Adakah Cara Efektif untuk Membesarkan Penis? Cek Faktanya, Dads!
Apakah Dads sedang mencari cara membesarkan penis? Perlu diketahui bahwa cara membesarkan penis perlu dikaji efektivitasnya secara medis.
Sejumlah besar alat, pil, olahraga khusus, bahkan pembedahan mengklaim bisa membesarkan penis dan membuatnya lebih panjang.
Namun, sejauh ini belum ada bukti ilmiah mengenai metode non-bedah untuk membesarkannya.
Artinya, berbagai cara membesarkan penis belum terbukti efektif dan juga belum tentu aman untuk dilakukan.
Sebagian besar teknik yang Dads lihat bahkan dapat merusak penis.
Berikut ini ulasan mengenai fakta-fakta seputar cara membesarkan penis dari tinjauan medis.
Cara Membesarkan Penis Secara Medis
Dalam budaya, sebuah maskulinitas sering diukur dalam ukuran penis.
Keinginan untuk memiliki penis yang lebih panjang, lebih penuh, dan lebih keras adalah sesuatu yang diinginkan banyak pria.
Selain itu, banyak anggapan bahwa penis yang besar bisa memberikan kepuasan seksual maksimal.
Akibatnya, banyak orang akhirnya memilih melakukan segala cara untuk membesarkan penis.
Melansir Mayo Clinic, kebanyakan cara membesarkan penis yang diiklankan tidak efektif, dan beberapa dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis.
Dalam ilmu kedokteran, ada beberapa alat untuk memperbesar penis. Namun, perlu dicatat bahwa cara-cara ini biasanya dilakukan karena kondisi medis tertentu, bukan pada penis normal.
1. Pompa Vakum
Cara membesarkan penis yang pertama adalah menggunakan pompa vakum.
Pompa ini bekerja dengan menarik darah ke penis, membuatnya membengkak dan lebih besar untuk sementara waktu.
Melansir laman Healthline, produk ini sebenarnya digunakan untuk mengobati disfungsi ereksi dengan meningkatkan aliran darah ke penis.
Hal ini menciptakan ruang hampa yang menarik darah ke dalam penis dan menghasilkan ereksi. Alat ini dapat memperbesar penis selama penggunaan, namun hanya bersifat sementara.
Penggunaan alat ini memerlukan konsultasi dengan dokter. Melansir dari Web MD, penggunaan yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan pada sistem pembuluh darah.
Oleh karena itu, penggunaan vakum sebaiknya tidak dilakukan sendiri tanpa anjuran dokter karena semata-mata ingin memperbesar ukuran penis.
2. Extender Penis
Cara ini melibatkan pemasangan alat tandu atau extender yang juga disebut sebagai alat traksi penis.
Cara membesarkan penis menggunakan alat ini akan memberikan ketegangan yang tepat.
Sebuah penelitian Journal of Sexual Medicine menemukan bahwa, alat extender penis meningkat lebih dari 1,5 sentimeter setelah 3 bulan menggunakan alat pemanjang penis.
Ulasan lain, dari Therapeutic Advance in Urology melaporkan bahwa, perangkat traksi dapat menambah panjang dan mengurangi kelainan bentuk pada penderita penyakit Peyronie.
Peyronie adalah kondisi dimana penis membengkok akibat jaringan parut di dalamnya.
Oleh karenanya, perlu kehati-hatian dalam mencoba cara ini. Menurut studi Penile Extender Increased Flaccid Length By Almost A Third, Clinical Study Reports, cara ini berisiko menimbulkan ketidaknyamanan atau cedera, termasuk nyeri dan memar.
Oleh sebab itu, alat ini hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis profesional.
3. Operasi
Cara membesarkan penis dengan melakukan operasi umumnya jarang terjadi.
Pembedahan biasanya dilakukan hanya untuk pria yang penisnya tidak berfungsi normal karena cacat lahir atau cedera.
Melansir Journal of Translational Andrology and Urology, meskipun ahli bedah menawarkan pembesaran penis dengan menggunakan berbagai teknik, metode ini masih kontroversial.
