Niat Puasa Ramadan dan Artinya, serta Waktu Tepat Membacanya
Saat menjalankan ibadah puasa Ramadan, penting untuk mengucapkan niat puasa Ramadan.
Moms bisa mulai ajarkan ibadah puasa pada anak, karena puasa menjadi ibadah wajib jika mereka sudah menginjak usia akil balig.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Alquran, yakni:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al-Baqarah: 183).
Banyak orang tua yang mulai mengajarkan anaknya untuk berpuasa di usia yang lebih muda.
Nah, Moms dapat mengajarkan Si Kecil niat puasa Ramadan untuk mengenalkannya juga pada ibadah puasa.
Untuk itu, simak bacaan niat puasa Ramadan beserta arti dan waktu yang tepat untuk membacanya di bawah ini, ya!
Baca Juga: Bagaimana Hukum Menangis saat Puasa Ramadhan? Simak Moms!
Niat Puasa Ramadan dan Artinya
Apabila niat puasa Ramadan tidak dibaca, puasa yang dijalankan tidaklah sah.
Oleh karenanya, penting bagi Moms dan Dads untuk mengajarkan niat puasa Ramadan yang benar kepada anak-anak agar mereka bisa mengamalkannya dengan baik.
Mengutip Islami.co, berikut ini niat puasa Ramadan beserta artinya.
نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانَ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
"Nawaitu shouma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadzihissanati lillaahi ta'aalaa."
Artinya:
"Saya niat puasa besok, untuk menunaikan kewajiban berpuasa pada bulan Ramadan di tahun ini, karena Allah SWT."
Mengutip dari laman MUI Digital, selain bacaan niat puasa Ramadan harian terdapat pula niat yang bisa dibaca untuk satu bulan penuh.
Bacaan niat puasa Ramadan yang satu ini menjadi solusi bagi Moms yang khawatir lupa niat puasa setiap harinya.
Berikut bacaan niat puasa Ramadannya:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هٰذِهِ السَّنَةِ فَرْضًا لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami’i syahri ramadhani hadzihis sanati fardhan lillahi ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti pendapat Imam Malik, wajib karena Allah Ta’ala.” (Shafira Amalia, ed: Nashih)
Baca Juga: Apakah Mengupil Membatalkan Puasa? Ini Penjelasannya
Kapan Niat Puasa Ramadan Dibaca?
Lantas, kapan niat puasa Ramadan dibaca?
Menurut Mazhab Syafi'i, niat puasa harus diputuskan setiap malam menjelang dimulainya hari puasa dalam bulan Ramadan.
Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, dalam karyanya yang terkenal, Hasyiyatul Iqna', memberikan penjelasan yang tegas mengenai hal ini, yang jika diartikan:
ويشترط لفرض الصوم من رمضان أو غيره كقضاء أو نذر التبييت وهو إيقاع النية ليلا لقوله صلى الله عليه وسلم: من لم يبيت النية قبل الفجر فلا صيام له. ولا بد من التبييت لكل يوم لظاهر الخبر
“Disyaratkan berniat di malam hari bagi puasa wajib seperti puasa Ramadhan, puasa qadha, atau puasa nadzar. Ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW, ‘Siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tiada puasa baginya.’ Karenanya, harus niat puasa di setiap hari (bulan Ramadan) jika melihat redaksi zahir hadits.” (Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Iqna’, juz 2)
Sama halnya dengan penjelesan di atas, berdasarkan NU Online, niat puasa Ramadan harus dibaca pada malam hari sampai dengan menjelang fajar.
Hal ini telah dijelaskan dalam hadis bahwasanya:
“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya,” (HR. Ad-Daru Quthni dan Al-Baihaqi).
Jadi, tidak sah puasa seseorang dengan niat pada saat fajar terbit, apalagi sesudahnya.
Apakah Niat Puasa Ramadan Harus Dibaca Setiap Hari?
Lalu, apakah niat puasa Ramadan ini harus dibaca setiap hari? Jawabannya adalah iya karena membaca niat puasa Ramadan setiap hari bernilai ibadah.
Oleh karena itu untuk menghindari lupa membaca niat puasa Ramadan, sebaiknya umat Islam selalu menjalankan ibadah salat tarawih secara berjamaah.
Biasanya, niat puasa Ramadan akan dibaca bersama setelah selesai jamaah salat tarawih. Dengan dipimpin oleh sang imam salat tarawih.
Baca Juga: Bagaimana Hukum Batal Puasa karena Maag? Ini Penjelasannya!
Lupa Membaca Niat Puasa Ramadan, Bagaimana Hukumnya?
Apabila seorang muslim lupa untuk membaca niat puasa Ramadan, ibadah puasanya pun tidak diterima oleh Allah SWT.
Mengingat niat puasa Ramadan termasuk dalam syarat sah puasa.
Meskipun kita makan sahur sebelum puasa, ibadah puasanya tetap tidak sah tanpa disertai dengan membaca niat.
