Moms, Kenali 3 Tanda Pasangan Abusif yang Jarang Disadari
Tak ada yang ingin terlibat dalam hubungan abusif pernikahan.
Faktanya, banyak penyintas kekerasan domestik yang mengalami trauma dan tak ingin terlibat dalam hubungan apapun lagi karena ketakutan yang mendalam.
Menurut National Domestic Violence Hotline di AS, rata-rata korban kekerasan domestik mengalami tujuh kali kekerasan sebelum pada akhirnya memutuskan untuk berpisah selamanya.
Mungkin mudah untuk bertanya pada korban kekerasan domestik mengapa mereka tak pergi begitu saja saat kekerasan terjadi. Namun untuk mengenali tanda pasangan abusif pun rasanya susah.
Lantas apa saja tanda pasangan abusif yang harus diwaspadai?
1. Kecemburuan dan Rasa Posesif terhadap Pasangan yang Sudah Terlalu Berlebihan
Foto: au.reachout.com
Rasa kepemilikan terhadap pasangan adalah hal yang wajar, namun jika terlalu berlebihan maka akan menjadi bumerang dalam hubungan.
Biasanya perilaku kecemburuan diawali dengan percakapan “Aku tidak mempercayaimu dan aku tak ingin kamu berbicara dengan orang yang tidak aku ketahui."
Friedemann Schaub MD, PhD, pengarang buku The Fear and Anxiety Solution, mengatakan bahwa tanda posesif yang paling terlihat adalah usaha untuk membatasi pergerakan dan kebebasan pasangan.
Terlebih jika menjalani pernikahan jarak jauh (long distance marriage), kesetiaan dan kepercayaan satu sama lain sangat diuji.
Pasangan yang terus-terusan meragukan kesetiaan dan cemburu sudah bukanlah hal yang wajar dalam hubungan.
Baca Juga : Suami Mulai Berperilaku Kasar, Apa yang Harus Dilakukan?
2. Pasangan Mulai Terobsesi untuk Mengontrol Semua Aspek Kehidupan
Foto: vixendaily.com
Ketika semua aspek kehidupan, mulai dari finansial, fisik, emosi, dan mental sudah mulai dikontrol pasangan, itu tandanya pasangan mulai tidak menghargai kemampuan kita untuk mengatasi permasalahan kita sendiri.
Kontrol finansial akan berupa pembatasan akses keuangan atau kartu kredit, juga mengendalikan apa saja yang boleh dan tidak boleh kita beli, bisa juga berupa kontrol untuk tidak mendapatkan pekerjaan yang memang diinginkan.
Kontrol fisik biasanya akan berupa akses terbatas untuk menggunakan kendaraan pribadi, membatasi ke mana saja tempat yang bisa kita kunjungi, dan terus-terusan mengecek GPS untuk mengetahui ke mana saja kita pergi seharian jika jauh dari pasangan.
Baca Juga : Moms Korban Kekerasan Rumah Tangga? Ini yang Bisa Dilakukan!
3. Superioritas
Foto: slism.com
Karakter ini pada awalnya akan terlihat seperti sebuah kepercayaan diri, namun pelaku kekerasan domestik bisa berubah menjadi egomania atau arogan.
Hal yang terburuk, mereka bisa menjadi sosiopat yang narsis. Pasangan yang baik tak butuh akan merendahkan pasangannya.
Jika mengalami hal-hal ini, segeralah berbicara atau minta bantuan seseorang. Semakin cepat mendapat dukungan, maka akan lebih cepat terlepas dari hubungan abusif.
(SN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.