Operasi ini dianggap masih dalam tahap eksperimental. Tidak ada cukup penelitian tentang operasi pembesaran penis untuk memberikan gambaran yang akurat tentang risiko dan manfaatnya.
Prosedur pembedahan yang paling banyak digunakan untuk memanjangkan penis melibatkan pemutusan ligamen suspensori.
Caranya dengan menempelkan penis ke tulang kemaluan dan memindahkan kulit dari perut ke batang penis.
Saat ligamen ini dipotong, penis tampak lebih panjang karena lebih banyak yang menggantung.
Namun, memotong ligamen suspensori dapat menyebabkan penis yang ereksi menjadi tidak stabil.
Memutus ligamen suspensori kadang-kadang dikombinasikan dengan prosedur lain, seperti menghilangkan lemak berlebih di tulang kemaluan.
Prosedur untuk membuat penis lebih tebal melibatkan pengambilan lemak dari bagian tubuh yang berdaging dan menyuntikkannya ke batang penis.
Hasilnya mungkin tidak sesuai ekspektasi, karena lemak yang disuntikkan dapat diserap kembali oleh tubuh.
Kemudian hal ini dapat menyebabkan penis bengkok atau asimetri dan penis tampak tidak teratur.
Teknik lain melalui operasi untuk menambah lebar adalah mencangkok jaringan ke batang penis.
Tidak satu pun dari prosedur ini yang terbukti aman atau efektif dan bahkan dapat mempengaruhi potensi dan kemampuan Dads untuk bisa ereksi.
Tips Menjaga Kesehatan Penis agar Ukurannya Tetap Terjaga
Tidak ada satu pun cara alami yang bisa membesarkan penis secara permanen. Namun, Dads bisa menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan yang bantu meningkatkan kesehatan penis.
Berikut beberapa cara alami yang bisa dilakukan.
1. Berhenti Merokok
Sebuah penelitian International Journal of Impotence Research membuktikan bahwa, ereksi yang dimiliki perokok lebih pendek dibandingkan yang bukan perokok.
Hal ini bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok yang dapat mempersempit pembuluh darah.
Pembuluh darah yang sempit akan mengurangi jumlah aliran darah menuju penis sehingga penis akan mengecil.
Merokok juga berbahaya bagi kesehatan penis. Menurut Journal of Sexual Medicine, merokok dapat meningkatkan kemungkinan disfungsi ereksi hingga 60%, terutama untuk perokok berat.
2. Menurunkan Berat Badan
Melansir dari Life MD, kelebihan berat badan, terutama di sekitar perut, dapat membuat bantalan lemak yang mengaburkan bagian penis.
Ketika Dads menurunkan berat badan, bantalan lemak ini akan berkurang, sehingga berpotensi membuat penis lebih terlihat dan memberikan penampilan yang lebih panjang.
Namun, efeknya tidak permanen. Jika Dads tidak mengubah kebiasaan makan, penis akan kembali tenggelam ke dalam perut dan tumpukan lemak.
Oleh karenanya, olahraga teratur dan mengatur pola makan bisa membuat perbedaan besar.
Hal yang terpenting, olahraga meningkatkan kekuatan dan daya tahan saat berhubungan seks tanpa peduli ukuran penis.
3. Kurangi Stres
Stres ternyata berpengaruh pada ukuran penis, lho. Melansir dari Man Matters, ketika sedang mengalami cemas atau stres, otot-otot penis akan berkontraksi dan menyempitkan arteri.
Akibatnya, alirah darah yang menuju penis akan terhambat dan mempengaruhi ukuran penis.
Oleh karena itu, sebaiknya Dads tetap bersantai dan rileks dalam keadaan apapun agar ukuran penis tetap terjaga.
4. Hindari Duduk Terlalu Lama
Melansir dari Dr. Arora's Mens Wellness Clinic, duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan sirkulasi yang buruk di daerah panggul.
Aliran darah yang berkurang ini dapat menghambat kemampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi yang kuat, yang dapat membuat penis tampak lebih kecil selama gairah.
