gunakan alamat baru Moms di manapun dan kapanpun.
- Jangan gunakan lagi kartu ATM atau kartu kredit lama Moms, apalagi jika kartu tersebut adalah kartu bersama. Lebih baik gunakan cash, atau kalau memang mau membuka akun bank baru, gunakan bank yang berbeda.
Moms, itulah beberapa cara keluar dari rumah tangga yang penuh kekerasan. Perasaan dan pendapat Moms adalah hal yang jelas, sehingga dalam pernikahan tentu kedua belah pihak harus saling mendengarkan dan menghormati.
Bila Moms merasa sudah sangat tertekan dan tidak kuat lagi, segera cari cara untuk melepaskan diri. Hal yang perlu diingat adalah memang tidak semua pernikahan bisa diselamatkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.