Apakah Ada Manfaat Minyak Bulus untuk Pria? Ini Faktanya!

Tak sedikit masyarakat yang percaya bahwa minyak bulus untuk pria dapat memperbesar ukuran penis.

Namun, apakah benar minyak bulus memiliki manfaat luar biasa untuk pria, seperti yang sering diklaim?

Artikel ini akan membahas fakta dan mitos seputar minyak bulus untuk pria, termasuk potensi risiko penggunaannya. Simak, ya, Dads!

Apa Itu Minyak Bulus?

Minyak bulus adalah ekstrak minyak yang dihasilkan dari hewan bulus atau penyu air tawar.

Disebut Amyda cartilaginea dalam bahasa Latin, bulus adalah jenis kura-kura berpunggung lunak dari suku Trionychidae.

Berbeda dengan kura-kura dengan tempurung keras, bulus memiliki punggung lunak yang terdiri dari tulang rawan.

Bagian tulang rawan ini dilapisi kulit tebal dan juga licin.

Bulus banyak ditemukan di negara-negara Asia Tenggara.

Di Indonesia, bulus banyak ditemukan di Sumatera, Kalimantan, Jawa, Lombok, hingga Sulawesi.

Mengingat popularitas minyak bulus cukup tinggi, ada satu fakta yang cukup menyedihkan: World Conservation Union menyatakan jika populasi bulus terancam kepunahan.

Ternyata proses pembuatan minyak bulus tidaklah semudah yang dibayangkan.

Hal ini karena untuk mendapatkan minyak bulus berkualitas baik memerlukan kesabaran dalam proses pembuatannya.

Proses pembuatan minyak bulus dimulai dari melelehkan lemak bulus menjadi minyak.

Bulus sendiri merupakan binatang labi-labi yang bentuknya mirip dengan kura-kura dengan punggung yang lunak.

Lalu dijemur dan dimasak sedemikian rupa hingga lemak tersebut terekstraksi menjadi minyak.

Setelah itu minyak harus dipisahkan lalu dikeringkan.

Minyak yang sudah dikeringkan ini kemudian dikemas.

Walaupun memiliki aroma yang tidak sedap, tapi ternyata tak membuat para pengguna sedikit yang menggunakannya demi mendapatkan manfaat minyak bulus.

Lalu bagaimana cara menggunakan minyak bulus untuk pria? Yuk, disimak!

Tidak Ada Manfaat Minyak Bulus untuk Penis Pria

Banyak yang beranggapan bahwa manfaat minyak bulus untuk pria dapat memperbesar ukuran penis.

Namun hingga saat ini tidak ada studi medis yang menemukan bukti bahwa minyak bulus memiliki kandungan yang dapat merangsang pertumbuhan jaringan pada penis.

Lagipula, ukuran penis sebetulnya tidak dapat dibesarkan apalagi dengan metode alami.

Jadi, mengandalkan produk ini untuk memperbesar penis hanya membuang waktu dan uang, bahkan dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, Dads.

Nah, untuk meningkatkan kepercayaan diri atau performa, Dads disarankan untuk fokus pada aspek yang lebih realistis, seperti menjaga kesehatan tubuh, mengatur pola makan, dan berolahraga.

Konsultasi dengan dokter juga dapat membantu menemukan solusi yang lebih aman dan efektif.

Bahaya Penggunaan Minyak Bulus untuk Pria

Seperti halnya bahan alami maupun kimia, terdapat kemungkinan efek samping yang perlu diwaspadai jika digunakan pada bagian sensitif pada tubuh seperti area genital.

Ini kemungkinan risikonya.

1. Alergi

Penggunaan minyak bulus untuk pria pada kulit yang sensitif dapat mengakibatkan alergi.

Terutama alat kelamin pria adalah bagian tubuh yang vital serta sensitif sehingga perlu berhati-hati saat menggunakan minyak bulus.

Selain itu, efektivitas minyak bulus juga belum teruji secara klinis.

Oleh karenanya, memakai minyak bulus sebelum berhubungan ada baiknya perlu diperhatikan.

Apabila tidak dilakukan dengan penuh perhatian maka ditakutkan akan menimbulkan reaksi alergi seperti kesulitan bernapas, wajah bengkak, tenggorokan gatal, ruam kulit, hingga iritasi.

Apabila Dads mengalami gejala alergi tersebut, segeralah hubungi dokter atau berobat ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Infeksi Kulit

Penggunaan minyak bulus dapat meningkatkan risiko infeksi kulit, terutama jika produk tersebut tidak diolah dengan baik atau digunakan pada area kulit yang sudah bermasalah.

Infeksi ini terjadi ketika bakteri, jamur, atau mikroorganisme lain masuk ke dalam lapisan kulit akibat penggunaan minyak yang terkontaminasi atau cara pengaplikasian yang tidak higienis.

Jika infeksi kulit tidak ditangani dengan baik, dapat berkembang menjadi selulitis (infeksi serius pada lapisan kulit yang lebih dalam), abses (pengumpulan nanah yang memerlukan tindakan medis untuk dikeringkan), dan jaringan parut (kerusakan kulit permanen akibat infeksi yang parah).

Manfaat Minyak Bulus untuk Kesehatan

Meskipun ada pandangan di masyarakat yang percaya bahwa minyak bulus berkaitan dengan fungsi seksual pria, tapi hingga saat ini tidak ada penelitian ilmiah yang mendukung hal tersebut.

Namun, minyak bulus memiliki potensi manfaat untuk kesehatan.

Seperti menurut African Sea Turtle Newsletter, manfaat minyak bulus digunakan untuk membantu mengatasi radang sendi.

Sedangkan studi di Journal of Scientech Research and Development, menyebutkan minyak bulus berpotensi sebagai antiaging yang dapat mencegah penuaan kulit.

Jadi, manfaatnya tidak berkaitan dengan fungsi seksual pria, ya!

Namun, meskipun minyak bulus diklaim memiliki manfaat untuk kesehatan, penggunaannya tetap perlu dilakukan dengan hati-hati.

Banyak klaim terkait manfaat minyak bulus, selain bisa memiliki efek samping untuk kesehatan, bisa berdampak pada peningkatan pemburuan secara berlebihan.

Hal ini dapat mengganggu ekosistem, mengingat bulus merupakan bagian penting dari rantai makanan di habitatnya.

Baca Juga: 5 Fakta Daun Bungkus Papua, Benarkah Bisa Memperbesar Penis?

Jadi sudah jelas ya, Dads, bahwa tidak ada penelitian yang membuktikan manfaat minyak bulus untuk pria, terutama sebagai bahan pembesar penis alami.

Karena itu penting untuk berhati-hati mengolah informasi yang beredar luas terutama yang berkaitan dengan kesehatan ya!

Pastikan penggunaan bahan herbal apa pun harus dikonsultasikan juga kepada ahli kesehatan untuk mempertimbangkan risiko dan efek samping yang mungkin dialami.