Mengenal Microsleep, Tidur Singkat yang Tidak Disadari, Ketahui Penyebab dan Bahayanya di Sini!
Sepertinya, hampir setiap orang pernah mengalami tidur singkat yang tidak disadari. Kondisi ini dinamakan dengan microsleep.
Seringnya, terjadi ketika seseorang sedang mengerjakan tugas, menatap layar televisi, ataupun saat menyetir sekalipun.
Apakah yang menyebabkan keadaan tidur dalam waktu singkat ini terjadi? Mari ketahui pengertian, penyebab, serta bahayanya untuk kesehatan.
Baca Juga: Pingsan, Cari Tahu Gejala, Jenis, hingga Cara Mengatasinya
Pengertian Microosleep
Perlu diketahui, bahwa kondisi ini agak berbeda halnya ketika kita ingin tidur dengan cara yang benar.
Microsleep adalah fase tidur yang berlangsung hanya dalam beberapa detik di waktu yang singkat.
Studi yang diterbitkan dalam Oxford Academic menilai, ini bisa terjadi dalam waktu 15 detik atau bahkan di bawah itu.
Orang yang mengalami pengalaman ini mungkin tertidur tanpa menyadarinya.
Bahkan, sebagian mereka mengalami tidur singkat ini saat sedang beraktivitas atau bekerja.
Seringnya ditemukan pada seseorang yang sedang menonton televisi, mengemudi, ataupun mengoperasikan barang tertentu.
Tentu, sangat berbahaya jika terjadi di waktu yang tidak diinginkan ya, Moms.
Baca Juga: Cari Tahu Manfaat Gandum untuk Kesehatan Tubuh, Cocok untuk Menu Diet
Gejala yang Dirasakan Ketika Mengalami Microsleep
Lalu, bagaimana membedakan seseorang yang sedang tidur atau microsleep? Gejala yang mungkin bisa terlihat adalah:
1. Menutup Sebagian Mata
Salah satu gejala paling umum dari microsleep adalah menutup sebagian atau keseluruhan mata ketika tidur.
Melansir studi yang diterbitkan dalam Wiley Online Library, bahkan hal ini bisa terjadi dengan mata terbuka, lho!
Biasanya mata yang tidak sadar tertutup ini membuat tubuh tertidur dengan cepat.
2. Kepala Tersontak
Pernahkah Moms mengalami kepala tersontak? Sepertinya, ini gejala dari microsleep selanjutnya yang sering dirasakan.
Seseorang yang mengalami microsleep tidak selalu menyadari bahwa mereka sedang tertidur sebentar.
Biasanya ketika ini telah terjadi, orang tersebut baru akan sadar bahwa sedang mengalami tidur yang singkat.
3. Respons Berkurang
Biasanya, seseorang dengan tidur singkat memiliki respons yang berkurang. Artinya, tak menyadari kegiatan atau aktivitas apapun yang berada di sekitarnya.
American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine menemukan bahwa gejala yang terlihat yakni kurangnya respons terhadap rangsangan eksternal, seperti suara atau isyarat tubuh.
Dalam waktu sekejap, daya ingat akan menurun apabila merasakan kondisi ini.
Baca Juga: Simak 7 Cara Membersihkan Telinga Kucing yang Benar di Rumah!
4. Gerakan Mata Melambat
Para peneliti telah menemukan bahwa orang cenderung menggerakkan mata lebih lambat pada saat menjelang tidur mikro.
Di luar itu, mungkin tubuh tidak menyadarinya bahwa kelopak mata tampak menjadi lemah.
Dilatasi pupil atau ukuran pupil mata yang membesar juga menandakan gejala dari tidur singkat ini, lho.
5. Perubahan Detak Jantung
Dengan menggunakan alat pemindai khusus, gejala dari microsleep satu ini bisa terlihat.
Seseorang yang mengantuk akan mengalami perubahan pada detak jantung.
Kondisi jantung berdebar saat tidur juga bisa dirasakan bagi sejumlah orang.
Tentu, gejala ini hanya bisa dirasakan bagi mereka yang mengalami tidur dalam waktu singkat itu ya, Moms.
Penyebab Microsleep
Melansir Sleep Foundation, penyebab utama dari microsleep adalah kantuk dan kurang tidur.
Sering terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan tidur dan menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan.
Hingga saat ini, para peneliti masih membutuhkan penyebab yang jelas hal ini bisa terjadi.
Mereka yang bekerja dengan cara pergantian shift, terbilang lebih tinggi risikonya mengalami tidur mikro.