Al Alim al Allamah Asy Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari, murid imam ahli fiqh, Ibnu Hajar al Haitami dalam kitab Fathul Mu’in telah membahas permasalahan ini, seperti yang dilansir dari NU Online.
Ia mengatakan:
“Makan sahur tidak cukup sebagai pengganti niat, meskipun ia makan sahur bermaksud agar kuat melaksanakan puasa.
Dan mencegah dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa karena khawatir akan terbitnya fajar juga tidak mencukupi sebagai pengganti niat selama tidak terbersit (di dalam hatinya) niat puasa dengan sifat-sifat yang wajib disinggung di dalam niat,” (Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al Malibari, kitab Fathul Mu’in).
Namun, bukan berarti ia boleh makan dan minum sepuasnya atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa selama satu hari itu.
Orang tersebut tetap disyariatkan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, untuk menghormati waktu orang lain yang melaksanakan puasa.
Puasa itu pun wajib diganti di luar bulan Ramadan.
Jika tidak ingin sampai lupa membaca niat puasa Ramadan, berikut beberapa tips agar tidak lupa membaca niat puasa Ramadan:
- Biasakan Membaca Niat Malam Hari
Waktu terbaik untuk membaca niat puasa adalah setelah salat Isya atau sebelum makan sahur.
Biasakan diri membaca niat puasa pada waktu tersebut agar menjadi kebiasaan dan tidak lupa.
- Gunakan Pengingat Visual
Moms dapat menggunakan pengingat visual seperti sticky notes, papan tulis kecil, atau aplikasi kalender di smartphone untuk menuliskan niat puasa.
Tempelkan pengingat tersebut di tempat yang mudah terlihat, seperti di dekat tempat tidur, dapur, atau ruang makan.
- Manfaatkan Teknologi
Moms dapat memanfaatkan teknologi seperti alarm smartphone atau aplikasi pengingat untuk mengingatkan Moms membaca niat puasa.
Atur alarm atau pengingat pada waktu yang Moms inginkan, seperti sebelum tidur atau sebelum makan sahur.
- Libatkan Keluarga dan Teman
Mintalah bantuan keluarga atau teman untuk mengingatkan Moms membaca niat puasa.
Moms juga dapat saling mengingatkan dengan mereka agar tidak lupa.
Keutamaan Membaca Niat Puasa Ramadan
Membaca niat puasa Ramadan ini tidak hanya menjadi syarat sah dalam melakukan ibadah puasa selama bulan suci, melainkan juga memiliki berbagai keutamaan.
Berikut kegunaan membaca niat puasa Ramadan setiap hari saat malam hingga menjelang fajar.
1. Menjadi Pengingat Diri
Salah satu kegunaan membaca niat puasa Ramadan adalah sebagai pengingat diri.
Dengan begitu, kita akan lebih sadar sepenuhnya bahwa puasa merupakan bentuk ibadah wajib kepada Allah SWT.
Membaca niat juga akan membuat kita dapat memiliki hati yang ikhlas dan tulus dalam menunaikan perintah-Nya.
2. Menambah Pahala
Kegunaan niat puasa Ramadan yang dilafalkan sekaligus ditanamkan dalam hati tentunya akan menambah pahala.
Keikhlasan diri dalam melakukan ibadah ini akan dinilai oleh Allah SWT sebagai amal ibadah.
Bahkan, diberikan pahala yang berlipat ganda berkat kebaikan di bulan Ramadan.
3. Meningkatkan Kualitas Puasa
Dengan membaca niat puasa secara sadar dan ikhlas, kita juga dapat meningkatkan kualitas puasa yang dijalankan.
Jadi, kita bisa menghindari segala tindakan yang dapat merusak atau membatalkan puasa.
Baca Juga: Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid Apakah Boleh Puasa? Cek Ya!
Doa Berbuka Puasa dan Artinya
Di samping niat puasa Ramadan, Moms pun perlu mengajarkan Si Kecil cara berdoa ketika waktu berbuka tiba.
Ini dia amalan doa buka puasa, sebagaimana diriwayatkan dalam HR Bukhari dan Muslim yang bisa dipanjatkan:
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
"Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin."
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Baca Juga: Bolehkah Sikat Gigi Saat Puasa? Simak Hukumnya di Sini!
Syarat Puasa
Selain mengajarkan niat puasa Ramadan dan doa berbuka, orang tua juga sebaiknya memberikan pengetahuan lain seputar ibadah shaum di bulan suci.
Misalnya dengan memberitahu apa saja syarat-syarat menjalankan puasa.
Syarat puasa ini dibagi menjadi syarat wajib dan juga syarat sah. Berikut penjelasan selengkapnya yang wajib umat muslim ketahui.
1. Syarat Wajib
Inilah syarat wajib yang harus dipenuhi umat Islam jika hendak menunaikan ibadah puasa:
- Beragama Islam
Orang yang menjalankan ibadah puasa haruslah beragama Islam.
Hal ini karena puasa termasuk dalam rukun Islam yang wajib ditunaikan seorang muslim.