5. Mengonsumsi Ginkgo Biloba
Melansir dari studi berjudul Short- and Long-term Effects of Ginkgo Biloba Extract on Sexual Dysfunction in Women, ginkgo biloba dapat membantu meningkatkan kadar oksida nitrat dalam darah.
Ini memainkan peran penting dalam proses ereksi dengan mengendurkan pembuluh darah dan membantu peningkatan aliran darah ke penis.
Secara teoritis, ini dapat meningkatkan kemampuan ereksi.
6. Banyak Makan Sayur dan Buah
Sayur dan buah mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang baik bagi kesehatan, terutama dalam menjaga sirkulasi darah.
Antioksidan sangat penting untuk melawan radikal bebas, yaitu komponen perusak sel-sel di dalam tubuh, yang berada di pembuluh darah.
7. Memijat Penis
Memijat penis merupakan salah satu cara membesarkan penis secara alami, mirip seperti teknik jelqing.
Dads bisa coba memijat penis dengan lembut menggunakan pelicin agar tidak sakit atau lecet.
Cara ini dimaksudkan untuk meregangkan kulit penis, sehingga akan membantu pembesaran penis.
Akan tetapi, efektivitas cara ini masih dipertanyakan karena belum adanya bukti ilmiah yang cukup.
8. Konsumsi Makanan Bergizi Tinggi
Perlu diketahui, pada dasarnya tidak ada makanan yang bisa membesarkan penis.
Namun, ada beberapa jenis makanan yang dapat membantu menjaga kesehatan penis.
Melansir dari Oasis Fertility, berikut beberapa makanan kaya nutrisi yang dapat membantu menjaga kesehatan penis:
- Bawang: Meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh, termasuk penis, yang dapat memperkuat ereksi dan mencegah pembekuan darah.
- Pisang: Mengandung kalium yang membantu menurunkan kadar natrium dalam tubuh, meningkatkan sirkulasi darah yang penting untuk ereksi.
- Semangka: Kaya akan asam amino sitrulin yang diubah menjadi L-arginin, zat yang merangsang produksi oksida nitrat dan meningkatkan aliran darah ke penis.
- Bayam: Mengandung magnesium yang mengurangi peradangan pada pembuluh darah dan memperlancar aliran darah.
- Alpukat: Sumber lemak sehat dan vitamin E, yang dapat meningkatkan dorongan seksual dan kesuburan pria.
- Jeruk: Kaya akan vitamin C, yang membantu meningkatkan oksida nitrat dan sirkulasi darah.
- Coklat Hitam: Dikenal sebagai makanan afrodisiak yang dapat meningkatkan performa seksual.
- Kacang-kacangan: Seperti almond, yang mengandung arginin untuk memperbaiki aliran darah.
Bagaimana Ukuran Penis yang Normal?
Ketakutan bahwa penis terlihat terlalu kecil untuk memuaskan pasangan saat berhubungan seks adalah hal biasa.
Namun, melansir Journal of Obsessive-Compulsive and Related Disorders, kebanyakan pria menganggap penis mereka terlalu kecil sebenarnya memiliki ukuran penis yang normal.
Demikian pula, penelitian menunjukkan bahwa banyak pria memiliki gagasan berlebihan tentang apa yang dimaksud dengan ukuran penis normal.
Panjang penis yang tidak ereksi, tidak secara konsisten memprediksi panjang penis saat ereksi.
Jika panjang penis sekitar 13 cm atau lebih panjang saat ereksi, itu adalah ukuran normal.
Sebuah penis dianggap sangat kecil hanya jika ukurannya kurang dari 7,5 cm saat ereksi, dan ini adalah kondisi yang disebut mikropenis.
Banyak pedagang produk dan jasa pembesar penis ingin agar Dads percaya bahwa pasangan sangat peduli dengan ukuran penis.
Jika Dads khawatir, bicaralah dengan pasangan akan hal ini.
Ingatlah bahwa memahami kebutuhan dan keinginan pasangan lebih bisa meningkatkan hubungan seksual daripada mengubah ukuran penis.
Ukuran Penis Normal vs Tidak Normal
Dads, penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda, termasuk ukuran penis.
Namun, ada beberapa panduan umum mengenai ukuran penis yang dapat membantu menentukan apakah ukuran tersebut dianggap normal atau tidak.