Bahkan, microsleep karena insomnia dan sleep apnea juga dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan saat mengemudi.
Di luar itu, bagi seseorang yang beristirahat penuh dan berkualitas juga bisa terkena sindrom tidur mikro, lho.
Jadi, tak ada penyebab jelas yang mendasari pengalaman tidur singkat ini, Moms.
Baca Juga: 7 Efek Samping Daun Jambu Biji untuk Wajah, Atasi Jerawat dan Flek Hitam
Bahaya Microsleep bagi Tubuh
Apa saja bahaya yang bisa terjadi dari tidur tidak lebih dari 15 detik ini? Berikut risiko yang bisa membahayakan tubuh, antara lain:
1. Kecelakaan Saat Mengemudi
Risiko dan bahaya utama dari microsleep adalah kecelakaan yang dapat terjadi saat mengemudi.
Bahaya ini disusul juga saat sedang mengoperasikan mesin berat, melakukan operasi, atau tugas sensitif lainnya yang serupa.
Penelitian yang diterbitkan dalam Frontiers menerangkan, sindrom tidur singkat ini menyebabkan kinerja mengemudi menurun.
Hal ini karena microsleep membuat seseorang secara singkat kurang responsif atau tidak responsif terhadap rangsangan sekitar.
Sehingga sangat berakibat fatal dan bisa menyebabkan kecelakaan hebat.
2. Tidak Fokus dalam Bekerja
Bagaimana jika kita mengalami microsleep saat sedang bekerja? Tentu ini menjadi bahaya yang mengintai selanjutnya.
Tidur dengan singkat di siang hari dapat membuat daya pikir kita menurun. Tentu, microsleep berbeda dengan tidur siang ya, Moms.
Jika tidur siang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tidur mikro ini justru berisiko menurunkan daya fokus kita secara tidak sadar.
3. Membahayakan Si Kecil
Kemungkinannya, mengalami microsleep tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik pada diri sendiri.
Si Kecil juga berisiko mengalami bahaya dari sindrom tidur singkat ini, lho.
Tidur secara tak sadar ketika menjaga anak bisa membuat kita hilang pantauan pada Si Kecil. Dalam waktu singkat itu, anak bisa melakukan kegiatan yang membahayakan dirinya.
Misalnya jatuh dari boks bayi, memasukkan benda asing ke mulut, ataupun terkena benda tajam. Bahaya dari kondisi ini jadi bisa menyerang siapa pun di sekitar kita.
Baca Juga: Mengenal Hidroterapi, Terapi Air untuk Orang yang Sedang Alami Depresi
4. Tubuh Menjadi Lelah
Adapun bahaya lain yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh, salah satunya mudah lelah.
Seseorang yang mengalami tidur mikro ini akan merasakan tubuhnya menjadi sangat lelah.
Tak jarang, ini menyebabkan kinerja bekerja menjadi menurun dan melambat seiring waktu.
Contohnya saja, seorang pengemudi yang tidak tidur lebih dari 20 jam, efeknya sama dengan mereka yang mengonsumsi alkohol.
Hal ini membuat tubuh menjadi tidak fokus dan rentan mengalami cedera.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Kronis
Melansir Cleveland Clinic, bahaya tidur mikro ini juga bisa berdampak dalam jangka panjang.
Jika dalam jangka pendek, efek samping dari microsleep ini dapat memengaruhi fokus, perhatian, memori jangka pendek.
"Berbeda halnya dalam jangka panjang, istirahat yang tidak cukup dapat meningkatkan risiko gangguan mood seperti depresi, kecemasan, penyakit kardiovaskular, dan stroke,” kata Dr. Samuel Gurevich, MD, ahli pakar tidur, dikutip dari Cleveland Clinic.
Untuk itu, pastikan untuk menjaga kualitas tidur dengan sebaik mungkin.
Biasanya dibutuhkan sekitar 8 jam per harinya untuk tidur atau tergantung pada kebutuhan setiap individu.
Itulah serba-serbi mengenai microsleep atau sindrom tidur dalam waktu singkat. Apakah Moms pernah mengalaminya?
- https://academic.oup.com/sleep/article/43/1/zsz225/5574726
- https://onlinelibrary.wiley.com/doi/epdf/10.1002/hbm.22178
- https://www.atsjournals.org/doi/full/10.1164/ajrccm.163.7.2007028
- https://www.sleepfoundation.org/how-sleep-works/microsleep
- https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fnins.2020.00008/full
- https://health.clevelandclinic.org/what-you-should-know-about-microsleep/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.