- Akil Balig
Syarat wajib lainnya yang harus dipenuhi ketika ingin berpuasa, yaitu akil baligh atau sudah memasuki usia dewasa.
Rasulullah SAW bersabda: “Pena (catatan amal) diangkat dari tiga jenis orang: orang yang tidur hingga ia bangun, anak kecil hingga ia balig, dan orang gila hingga ia berakal,” (HR. An-Nasa`i no. 7307, Abu Dawud no. 4403, Ibnu Hibban no. 143).
Dalam hal ini, seorang anak sudah mengalami perubahan fisik dan emosional atau yang sering disebut juga dengan pubertas barulah ia terkena beban syariat.
Biasanya, tanda akil balig pada perempuan dicirikan dengan terjadinya haid.
Sementara pada laki-laki ditandai dengan keluarnya air mani dari kemaluan. Misalnya karena mengalami mimpi basah.
- Berakal Sehat
Orang yang berpuasa haruslah memiliki akal sehat. Jadi, bagi orang yang kehilangan akal sehat atau gila, hilang kesadaran karena pingsan atau mabuk, tidak diwajibkan untuk berpuasa.
Baca Juga: 11+ Keutamaan Sedekah di Bulan Ramadan, Masya Allah!
- Tidak Sedang dalam Perjalanan Jauh
Seseorang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak diwajibkan untuk berpuasa, karena puasa hanya diwajibkan bagi umat muslim yang menetap atau mukim.
Hal ini telah dijelaskan dalam Alquran, khususnya firman Allah SWT yang berarti:
“Barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain,” (QS Al-Baqarah: 184).
- Mampu Berpuasa
Syarat wajib selanjutnya ialah mampu. Sebab, ada beberapa kondisi tertentu yang memperbolehkan seseorang untuk tidak berpuasa.
Misalnya karena dalam keadaan sakit, usia senja, dalam perjalanan, ibu hamil, dan menyusui.
Namun di luar kondisi tersebut, wajib untuk menunaikan puasa.
Dalam hal ini, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Allah tidak membebani manusia kecuali sesuai kemampuannya,” (QS Al-Baqarah: 286).
- Mengetahui Waktu Puasa
Untuk dapat berpuasa, umat muslim harus tahu kapan waktunya tiba. Pasalnya, ibadah puasa hanya boleh dilaksanakan jika pada waktunya.
Oleh sebab itu, orang yang hendak puasa di bulan suci hendaknya mengetahui awal dan akhir waktu puasa Ramadan.
Waktu puasa diawali sejak terbit fajar sadik sampai tenggelamnya matahari.
Fajar sadik adalah batas antara akhir malam dengan permulaan pagi. Ini merupakan tanda awal waktu untuk salat Subuh dan pelaksanaan puasa.
Baca Juga: 10 Keutamaan Bulan Ramadan dan Keistimewaannya menurut Hadis
2. Syarat Sah
Seorang muslim yang menjalani puasa haruslah mengetahui syarat di bawah ini agar ibadahnya sah.
- Suci dari Haid dan Nifas
Ibadah puasa akan dianggap sah apabila orang yang menjalankan dalam keadaan suci, yaitu tidak sedang haid maupun nifas.
- Membaca Niat
Selain itu, ibadah puasa dapat dikatakan sah jika umat Islam melafalkan niat. Tanpa membaca niat, ibadah yang dijalankan tidak akan diterima oleh Allah SWT.
Baca Juga: 17 Amalan Bulan Ramadan yang Utama, Tambah Banyak Pahala!
Rukun Puasa
Selain syarat sah puasa, umat Islam juga wajib mengetahui rukun-rukun puasa agar ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Rukun puasa hanya ada dua, yaitu:
1. Niat
Rukun puasa yang pertama ialah membaca niat karena ini merupakan hal penting sebelum melakukan ibadah apapun.
Adapun waktu membaca niat puasa Ramadan, yakni ketika malam hari atau sebelum waktu fajar terbit.
2. Menahan Diri
Selain niat, umat muslim yang berpuasa juga hendaknya menahan diri dari segala macam godaan agar ibadahnya diterima Allah SWT.
Jadi, pastikan kita menghindari hal-hal berikut yang dapat membatalkan puasa:
- Makan dan minum dengan sengaja.
- Mengalami haid atau nifas.
- Mengeluarkan air mani.
- Muntah.
- Berhubungan badan.
- Memasukkan obat ke dalam qubul dan dubur.
- Keluar dari Islam atau murtad.
- Hilang akal atau gila.
Baca Juga: 10 Jenis Olahraga Saat Puasa Ramadan dan Waktu Terbaik yang Dianjurkan
Itu dia Moms, niat puasa Ramadan dan artinya. Semangat mengajarkan kepada Si Kecil tentang ibadah wajib yang satu ini, ya.
- https://islam.nu.or.id/ubudiyah/niat-dalam-puasa-ramadhan-JZVZY
- https://lampung.nu.or.id/syiar/lupa-niat-berpuasa-sahkah-puasa-ramadhan-qA3jF
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.