4 Penyebab Gairah Meningkat Menjelang Haid, Wajar Kalau Jadi Mudah Terangsang!
Apakah Moms pernah merasa libido dan gairah meningkat menjelang haid? Jika iya, tenang saja, karena Moms tidak sendirian, kok!
Mudah terangsang secara seksual beberapa hari menjelang haid adalah hal yang normal.
Penelitian pada 2013 yang dipublikasikan di jurnal Hormones and Behaviour mencoba mengungkapkan alasannya.
Penelitian tersebut menemukan bahwa terdapat peningkatan gairah seksual pada wanita menjelang waktu ovulasi. Ini berarti sekitar 2 minggu sebelum haid dimulai.
Baca juga: Kenapa Vagina Kering saat Berhubungan Seks? Ini 7 Penyebabnya!
Penyebab Gairah Meningkat Menjelang Haid
Mengutip laman Mind Body Green, kemungkinan penyebab utama gairah meningkat menjelang haid adalah siklus hormonal wanita.
Seperti diketahui, selama siklus menstruasi, tingkat hormon wanita cenderung berfluktuasi.
Ahli endokrinologi reproduksi, Sheeva Talebian, MD., mengungkapkan bahwa kadar hormon estrogen biasanya mencapai puncak selama ovulasi. Di saat itu pula, kadar hormon testosteron wanita melonjak.
Perlu diketahui bahwa hormon testosteron dan estrogen, sangat berperan dalam peningkatan gairah seksual atau libido.
Artinya, libido atau keinginan untuk berhubungan seksual biasanya meningkat di sekitar waktu ovulasi.
Dimulai pada 14 hari sebelum haid dan bisa jadi berlangsung sejak 7 hari sebelumnya.
Meski begitu, alasan tepat mengapa gairah meningkat menjelang haid belum bisa dijelaskan secara pasti.
Ada banyak teori dan pendapat mengenai hal ini. Terlebih karena beberapa wanita merasa mudah terangsang tepat sebelum haid.
Selain hormon, berikut ini beberapa kemungkinan penyebab lain dari peningkatan gairah seksual menjelang haid:
1. Keputihan Meningkatkan Sensitivitas
Foto: Orami Photo Stock
Selama siklus menstruasi, adalah hal yang normal untuk menjumpai keputihan. Termasuk menjelang haid, cairan vagina biasanya lebih banyak yang keluar.
Peningkatan jumlah cairan yang keluar berarti lebih banyak pelumasan, sehingga memungkinkan vagina terasa lebih sensitif.
Bagi beberapa orang, hal ini dapat menyebabkan perasaan terangsang.
2. Perut Kembung Memberi Tekanan pada G-spot
Foto: Orami Photo Stock
Salah satu keluhan yang sering dialami menjelang haid adalah perut kembung.
Keluhan ini terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh.
Meski dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, perut kembung juga dapat memberi tekanan pada G-spot.
Ini adalah titik sensitif wanita yang terletak di area panggul. Adanya tekanan dapat membuat G-spot semakin sensitif.
Baca juga: 5 Love Language untuk Bonding yang Lebih Intim, Moms Tipe yang Mana?
3. Seks Dapat Meringankan Gejala PMS
Foto: Orami Photo Stock
Sindrom pramenstruasi (premenstrual syndrome/PMS) biasanya dimulai sekitar 5 - 11 hari sebelum haid.
Gejala umumnya adalah kram dan kelelahan, hingga peningkatan nafsu makan dan tumbuhnya jerawat.
Mengalami orgasme diketahui dapat meredakan gejala nyeri fisik, dengan cara melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati. Penelitian pada 2013 yang diterbitkan di SAGE Journals membuktikan hal ini.
Penelitian ini melibatkan 800 orang pengidap migrain, sebagai salah satu gejala yang sering dialami selama PMS.
Hasilnya, 70% di antara peserta mengalami perbaikan gejala setelah melakukan aktivitas seksual.
4. Risiko Kehamilan Rendah
Foto: Orami Photo Stock
Kemungkinan alasan lain dari gairah meningkat menjelang haid adalah terkait risiko kehamilan yang rendah.
Ini biasanya jadi pertimbangan bagi pasangan yang tidak menginginkan kehamilan.
Berhubungan intim beberapa hari sebelum haid memang dapat mengurangi peluang hamil, karena sudah lewat dari masa subur.