Di bawah ini adalah panduan umumnya:
1. Ukuran Penis Normal
- Panjang: Rata-rata panjang penis saat ereksi adalah sekitar 12-16 cm (4,7-6,3 inci).
- Lingkar: Rata-rata lingkar penis saat ereksi adalah sekitar 12-13 cm (4,7-5,1 inci).
- Perbedaan ukuran bisa saja terjadi, dan penis yang sedikit lebih pendek atau lebih panjang dari rata-rata masih dianggap normal.
2. Ukuran Penis Tidak Normal
- Mikropenis: Ukuran penis yang sangat kecil, umumnya kurang dari 7 cm (2,75 inci) saat ereksi.
- Macropenis: Ukuran penis yang sangat besar, di luar batas normal, yang bisa menjadi masalah karena kesulitan dalam aktivitas seksual atau kesehatan lainnya.
- Peyronie's Disease: Kondisi di mana penis memiliki lengkungan yang tidak normal atau terdapat jaringan parut yang menyebabkan deformitas.
Ukuran penis bukanlah satu-satunya faktor yang penting dalam kepuasan seksual.
Kebanyakan pasangan lebih memerhatikan kualitas hubungan dan keintiman daripada ukuran fisik.
Hal yang Bisa Dilakukan Jika Khawatir Soal Ukuran Penis
Jika Dads memiliki kekhawatiran soal ukuran penis, sebaiknya lakukan dua hal berikut untuk bantu menenangkan diri.
1. Berkomunikasi dengan Pasangan
Komunikasi dan keterbukaan adalah kunci penting dalam hubungan. Oleh karena itu, jangan sungkan untuk mengomunikasikan hal ini dengan pasangan.
Kekhawatiran soal ukuran yang bergantung pada kepuasan seksual mungkin hanya ada di kepala Dads saja. Untuk itu, berceritalah secara terbuka soal ini dan mintalah tanggapan dari pasangan.
2. Konsultasi dengan Dokter
Jika merasa tidak senang dengan ukuran penis, seorang konselor bersertifikat, psikolog, psikiater atau dokter spesialis keluarga mungkin dapat membantu.
Banyak pria merasa lebih baik dengan kepastian bahwa mereka "normal" berkat pemaparan langsung dari seseorang yang lebih ahli.
Tentunya, tanpa menggunakan metode yang tidak aman untuk memperbesar penis.
Ingat, memiliki penis yang kecil bukanlah halangan agar Dads dan pasangan mendapatkan kebahagiaan rumah tangga.
Karena pada dasarnya kalian menikah bukan hanya untuk seks semata, bukan?
- https://www.researchgate.net/publication/279153807_Environmental_and_Physical_Risk_Factors_for_men_to_develop_Body_Dysmorphic_Disorder_concerning_penis_size_compared_to_men_anxious_about_their_penis_size_and_men_with_no_concerns_A_cohort_study
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3624065/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5313298/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3547530/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20102448/
- verywellhealth.com/penis-anatomy-4777189
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/sexual-health/in-depth/penis/art-20045363
- https://www.healthline.com/health/healthy-sex/do-penis-pumps-work
- https://www.webmd.com/sex/what-is-a-penis-pump
- https://healthymale.org.au/health-article/what-is-jelqing-and-does-it-increase-penis-size
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20102448/
- https://www.sciencedaily.com/releases/2009/03/090305080516.htm
- https://academic.oup.com/jsm/article-abstract/5/6/1284/6862560?redirectedFrom=fulltext
- https://lifemd.com/learn/does-your-penis-grow-when-you-lose-weight
- https://manmatters.com/blog/penis-shrinkage/
- https://www.draroras.com/blog/is-sitting-as-bad-as-smoking-for-sexual-dysfunction/
- https://www.lybrate.com/topic/sexual-health-the-importance-of-the-warm-washcloth-warm-up/fb088ed08d8968a570b76ff38a0a454a
- https://link.springer.com/article/10.1007/s10508-008-9316-2
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5313298/
- https://oasisindia.in/blog/foods-to-manage-erectile-dysfunction/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.