Mitos dan Fakta Mengenai Selulit yang Perlu Diketahui
Berbicara mengenai selulit rasanya menjadi ‘masalah’ sebagian besar perempuan. Menjengkelkan, namun sudah menjadi bagian dari tubuh.
Faktanya, siapa saja bisa memiliki selulit. Termasuk model dengan gaya hidup sehat dan memiliki tubuh yang langsing.
Banyak informasi mengenai selulit yang beredar di masyarakat. Nah, agar tidak salah, yuk Moms simak mitos dan fakta seputar selulit di bawah ini!
Baca Juga: 4 Bahan Alami untuk Menghilangkan Selulit
Mitos
1. Selulit Disebabkan Racun dalam Tubuh
Sejumlah produk selulit yang dijual bebas di pasaran mengklaim dapat menghilangkan kotoran dan racun dalam tubuh yang disebut-sebut sebagai penyabab selulit. Padahal, selulit terjadi karena penumpukan sel lemak pada jaringan ikat.
”Jaringan ikat dapat dilemahkan oleh hormon, kurang olahraga, dan kelebihan lemak, tetapi kondisi tersebut tidak disebabkan oleh racun,” ujar Cheryl Karcher, MD., dermatologist di New York City.
2. Selulit Hanya Terjadi pada Orang yang Overweight
Kelebihan berat badan memang membuat penampilan selulit lebih terlihat. Akan tetapi, selulit tidak hanya terjadi pada mereka yang kelebihan berat badan.
Pemilik American Cellulite Reduction Center di New York City, Shira Ein-Dor menyebutkan selulit bisa terjadi pada siapapun, mereka yang sangat kurus, rajin olahraga, dan mengkonsumsi makanan sehat tetapi memiliki risiko selulit.
"Aku bahkan pernah merawat model Victoria's Secret," jelasnya.
Baca Juga: Stretch Mark Setelah Melahirkan? Ini Cara Alami Menghilangkannya
3. Krim Pengencang Kulit Bisa Menyembuhkan Selulit
Menurut hasil studi bahwa produk yang mengandung retinoid hanya dapat memberikan beberapa efek sementara yang menyamarkan selulit. Akan tetapi, kurang terbukti untuk menghilangkan selulit.
”Krim ini lebih membantu pelangsingan dan pembentukan tubuh, yang tidak sama dengan selulit," kata David McDaniel, MD, direktur Institute for Anti-Aging dan Asisten Profesor Dermatologi Klinis di Eastern Virginia Medical School.
Fakta
1. Perempuan Lebih Berisiko Memiliki Selulit daripada Pria
Perempuan cenderung memiliki lebih banyak lemak di sekitar pinggul dan paha di bandingkan dengan pria.
Jaringan ikat juga mendukung penumpukan lemak di area tersebut. Diperkirakan, hanya sekitar 10 persen pria yang memiliki selulit.
2. Selulit Bertambah Buruk Seiring Usia
Hormon juga berperan dalam kehadiran selulit. Lebih sedikit estrogen berdampak pada kinerja sirkulasi pembuluh darah menurun, maka terjadi penurunan produksi kolagen baru dan kerusakan jaringan ikat sehingga seiring bertambahnya usia semakin tinggi kemungkinan adanya selulit.
3. Faktor Genetik
Jika ibu dan nenek memiliki selulit, maka Moms juga berpeluang memiliki selulit. Meski demikian, faktor lainnya seperti diet, olahraga, dan menjaga berat badan yang sehat juga berperan dalam mengurangi risiko selulit.
Baca Juga: 10 Fakta Seputar Stretch Mark Pada Ibu Hamil
4. Olahraga Dapat Mengurangi Selulit
Olahaga teratur tidak menghilangkan selulit, tetapi dapat mencegah atau menyamarkan selulit.
"Mengencangkan otot-otot pada area yang sering timbul selulit akan mengencangkan kulit yang dapat memberikan ilusi bahwa selulit tidak bergitu terlihat," ujar Dr. McDaniel.
Hingga saat ini belum ada solusi permanen untuk menghilangkan selulit. Prosedut operasi yang disebut dengan Cellulaze, meski efektif menghilangkan selulit hasilnya hanya bertahan selama satu sampai dua tahun.
Meski memiliki selulit yang terpenting tetap percaya diri ya Moms.
(SWN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.