27 Januari 2018

Mitos atau Fakta, Benci Seseorang Saat Hamil, Bayinya Akan Mirip Orang Tersebut?

Ternyata ada alasan ilmiahnya, lho

Mungkin di antara Moms sering mendengar larangan agar jangan terlalu benci seseorang ketika sedang hamil. Alasannya, nanti ketika lahir Si Kecil akan mirip dengan orang tersebut.

Tak heran, Moms sering termakan anggapan ini. Apalagi jika memang saat hamil, misalnya, Moms sangat ‘benci’ pada suami dan tak mau berdekatan. Begitu bayi lahir, wajahnya malah sangat mirip dengan ayahnya.

Lucu, ya. Anggapan demikian memang sering sekali muncul di kalangan ibu hamil. Tapi, apa selalu begitu? Hmm.. sebetulnya tak semuanya benar, lo.

Sebab dalam kenyataannya, ada anak yang terlahir tanpa mirip dengan orang tua maupun saudara kandungnya yang lain. Ia seperti beda sendiri dari segi wajahnya.

Baca Juga : Trik Mengatasi Mood Swing Saat Hamil

Lantas bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Menurut Barry Starr, Ph.D., ahli genetika yang tinggal di The Tech Museum, di San Jose, California, “Walaupun kita bisa memeriksa semua DNA janin, tapi kita tak bisa memberi kepastian akan seperti apa wajah bayi kelak. Kita hanya bisa memprediksi akan mirip siapakah dia. Jadi, begitu banyak hal yang tak diketahui tentang gen.”

Senada dengan beliau, Samuel M. Scheiner, Ph.D., Direktur Divisi Biologi Lingkungan di National Science Foundation, di Washington, DC, juga mengatakan, “Saat sperma bertemu telur, terjadilah percampuran gen. Wujud yang muncul mayoritas adalah hasil kerja sama antar gen. Ada sebagian gen diperkuat, ada yang dikurangi, atau bahkan ditiadakan sama sekali. Sehingga, tak heran bila terkadang begitu sulit untuk mengetahui seperti apa anak yang lahir nanti.”

Baca Juga : DNA Siapa yang Lebih Mirip Pada Anak, Milik Mama atau Papanya?

Namun, para ahli memperkirakan, ada 60.000 sampai 100.000 gen (terdiri dari DNA) dalam 46 kromosom manusia. Seorang bayi mendapatkan 23 kromosom dari ibu dan 23 dari ayah. Nah, dengan semua kemungkinan kombinasi gen, pasangan suami istri sebenarnya berpotensi menghasilkan 64 triliun anak yang berbeda. Wah!

Maka artinya, ada banyak sekali kemungkinan peluangnya sehingga “penampakan” bayi bisa bervariasi. Misal, bila Si Kecil mirip dengan Moms, berarti dia mewarisi gen dominan sang ibu.

“Bila adik-kakak terlihat sama, berarti ada kesamaan campuran gen yang mereka warisi. Atau, mungkin kemiripan hanya terjadi pada beberapa hal, misalnya bibir Si Sulung mirip ibu, sedangkan bibir Si Bungsu mirip ayahnya,” jelas Dr. Starr.

Baca Juga : Kaki Bengkak Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Nah Moms pun bisa juga, lo, menelusuri kemiripan dalam hal apa saja yang mungkin terjadi pada Si Kecil. Begini caranya:

  1. Karakter Wajah dan Anggota Tubuh Lain

Karakteristik wajah secara dominan diwariskan secara turun temurun, misalnya bentuk dahi, lesung pipit, atau simetri wajah (wajah bulat, panjang, dagu lancip dll). Begitupun bentuk rahang dan kemiripan gigi. Selain itu, “diwariskan” juga kemiripan bentuk tangan, jari bahkan kuku. Bahkan secara genetik, pola sidik jari diturunkan pada anak atau generasi selanjutnya.

Meski begitu, wujud awal bayi dapat sewaktu-waktu berubah. Boleh jadi, saat lahir Si Bayi lebih mirip ayah. Namun, ketika beranjak besar ia malah lebih mirip ibu. Ya, wajah, mata, rambut dan lainnya masih dapat mengalami banyak perubahan.

  1. Warna Mata

Pigmen cokelat atau melanin pada bagian iris mata yang menentukan warna mata seseorang. Mata berwarna gelap menunjukkan jumlah pigmen melanin yang banyak. Mata biru menandakan melanin berjumlah sangat sedikit.

Sedangkan warna mata lain, seperti hijau, berarti jumlah melaninnya beragam. Nah, faktor gen memengaruhi juga seberapa banyak melanin yang diwariskan. Bayi butuh waktu sekitar 6 bulan untuk memunculkan warna matanya.

Baca Juga : Mengenal Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil

  1. Warna Rambut

Seperti warna mata, warna rambut juga dipengaruhi pigmen. Warna rambut diturunkan dari percampuran pigmen warna rambut ibu dan ayahnya. Meski begitu, boleh jadi Si Kecil mempunyai rambut yang berbeda dengan ibu atau ayahnya. Kenapa bisa? Karena ada gen resesif (gen yang tak tampak/tersembunyi) dari salah satu orang tua yang berkombinasi dengan gen dari orang tua lainnya.

  1. Tinggi dan Berat Badan

Riset menunjukkan, faktor genetik memengaruhi tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh. Jadi, gen juga memengaruhi massa lemak bebas, lemak tubuh, massa tulang bahkan tekanan darah. Namun, tak dapat diprediksi apakah tinggi anak akan sama, lebih pendek atau lebih tinggi dari ibu atau ayahnya.

Faktor lain yang memengaruhi tinggi dan berat badan adalah lingkungan (status gizi dan kesehatan). Bahkan, pada saat Moms hamil, peran asupan gizi sangat penting dalam menentukan tinggi dan berat badan Si Kecil kelak.

Baca Juga : Moms Tidak Sendirian, 4 Kecemasan Ini Biasanya Dialami Orang Tua Baru

Jadi, sebenarnya tak selamanya anggapan benci pada orang saat hamil wajahnya akan mirip orang tersebut, kan, Moms?

(HIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.