5 Mitos dan Fakta Tentang Ibu Hamil Anak Perempuan, Simak di Sini!

Saat Moms dan Dads memberitahu kepada kerabat hingga keluarga mengenai calon bayi yang kelak akan menjadi bagian dari hidup kalian. Maka, tanpa aba-aba berbagai macam mitos kehamilan pun akan langsung menghantui.

Utamanya saat beberapa orang memprediksi jenis kelamin Si Kecil dalam kandungan. Karena, siapa yang tidak ingin mengetahuinya?

Mitos dan Fakta Ibu Hamil Anak Perempuan

Tetapi, apakah cara untuk mengetahui jenis kelamin tanpa USG? Seberapa akuratkah semua cerita tentang prediksi jenis kelamin. Bila Moms mengharapkan hamil anak perempuan mungkin melihat semua petunjuk baik anecdotal maupun sebaliknya.

Nah, berikut ini mitos ibu hamil anak perempuan beserta bukti ilmiahnya:

1. Jika Moms Mengalami Morning Sickness yang Parah, Kemungkinan Hamil Anak Perempuan

Foto: Orami Photo Stocks

Hal ini bisa menjadi kategori mitos. Perubahan hormon selama trimester pertama adalah kemungkinan penyebab mual di pagi hari.

Menurut artikel dari NCT.org, mual dan muntah di pagi hari sangat umum terjadi pada awal kehamilan.

Beberapa faktor risiko morning sickness termasuk memiliki anak kembar atau kembar tiga, atau riwayat mual di pagi hari pada kehamilan sebelumnya.

Jenis kelamin Si Kecil dalam kandungan tidak ada hubungannya dengan itu.

2. Jika Perut Moms Tinggi, Maka Memiliki Seorang Anak Perempuan

Foto: Orami Photo Stocks

Moms, pernyataan tersebut adalah mitos.

Namun, ada alasan lain jika perut saat mengandung Si Kecil seperti tinggi yaitu jika kehamilan pertama dan tubuh dalam kondisi yang baik, otot-otot perut, bentuk tubuh dan berapa banyak berat badan yang Moms dapatkan selama kehamilan yang berperan dalam bentuk perut.

Jenis kelamin Si Kecil tidak berpengaruh pada semua ini. Sehingga, Moms tidak bisa mengetahui jenis kelamin hanya dengan mengevaluasi perut.

Nah, kehamilan kembar juga berdampak pada elastisitas otot-otot yang sama.

Baca Juga: 6 Ciri-Ciri Hamil Anak Perempuan, Adakah Salah Satunya Moms Alami?

3. Detak Jantung Anak Perempuan Lebih Cepat Dibanding Laki-laki

Foto: Orami Photo Stocks

Dengarkan secara cermat saat dokter kandungan memperdengarkan detak jantung Si Kecil. Menurut beberapa orang, kecepatan lebih dari 140 denyut permenit berarti Moms memiliki seorang anak perempuan.

Dilansir dari British Journal of Obstetrics and Gynaecology, para ilmuwan benar-benar mempelajari apakah detak jantung janin dapat memprediksi jenis kelamin bayi, teorinya adalah anak perempuan cenderung di atas 140 denyut per menit dan anak laki-laki di bawahnya, dan mereka pun tidak menemukan perbedaan yang signifikan.

Sekitar minggu ke 5 kehamilan, detak jantung janin kira-kira sama dengan detak ibu, antara 80 hingga 85 detak per menit. Ini akan mempercepat terus sampai minggu ke 9, topping off antara 170 dan 200 ketukan per menit. Kemudian mulai melambat ke rata-rata di suatu tempat antara 120 dan 160.

Baca Juga:5 Mitos Soal Makanan yang Sering Ditanyakan oleh Ibu Hamil

4. Hamil Anak Perempuan Membuat Ngidam yang Manis-manis

Foto: Orami Photo Stocks

Mungkin beberapa orang mengatakan bahwa jika Moms hamil anak perempuan maka mengindam hal-hal yang manis, sedangkan jika menginginkan makanan asin atau asam, Moms bisa jadi mengandung seorang anak laki-laki.

Mengidam merupakan respon tubuh terhadap kekurangan mineral tertentu.

Maka, manjakan diri dengan batas konsumsi makanan manis yang wajar dan jauhkan dari yang jelas-jelas memberikan dampak buruk.

Sehingga, mengidam makan manis merupakan mitos ibu hamil anak perempuan.

5. Hamil Anak Perempuan Bikin Wajah Jerawatan dan Kulit Berminyak

Foto: Orami Photo Stocks

Saat Moms mengalami wajah jerawatan serta kulit berminyak saat hamil, tak jarang ada yang mengatakan bahwa tengah mengandung anak perempuan.

Padahal itu hanyala mitos ibu hamil anak perempuan. Ya, semua orang pasti mengatakan Si Kecil dalam kandungan telah mencuri kecantikan Moms.

Namun, pada kenyataannya hormon kehamilan yang mungkin bisa disalahkan bukanlah jenis kelamin bayi yang mungkin seorang anak perempuan.

Moms hanya akan mengetahui jenis kelamin Si Kecil dalam kandungan melalui USG sekitar 20 minggu setelah hamil. USG itu akurat sekitar 80 hingga 90 persen, selama Si Kecil mau diajak bekerjasama untuk memperlihatkan dengan jelas jenis kelamin di antara kedua kakinya.

Beberapa tes, termasuk amniosentesis dan pengambilan sampel chorionic villus, akan memberi tahu Moms jenis kelamin secara definitif.

Tapi ini sama-sama invasif. Mereka biasanya hanya ditawarkan kepada Moms yang mengandung bayi dengan peningkatan risiko kelainan genetik atau kelainan kromosom.

Tes prenatal noninvasif adalah metode lain untuk menentukan jenis kelamin. Tapi itu juga biasanya hanya ditawarkan kepada wanita yang berisiko membawa bayi dengan kondisi kromosom.

Sementara itu, ada baiknya Moms dan Dads tetap bersenang-senang memprediksi jenis kelamin Si Kecil dalam kandungan serta mempersiapkan ragam nama untuknya.

Baca Juga: Mitos dan Fakta Seputar Nanas, Benarkah Berbahaya untuk Ibu Hamil?