Mengetahui hal ini dapat mendorong seseorang untuk merasa lebih terangsang. Namun, sebenarnya kemungkinan untuk hamil tetap ada.
Apabila ini jadi alasan mengapa gairah seksual meningkat menjelang haid, sebaiknya tetap pertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi seperti kondom.
Baca Juga: 9 Kesalahan Memakai Kondom yang Membuat Kebobolan
Namun, jika Moms sedang program hamil dan ingin mengecek tanggal ovulasi agar peluang kehamilannya tinggi, yuk cari tahu dengan Kalkulator Masa Subur di Orami App.
Tips Mengatasi Gairah yang Terlalu Tinggi
Sebenarnya, gairah meningkat menjelang haid bukanlah sesuatu yang berbahaya dan harus diatasi.
Namun, bila hal ini terasa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, beberapa tips berikut ini mungkin bisa membantu:
1. Cobalah untuk Mendistraksi Pikiran
Foto: Orami Photo Stock
Cobalah alihkan pikiran pada hal-hal lain yang positif, atau sibukkan diri dengan beberapa kegiatan.
Moms bisa coba lakukan olahraga ringan, atau pergi ke tempat favorit bersama teman-teman.
Baca juga: 10 Kondisi Penyebab Haid 2 Kali Sebulan, Normal atau Tidak, Ya?
2. Atur Pola Makan
Foto: Orami Photo Stock
Meski tidak ada makanan tertentu yang benar-benar bisa menurunkan libido, melakukan beberapa perubahan pola makan bisa dicoba.
Jika afrodisiak adalah makanan atau obat yang meningkatkan libido, anafrodisiak adalah kebalikannya.
Itu adalah makanan atau obat yang menurunkan libido.
Berbagai obat herbal telah dipercaya memiliki sifat anafrodisiak. Namun, sedikit sekali penelitian yang mendukungnya.
Misalnya, studi pada 2012 terhadap akar manis (licorice), yang dipublikasikan di jurnal Therapeutic Advance in Endocrinology and Metabolism.
Studi tersebut membuktikan bahwa konsumsi akar manis dapat menurunkan kadar hormon testosteron.
Namun, sayangnya masih perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas dan keamanannya.
3. Bicarakan dengan Pasangan
Foto: sheknows.com
Jika hubungan yang sedang dijalin tidak terasa memuaskan, terutama dalam urusan ranjang, cobalah untuk bicarakan dengan pasangan.
Ungkapkan apa yang Moms inginkan, termasuk bila merasa ada peningkatan gairah menjelang haid.
Baca juga: 12 Penyebab Terlambat Haid, Tidak Selalu Karena Hamil Lho
4. Minta Bantuan Ahli
Foto: familypsychnj.com
Ini bisa jadi jalan terakhir, bila peningkatan gairah seksual terasa sangat mengganggu keseharian.
Cobalah temui psikolog atau psikiater, untuk mendapatkan terapi dan obat-obatan yang dibutuhkan.
Jika dokter menduga bahwa peningkatan libido terjadi karena penyebab fisik, mereka mungkin menyarankan untuk menjalani psikoterapi atau konseling.
Berbicara dengan terapis dapat membantu mengungkap alasan yang mungkin memicu terjadinya libido tinggi, serta membantu Moms mempelajari teknik untuk mengelolanya.
Sesi terapi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk satu-satu, keluarga, atau kelompok.
Bicarakan dengan terapis untuk memutuskan apa yang paling nyaman bagi Moms ketika membicarakan soal gairah seksual.
Selain terapi, pada beberapa kasus, dokter juga dapat merekomendasikan obat-obatan untuk mengurangi dorongan seksual.
Jadi, jangan terlalu khawatir karena hal ini bisa diatasi.
Bila Moms sedang menjalani pengobatan, cobalah juga untuk beri tahu dokter.
Hal ini untuk mengetahui apakah penggunaan obat tertentu dapat memengaruhi peningkatan gairah seksual.
- https://labs.psych.ucsb.edu/roney/james/roneysimmons.published.pdf
- https://journals.sagepub.com/doi/10.1177/0333102413476374
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3498851/
- https://www.mindbodygreen.com/articles/horny-on-your-period
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/why-am-i-so-horny
- https://www.healthline.com/health/healthy-sex/horny-before-period-2#causes
- https://www.healthline.com/health/how-to-decrease-libido#how-to-decrease-your-libido
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.